Kamis, 21 November 2013

Resep Ampuh Menumbuhkan Bisnis Kecil Anda

ilustrasi bisnis kecil

Biasanya, pemilik bisnis kecil yang sukses itu memiliki satu kesamaan – memandang jauh ke depan. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan para pemilik bisnis sukses agar tetap fokus pada masa depan dan terus bergerak maju.
Tetapkan tujuan
Tujuan dapat menjadi cara yang bagus untuk memperjelas bisnis, mengukur kemajuan dan jalur prestasi. Tujuan juga memungkinkan Anda keluar dari zona nyaman dan bersedia mengambil risiko.
Semakin Anda berani menantang diri, semakin Anda harus berpikir jangka panjang. Untuk itu, buatlah rencana pertumbuhan jangka panjang dan jangka pendek. Rencana bisnis atau tugas yang ditargetkan dapat membuat bisnis mencapai tingkat kesuksesan yang baru.
Fokus pada layanan pelanggan
Mampu mempertahankan pelanggan/klien yang diinginkan memainkan peranan penting dalam kesuksesan sebuah bisnis kecil. Memiliki pelanggan tetap tidak hanya membuat Anda memiliki penghasilan tetap, klien atau pelanggan yang senang juga dapat menciptakan word-of-mouth yang kuat.
Sembari menyediakan pelanggan/klien produk atau layanan yang luar biasa, Anda dapat mendorong bisnis dengan fokus pada layanan pelanggan. Itu artinya, mintalah dan bertindak sesuai feedback, tangani masalah dan keluhan pelanggan dengan cepat dan tuntas, konsisten dan akuntabel.
Terus belajar
Perlu Anda pahami, sebesar apapun yang telah Anda capai, akan selalu banyak yang harus dipelajari dan diterapkan demi keberhasilan yang lebih besar lagi.
Bahkan, jika Anda tidak memiliki waktu, masih ada cara untuk meningkatkan kemampuan dan terus belajar sehingga Anda dapat terus berkembang. Anda bisa belajar dengan pelatihan online, mentoring, bahkan membaca.
Pelajari cara mendelegasikan
Apakah Anda memiliki karyawan? Belajar bagaimana mendelegasikan secara efektif dapat menjadi pembeda antara mencapai ketinggian baru atau hancur.
Banyak pemilik bisnis kecil yang terbiasa melakukan semuanya sendiri. Anda dapat mengidentifikasi pekerjaan yang tidak perlu Anda kerjakan dan memberikan pekerjaan tersebut kepada orang lain.
Setelah Anda menghadapi tantangan tersebut, Anda akan memiliki banyak waktu yang bisa Anda dedikasikan untuk melakukan yang terbaik – mengembangkan bisnis.
Meningkatkan produktivitas Anda
Sebagai pemilik bisnis kecil, Anda memiliki beberapa pekerjaan yang tidak bisa serahkan ke orang lain, bukan? Semakin efektif Anda mengerjakan pekerjaan tersebut (pekerjaan yang tidak Anda delegasikan) bisnis kecil Anda memiliki potensi sukses yang lebih besar.
Teknologi
Saat ini teknologi memainkan peranan dalam setiap bisnis, sehingga Anda dapat memanfaatkannya. Sebagai pemilik bisnis kecil, Anda tidak hanya harus memiliki pemahaman tentang teknologi yang berdampak secara langsung, namun juga melacak bagaimana perubahannya.
Tetap up-to-date dengan teknologi baru dan perubahannya dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik. Dan tentunya menghemat uang, waktu dan sumber daya lainnya.
Ubah marketing Anda
Banyak pemilik bisnis kecil yang menemukan manfaat bagaimana online marketing menjadi dinamika baru untuk mempromosikan barang dan jasa mereka. Bisnis kecil sebaiknya mengeksplorasi online marketing –kombinasi dengan kegiatan offline – untuk melihat mana yang menghasilkan.
Marketing mix dapat menjadi cara berharga untuk melihat apa yang berhasil, apa yang tidak berhasil dan apa yang dihasilkan.
Untuk mendapatkan momentum, mulailah dengan satu atau dua cara yang sudah selaras dengan cara Anda dalam menjalankan bisnis. Kemudian mulailah membuat perubahan untuk menggabungkan yang lainnya secara bertahap.
Editor: Wahid FZ | About.com

Selasa, 19 November 2013

Cara Gunakan ‘Konektivitas’ untuk Dorong Inovasi

konektiviitasDalam dunia inovasi produk, kata “connected” atau “terhubung” sedang ramai didengungkan. Tapi ada satu tempat di mana produk belum merealisasikan potensi penuh konektivitas: rumah. Kita tak berbicara tentang elektronik konsumer seperti telepon, komputer, tablet, dan video game. Kita berbicara tentang perangkat sederhana yang membuat hidup kita lebih baik dan rumah menjadi lebih nyaman, seperti mesin kopi, pemanggang roti, dan penghangat ruangan.

