Rabu, 13 Agustus 2014

Bagaimana Gary Chocolatos Sukses Dalam Menghadapi Era New Wave Marketing?

Era New Wave Marketing mulai berubah dan menuju era marketing baru. Pada mulanya pasar digerakan oleh tiga jenis komunitas penggerak yaitu dewasa (senior), pria(Man), dan penduduk (Citizen). Pergerakan perubahan ini disebabkan pergantian penggerak pasar baru sesuai pada eranya yaitu tiga komunitas yang semakin kuat dan mulai mendominasi, fenomena ini dinamakan Y.W.N (Youth, Women, and Netizen).



Y.W.N merupakan fenomena yang sangat nyata dan terlihat, dimana Youth (Anak Muda) memiliki pemikiran yang lebih kreatif dan lebih dapat memimpikan masa depanya, mulai menggeser para seniornya, hal tersebut dikarenakan komunitas Youth (Anak Muda) yang memiliki mental yang siap untuk menghadapi segala perubahan dan mampu menerimanya. Kemudian pada Women (Wanita) dimana wanita mulai berkembang dan menggeser peran pria(Man) di banyak aspek, dari management marketing sampai ke olahraga yang pada dulu kala hanya dimainkan oleh pria saja. Dan terakhir adalah Netizen (Pengguna internet) dimana Netizen memiliki informasi yang jauh lebih banyak dan segar, juga memiliki pengetahuan yang sangat luas dimana biasa terjadi interaksi yang mendalam antar netizen ,bahkan tanpa batas, sampai-sampai isu nasional via internet pun kerap ditimbulkan oleh prilaku para netizen.



Banyak perusahaan yang telah mempersiapkan strategi untuk mengambil keuntungan atas fenomena ini, dan banyak sekali perusahaan berfikir oportunis atas fenomena luar biasa ini. Perusahaan menilai dengan masuknya proses marketing ke arah segmentasi komunitas ini akan menghasilkan nilai yang berbeda dan lebih profitable. Ini didukung dengan karakteristik penggerak komunitas tersebut yang memiliki peran dan hasrat mengkonsumsi yang besar. Namun pada kejadian yang terjadi secara nyata, tidak semua perusahaan tersebut berhasil untuk mengeruk keuntungan atas fenomena ini, malah terkadang dapat mengakibatkan kerugian dan juga dapat mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya pengalaman perusahaan dan pemahaman atas pasar yang belum sempurna. Sehingga strategi yang digunakan untuk melakukan penetrasi pasar komunitas baru ini tidak sesuai dengan keinginan ataupun tujuan perusahaan.



Salah satu perusahaan yang berhasil memanfaatkan fenomena ini adalah PT.Garuda Food dengan produknya yaitu gery chocolatos. PT.Garuda Food mempunya strategi pemasaran yang berbeda dan sangat baik terhadap pada produk gery chocolatos. Mereka mengerti pentingnya peran Digital Marketing pada era ini sehingga mereka sangat memanfaatkan dukungan Digital Marketing pada taktik pemasaran produk Gery Chocolatos, yaitu dengan menggunakan salah satu social network paling powerfull pada saat ini, facebook. GERY CHOCOLATOS memanfaatkan peran Facebook sebagai liveconnector antara penggunanya, sementara itu peringkat pengguna FB di Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia, setelah amerika. Dapat dikatakan pengguna FB memiliki dua identitas yang melekat pada dirinya, yang pertama sebagai citizen untuk real-life dan yang kedua sebaga netizen yang hidup didunia virtual dan menjalankan perannya. Untuk saat ini facebook gery chocolatos sudah memiliki lebih dari 1,7 juta fans di Indonesia.



Rata-rata usia pengguna FB di Indonesia adalah 14-35 tahun, ini menunjukan bahwa sebagian besar penggunannya adalah anak muda(youth), para anak muda ini memiliki banyak karakteristik yang dinilai unik dan kreatif. Kreatifitas anak-anak muda pengguna FB inilah yang dimanfaatkan GERY CHOCOLATOS untuk memasarkan produknya. Salah satu cara GERY CHOCOLATOS menarik hati anak muda pengguna FB dalah dengan cara melakukan kompetisi kecil dengan hadiah souvenir ataupun produk GERY CHOCOLATOS yang akan diberikan untuk pemenangnya pada setiap periodenya. Dan biasanya pemenang di setiap periode nya adalah gadis remaja yang termasuk pada golongan women, jarang sekali melihat adanya pemenang pria disini. Kreatifitas dan narcisme yang diusung pada setiap konsep perlombaan membuat para user nya menjadi berfikir untuk lebih kreatif dibanding pesaing-pesaingnya untuk menjadi pemenang periode. Adapun cara lain GERY CHOCOLATOS meng-engage para youth yang notabene juga seorang netizen adalah dengan menggunakan status-status nya yang sifatnya variatif. Status yang sangat menekankan pada heart share fans-nya merupakan faktor engagement penting fans page ini, status-status GERY CHOCOLATOS dapat berupa status motivatif , inspiratif dan yang paling unik adalah status-status lucunya yang dinamakan Luculatos. Sering pula fans page ini menyebarkan cerita inspiratif dan menyentuh hati pembacanya lewat FB. Status-status ini selalu masuk pada “Top news” page-nya FB dengan jumlah like dan comment terbanyak dibanding beberapa fans page lainnya, walaupun sampai saat ini rekor tertinggi masih dipegang oleh Mario Teguh karena jumlah Fans paling banyak di FB-Indonesia.



Respon dari para pelanggan GERY CHOCOLATOS didunia maya sangat luar biasa, dapat dilihat dari jumlah like pada facebook fans nya yaitu 1.737.197, Dan ratusan like pada setiap status FACEBOOK FAN PAGE fan page GERY CHOCOLATOS dan di FACEBOOK FAN PAGE fan page GERY CHOCOLATOS diarah kepada website utama dimana respon konsumen pun sangat baik disana, tidak hanya like saja, bahkan para konsumen sangat antusias untuk memberikan masukan, komentar, dan sharing cerita tidak hanya itu bahkan setiap lomba yang diadakan oleh GERY CHOCOLATOS para konsumenya memberikan respon yang luar biasa.Youth atau anak muda adalah target utama produk Gery Chocolatos. Strategi yang digunakan Gery Chocolatos untuk meraup pasar anak muda adalah dengan menggunakan artis-artis muda untuk iklan-iklan above the.



Brand Ambassador yang digunakan, Nikita Willy, adalah ikon anak muda yang sedang naik daun. Citra baik dari Nikita Willy menjadi pendukung pesan bahwa Gery Chocolatos adalah makanan ringan kesukaan anak muda. Melihat bahwa artis idola mereka membawa nama Gery Chocolatos, konsumen menjadi tertarik untuk mengkonsumsi Gery Chocolatos.



Strategi menggaet perhatian netizen adalah dengan menggunakan laman facebook Fanpage. Gery Chocolatos mengerti bahwa strategi pemasaran paling ampuh saat ini adalah dengan menggunakan media internet. Tidak ada sarana yang mampu menjangkau komunitas seefektif dan seefisien media internet. Media internet, seperti contohnya Facebook, sanggup menjangkau individu dimanapun, kapanpun.



Menurut sumber yang didapat, Gery Chocolatos memberikan kucuran dana yang sangat besar untuk mengembangkan konsep marketing ini. Diawali dengan sebuah facebook fanpage, dalam hitungan hari Gery Chocolatos mampu meraih ratusan ribu fans (penggemar). Saat ini jumlah penggemar berjumlah (berapa berapa). Jumlah yang sangat besar ini adalah aset yang sangat berguna b agi Gery Chocolatos.



Gery Chocolatos menargetkan mind (pikiran) dan heart (hati, perasaan) share dari setiap Facebook user yang terhubung ke Chocolatos Fanpage. Dengan cara memasang status-status yang mengandung nilai promosi secara berkala, kalimat-kalimat inspiratif, memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai Gery Chocolatos yang memicu pendapat dan juga aplikasi-aplikasi yang melibatkan Facebook user, Gery Chocolatos sedang menanamkan persepsi bahwa Gery Chocolatos adalah merek yang peduli dan selalu ingin terlibat dengan penggemar-penggemarnya. Dengan mencantumkan status-status yang inspiratif juga, Gery Chocolatos sedang menanamkan rasa kebersamaan dengan para penggemar-penggemarna. Semua strategi-strategi ini ditujukan untuk membuat penggemar-penggemar Chocolatos mempunyai rasa memiliki yang tinggi pada Gery Chocolatos. Dengan rasa memiliki yang tinggi yang tertanam pada diri penggemar-penggemarnya, Gery Chocolatos sedang menciptakan komunitas yang kuat untuk menjadi pendukung Gery Chocolatos.



Untuk menargetkan subkultur wanita, Gery Chocolatos menerapkan strategi-strategi sebagai berikut:

Wanita pada umumnya menyukai segala atribut berkesan berkelas karena mereka adalah individu-individu yang sangat suka dipuji dan dihargai. Sifat ini juga diperlihatkan dengan kecenderungan bahwa kebanyakan wanita sangat menyukai benda-benda berkelas tinggi, baik dari segi pakaian, gaya hidup, bahkan makanan. Wanita cenderung memiliki sensitifitas yang jauh lebih tinggi dari pria dalam memilih atribut-atribut yang pakai, miliki atau konsumsi karena wanita ingin dilihat sebagai individu yang memiliki selera yang tinggai. Hal ini ada kaitannya dengan wanita yang cenderung lebih terlibat dalam komunitas-komunitas sosial dibandingkan pria. Wanita memiliki gengsi yang lebih tinggi dibandingkan pria oleh karena adanya tekanan sosial untuk tampil baik dan bahkan lebih baik dari wanita-wanita lain di dalam lingkungan sosialnya. Tampil baik dalam segala hal yang ada padanya merupakan tuntutan pribadi yang secara umum nyata dalam diri setiap wanita. Tekanan pribadi ini berujung pada suatu sensitivitas yang tinggi dalam memilih segala sesuatunya, termasuk dalam memilih makanan yang mereka konsumsi.

Sensitivitas yang tinggi ini dapat menjadi aspek yang kurang menguntungkan bagi Gery Chocolatos apabila Gery Chocolatos yang berharga jual sangat murah dikemas dengan kemasan yang dinilai kurang menarik atau kurang berkelas bagi wanita. Harga yang murah dapat menjadi batu sandungan bagi perusahaan Gery Chocolatos karena harga cenderung mencerminkan kualitas dan kelas. Wanita dapat menjadi tidak tertarik untuk mengkonsumsi Gery Chocolatos bila kemasan Gery Chocolatos membuat mereka terlihat seperti memiliki selera yang rendah.

Oleh karena alasan inilah Gery Chocolatos menghadirkan produknya dalam kemasan yang didominasi warna emas pudar kecoklatan dan dihiasi banyak ornamen klasik, tidak seperti kemasan makanan ringan lain yang berada di kelas harga yang sama yang cenderung menggunakan warna-warna mencolok untuk menarik target kelas menengah ke bawah. Warna emas biasa digunakan untuk menimbulkan efek yang anggun atau mahal. Penggunaan warna emas yang dikombinasikan dengan ornamen klasik pada kemasan produk memberikan.



Wanita pada dasarnya sangat peduli pada penampilan. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya bisnis kecantikan yang semakin hari kian membesar. Fenomena ini juga timbul karena tekanan sosial dari orang-orang di sekeliling wanita. Era ini telah didominasi oleh Appearance Worshipping, atau pemujaan terhadap penampilan. Penampilan menjadi nomor satu di era ini dan wanita pun terkena imbasnya. Penampilan adalah suatu kebutuhan bagi wanita untuk diakui dan dihargai. Oleh karena itu, wanita cenderung sangat selektif dalam memilih hal-hal yang berhubungan dengan penampilannya, apakah hal tersebut dapat membuatnya terlihat lebih menarik atau tidak.



Langsingnya tubuh waita adalah salah satu aspek penampilan fisik yang sangat dijaga oleh wanita-wanita yang peduli pada penampilan ini. Wanita umumnya sangat pemilih dalam memilih apa yang dikonsumsinya. Tidak jarang wanita memilih untuk mengurangi porsi makanan, tidak makan makanan tertentu sama sekali atau tidak mengemil/makan makanan ringan demi menjaga tubuh yang langsing dan menarik. Hal ini dapat merugikan perusahaan Gery Chocolatos, karena untuk menjadi produk yang sukses, Gery Chocolatos pun harus dapat membuat wanita-wanita ini ingin mengkonsumsi Gery Chocolatos secara sukarela.



Strategi yang digunakan oleh Gery Chocolatos adalah dengan memproduksi Gery Chocolatos dalam kemasan wafer satuan. Gery Chocolatos tidak menciptakan kemasan Gery Chocolatos berisi 2 atau 3 wafer coklat, tetapi hanya 1 wafer coklat. Strategi ini digunakan agar wanita mau hanya makan satu.



Tidak hanya pada wanita, remaja-remaja jaman sekarang pun sudah mulai memperhatikan kesehatan dan bentuk tubuh.



Dengan penjelasan diatas maka dapat dipastikan bahwa GERY CHOCOLATOS sudah siap mengembangkan strategi bagi fenomena trilogy new wave era marketing. Ini didukung dengan lingkungan yang berubah pada. Proses marketing telah mengikuti pasar yang berubah. Banyak nya peran dari komunitas baru menitikberatkan pada keikutsertaan perusahaan dalam mengikuti gerak pasar.



Respon yang diberikan oleh netizen melalui tindakan-tindakan nya seperti “like” status GERY CHOCOLATOS, comment yang diberi dan keikutsertaan konsumen melalui kompetisi yang diadakan telah menunjukan bagaimana konsumen merespon pergerakan marketing GERY CHOCOLATOS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar