Rabu, 13 Agustus 2014

Tips Bisnis Pendidikan Taman Kanak-Kanak


Bisnis pendidikan khususnya Taman Kanak-Kanak merupakan bisnis yang menyenangkan. Mungkin karena setiap harinya akan menjumpai anak-anak yang bertingkah laku menggemaskan. Ada juga yang berpendapat bahwa bisnis pendidikan adalah bisnis tahan krisis dan cenderung stabil. Mungkin dikarenakan pendidikan memang merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda karena manyangkut usia seseorang.

Bagi Saya sendiri, menjalankan bisnis pendidikan khususnya TK mempunyai sebuah tantangan tersendiri. Ada aspek internal atau pun eksternal yang perlu diperhatikan dan dijaga. Investasi yang cukup besar tentunya menjadi tantangan tersendiri. Namun tetap dapat diatasi jika tahu caranya. Banyak yang berhasil menjalankan usaha ini, banyak juga yang berguguran yang sebagian besar lebih dikarenakan factor internal si pemilik.

Berikut beberapa tips yang saya bagikan agar siapapun dengan latarbelakang apapun dapat menjalankan bisnis ini dan mendapatkan keuntungan :

1. 1. Passion, hampir disetiap bisnis passion menjadi syarat untuk bertahan dan berkembang. Ketika kita mulai tidak bersemangat energy ini akan sampai kepada tim kita dan mempengaruhi usaha yang sedang dijalankan. Jaga passion dengan terus berada dilingkungan yang positif dan saling mendukung.

2. 2. Miliki impian yang jelas, akan dibawa kemana dan seperti apa usaha pendidikan ini. Target jangka panjang yang jelas akan menuntun kita kepada langkah-langkah kecil yang dengannya satu persatu impian terwujud. Misalnya, TK ini akan bertumbuh se Indonesia, Brand ini akan berkembang menjadi SD, SMP, SMU dan Universitas.

3. 3. Pemilik usaha adalah orang yang harus paling banyak belajar. Cari sebanyak mungkin mentor yang akan menuntun ke impian. Ilmu utama yang harus dikuasai adalah : Leadership, Marketing, dan Service excellent.

4. 4. Serahkan pada ahlinya, mulai percayakan detail operasional kepada tim kita. Jangan mau terlibat secara harian di outlet TK atau kita hanya akan penjadi penunggu usaha bukan pengusaha.

5. 5. Izinkan tim untuk bebuat salah, bimbing mereka untuk berjalan sesuai yang kita inginkan. Produk instant selalu saja tidak baik, jadi bersabarlah, jalani setiap proses dengan hati yang bahagia. Kepanikan hanya akan memperburuk usaha kita, pikiran menjadi buntu.

6. 6. Lakukan survey sederhana untuk melihat lingkungan tempat calon outlet, apakah disana masih banyak usia produktifnya. Bisa juga dengan melihat tren di daerah sekitar, apakah ada indomaret atau alfamart didaerah tersebut, mereka pasti sudah survey dan akurat, kita bisa ikut saja.

7. 7. Tentukan target market dan pricing yang jelas, ini penting. Jangan sampai salah sasaran atau jasa pendidikan kita ada di harga yang sempit. Misal, harga tertinggi untuk masuk TK adalah sekitar 6 juta- 8 juta, dan terendah Rp. 800ribu, Nah TK saya bermain di middle to low jadi ada di harga Rp. 1,5jt-an. Dengan fasilitas yang jauh lebih baik dari TK murah lainnya.(biasanya beda kota beda harga, disesuaikan dengan biaya yang kita keluarkan per tahun dan perbulan)

8. 8. Jalin kerjasama dan komunikasi dengan petinggi setempat, mulai dari RT hingga Camat, karena kita memerlukan rekomendasi mereka untuk izin operasional sekolah.

9. 9. Terakhir, perkenalkan dan tawarkan jasa pendidikan kita dengan maksimal. Produk/jasa yang bagus tidak akan dilirik konsumen jika yang tahu hanya kita dan tim saja. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus. Adakan kegiatan yang meramaikan sekolah, desain brosur dan lainnya dengan ,menarik. Sekali lagi TAWARKAN bukan sekedar PENGUMUMAN.

Sekian sharing dari Saya, buka segera outlet Anda dan perbanyak cabangnya.

“Artikel ini ditulis untuk kontes Youth Startup Icon”

---------------------

*Ilustrasi dari http://www.tcdsb.org/curriculum/kindergarten.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar