Senin, 11 Agustus 2014

Manifesto Kunci Pemasaran Coke Merebut Hati Generasi Milenial

Bukan pekerjaan mudah bagi sebuah merek agar dirinya tetap relevan bagi segala zaman. Merek tersebut membutuhkan inovasi dan rejuvenasi secara kontinu tanpa mengaburkan identitas yang sudah dibangun sejak lama. Coca-Coca, misalnya, meskipun usianya sudah seabad lebih, minuman ini tetap diminati oleh generasi ke generasi, termasuk oleh generasi sekarang yang populer dengan sebutan generasi milenial.  
Seperti apa strategi pemasaran yang diimplementasikan Coca-Cola untuk generasi kontemporer ini? Joe Tripodi, Chief Marketing and Commercial Officer Coca-Cola memaparkannya pada Konferensi Asosiasi Pengiklan Nasional belakangan ini.
Menurut Tripodi, ada lima hal yang menjadi perhatian Coca-Cola untuk merebut hati para konsumen dari generasi milenial ini. 
1. Kemasan
Kemasan sangan penting bagi pemasaran. Tentunya, kemasan yang senantiasa mengalami rejuvenasi agar tetap relevan dengan semangat generasi sekarang. Kemasan yang dimaksud adalah kemasan yang bisa dikustomisasi dengan teknologi kontemporer dan media sosial yang menjadi platform gaya komunikasi generasi sekarang.  Misalnya, Coca-Cola di Australia belakangan gencar memperkenalkan kemasan Coke yang bisa dilabeli dengan nama pembelinya dan bisa dikirimkan untuk teman-temannya. Penjualan selama program "Share a Coke" tersebut terbilang melonjak dan sudah direplikasi di 30 negara.  Masih banyak bentuk kemasan lain yang membuat Coca-Cola dikenal kreatif dan inovatif dalam merebut hati generasi sekarang.
2. Kolaborasi
Kolaborasi menjadi agenda inovasi utama bagi Coca-Cola. Untuk mendapatkan perhatian dan dampak pemasaran yang lebih besar, Coca-Cola tidak bisa bekerja sendirian. Sebab itu, Coca-Cola rajin menggandeng berbagai pihak, instansi, maupun komunitas untuk melakukan aktivitas bersama-sama. Misalnya, berkolaborasi dengan Spotify untuk membuat aplikasi musik sosial Placelists yang cukup merebut perhatian anak-anak muda. Ada lagi EKOCENTER yang merupakan aksi sosial berbagi air minum bersih ke masyarakat pedesaan yang dilakukan bersama DEKA R&D dan mitra lainnya.
3. Produk dan Perlengkapan
Coke memperkenalkan lebih dari 500 minuman baru pada tahun 2012  dengan pengemasan secara segar dan menarik. Pada awal tahun 2013, Coke memperkenalkan minuman rendah kalori da;a, Coca-Cola Life di Argentina. 
Coke juga tidak hanya jago memproduksi dan mengemas produk baru. Tapi, Coke juga jago dalam memproduksi perlengkapan pendukungnya. Misalnya, mesin dispenser, vending machine yang terintegrasi dengan media sosial, dan sebagainya. 
4. Provokasi konsumen
Coca-Cola dikenal jago dalam promosi dan kampanye pemasaran yang sifatnya memprovokasi orang untuk terlibat dalam aksi bersama. Kampanye Happiness yang cukup terkenal tersebut terbilang sukses. Tripodi menegaskan  dalam kampanye ini yang penting adalah menempatkan fans Coke di "jantung" narasi kampanye tersebut.  Tripodi menambahkan teknologi dalam hal ini sangat berperan karena mendukung inovasi berkampanye secara partisipatif. 
5. Kepemimpinan kultural
Tripodi mengatakan generasi milenial mengharapkan perusahaan seperti Coca-Cola menerapkan prinsip-prinsip sosial, seperti transparan, otentik, organik, dan berkelanjutan (dalam bahasa Inggris disebut dengan TAOS: Transparent, Authentic, Organic, Sustainable).
"Sangan penting bagi kami sebagai merek besar untuk melakukan kepemimpinan kultural ini dan bukan sekadar mengikutinya. Kami percaya kami mampu menjadi suara yang bisa mengadvokasi perubahan positif dan kemajuan yang sehat," kata Tripodi. 
Referensi: Situs Coca-Cola Company

Tidak ada komentar:

Posting Komentar