Konsumen sangatlah ahli dalam mengendus value sesungguhnya dari produk yang mendobrak menggunakan konektivitas. Misalnya, mesin kopi yang bisa dikrontrol dari smartphone. Potensi peralatan terhubung bagi konsumen dan bisnis sangatlah besar. Utamanya bagi konsumen, konektivitas memberikan pengalaman yang berarti dan bermanfaat.

Berikut lima kunci penggunaan konektivitas dalam desain produk untuk menciptakan value sesungguhnya untuk konsumen.

Fokus pada nilai. Fokuslah dalam memberikan nilai pada produk. Misalnya perangkat monitor bayi Whitings yang memungkinkan pengguna mengamati bayi mereka melalui kamera dengan mengetuk smartphone atau tablet mereka. Dengan Wi-Fi, perangkat ini memungkinkan para orang tua melakukan monitor dari mana pun.

Operasi jarak jauh. Remote control bukanlah hal baru. Tapi remote control yang bisa digunakan di manapun seperti smartphone seperti Samsung SmartHome WiFi Washer dan Dryer. Remote control ini memungkinkan pengguna mengendalikan pengering dari ponsel. Nilai produk tersebut adalah sebuah notifikasi yang memungkinkan pengguna tahu kapan mesin cuci telah selesai mencuci.

Sediakan infromasi bermanfaat, tak hanya data. Misalnya Aria Fitbit, timbangan berat badan digital, tak hanya menunjukkan skala berat badan pada hari badan ditimbang. Tetapi juga menampilkan tren berat badan dari waktu ke waktu di ponsel atau tablet. Tubuh tak bereaksi secara linier dengan makanan dan olahraga yang menyebabkan berat berfluktuasi. Fungsi ini memberitahu penggunanya penurunan berat badan sesungguhnya.

Buat komunitas. Salah satu dari kekuatan sesungguhnya konektivitas adalah komunitas. Sebuah komunitas produk dan layanan yang semuanya terikat bersama bisa menciptakan penawaran lebih kuat daripada produk atau layanan yang berdiri sendiri-sendiri. Whitings Smart Activity Tracker melengkapi layanannya dengan bermitra dengan aplikasi food tracking seperti My Fitness Pal yang menghasilkan ekosistem penawaran lebih besar.

Tawarkan free trial dan upgrade. Tawarkan free trial bagi calon pelanggan dengan harapan setelah mencoba dalam beberapa waktu mereka tertarik dan akan mau membayar penggunaanya. Lakukan upgrade pada aplikasi untuk meningkatkan performa.

Konektivitas di rumah adalah sesuatu yang sudah siap diterima oleh konsumen. Menyematkan chip Wi-Fi pada produk kita tidaklah cukup untuk menciptakan produk yang membuat konsumen mau membeli. Gunakan konektivitas untuk menyampaikan penawaran produk kepada konsumen dan kita akan menciptakan nilai bagi konsumen.
Sumber: Fastcompany

5 Cara Teknologi Besarkan UKM

teknoukmTeknologi yang telah membawa UKM bersaing melawan bisnis besar telah berkembang dalam satu dekade ini. Karena kesuksesan bisnis kecil terletak pada kualitas layanan dan produk, maka teknologi visibilitas dan pertumbuhan pelanggan merupakan hal yang mendasar bagi perusahaan.
Berikut beberapa cara teknologi membantu UKM bersaing dengan bisnis-bisnis besar.

Iklan murah (atau gratis). Adanya Google Ads dan layanan online serupa  membuat harga iklan menjadi turun di berbagai media. UKM sangat diuntungkan dengan adanya iklan murah atau bahkan gratis di media digital karena tanpa dana pemasaran yang besar, mereka bisa tetap menggapai pelanggan dengan produk dan layanan.

Gapaian global. Internet dan situs-situs bukanlah hal baru, tapi mereka sudah mengubah cara pemilik bisnis kecil memulai, menjaga, dan mempromosikan perusahaan mereka. Penulis lepas, tukang ledeng, konsultan pemasaran, dan ritel memiliki kesempatan untuk diekspos secara global selama 24 jam, tujuh hari seminggu. Meskipun menjadi global dan tanpa batas, tapi bisnis tetap membutuhkan komunikasi yang baik dan layanan pelanggan layaknya bisnis di dunia nyata dengan basis konsumen lokal.

Digital word-of-mouth. Word-of-mouth masih menjadi cara ampuh untuk menarik pelanggan baru. Jadi, bagaimana bisnis kecil bisa memanfaatkan cara ini secara online? Yaitu dengan menggunakan testimoni atau ulasan online. Tentu saja, jika ingin testimoni dan ulasan positif, pengusaha UKM harus memastikan kualitas produk dan layanan konsumen yang memuaskan. Selain itu, meminta ulasan atau testimoni dari pelanggan tidak selalu mudah. Pemilik usaha harus bisa mengajak mereka untuk mau memberikan kontribusi kecil tersebut.

Mudah dalam pembayaran. Sistem pembayaran menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan pembelian secara online. Kenyamanan dalam pembayaran bisa mendorong konsumen memutuskan membeli produk atau jasa secara online. Situs pembayaran seperti PayPal atau pembayaran melalui e-banking mempermudah baik pemilik bisnis ataupun pelanggan untuk bertransaksi.

Pengantaran Cepat. Konsumen tak suka menunggu. Mereka ingin dilayani dengan cepat. Ritel online seperti Amazon seharusnya khawatir dengan teknologi mendatang, seperti Get It Now – aplikasi yang menjamin pelanggan mendapatkan barang pesanannya dalam waktu satu jam. Jadi, pastikan bahwa toko Anda bisa mengantarkan barang kepada pelanggan secepat mungkin.
Sudahkah UKM Anda menggunakan teknologi di atas ?
Sumber: chamberofcommerce

Mau Merek Anda Direkomendasikan? Adakan Live Event!

liveeventMetode pemasaran word-of-mouth mungkin trend baru yang lagi hot, tapi berbicara soal cara agar orang-orang merekomendasikan sebuah merek, tak ada cara yang lebih oke daripada mengadakan live event.
Survei yang diadakan oleh Momentum Worldwide terhadap 6.500 orang di sembilan pasar global membandingkan 23 tipe brand experience, termasuk iklan TV, kunjungan ke akun  jejaring sosial merek, nonton pertunjukan musik yang disponsori suatu merek , olahraga dan event lainnya.
Hasilnya menghadiri live event merek adalah yang tertinggi yaitu bisa mendorong 65% orang untuk merekomendasikan merek. Rekomendasi dari teman mendorong 63% orang untuk merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. Adapun sumber terpercaya atau komunitas terpercaya yang mendiskusikan merek mendorong 59% orang untuk merekomendasikan merek tersebut.
Menghadiri live event merek juga bisa mendorong 59% orang untuk akhirnya membeli produk di gerai. Live event lebih kuat daripada aplikasi mobile yang bisa mendorong sekitar 57% orang untuk merekomendasikan merek.
Lalu apa dampak live event terhadap perilaku konsumen setelahnya? Sebanyak 68% responden akan mencari tahu tentang merek secara online, 63% memberikan “Like” halaman Facebook, 59% akan membeli produk di gerai, dan 27% membicarakan event kepada teman-teman mereka.
Hasil survei ini juga mengungkap bahwa event yang bisa membuat orang merasa positif tentang merek adalah event musik sebanyak 51%, sport sebanyak 45%, kemanusiaan 42%, kesenian 42%, dan event jalanan 27%.
Survei juga menunjukkan bahwa live event efektif mendorong sebanyak 93% orang membicarakan live brand experience mereka kepada orang lain, 63% membicarakannya kepada lebih dari lima orang, 42% membicarakannya kepada lebih dari 10 orang, dan 27% membicarakannya kepada 20 orang atau lebih.
Mengadakan live event memang tidak murah, tapi melihat dampaknya terhadap merek berdasarkan hasil survei tersebut, harga yang dikeluarkan sepadan dengan hasilnya. Tentu saja eksekusi event haruslah tepat agar konsumen benar-benar bisa merasakan experience-nya.
Sumber: Adweek

Ini Nih Alasan Kenapa Anda Harus Go Digital

go digital 1Seperti yang kita ketahui, perkembangan digital membuat kita menjadi lebih mudah dalam melakukan berbagai aktivitas. Misalnya dengan media sosial, kita dipermudah dalam berhubungan dengan kawan atau kerabat. Atau jika kita mau pesan makanan juga tinggal browsing dan order secara online. Dan masih banyak lagi fungsi yang lainnya.
Begitu pun dalam bekerja dan membuat usaha. Era digital. dapat membantu kita untuk selalu dekat dengan keluarga. Misalnya kita dapat membuka toko online yang lebih menghemat biaya karena bisa dikendalikan melalui PC ataupun laptop tanpa harus jauh-jauh dari rumah.
Ragan baru – baru ini juga mengeluarkan infografik The Killer Commute yang bisa menjadi alasan Anda kenapa harus Go Digital.
1.       Meningkatkan tingkat emosi seseorang
Menurut data, di Amerika Serikat, setiap hari ada sekitar 34% orang yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas, 24% membunyikan klakson akibat macet, dan 19%-nya marah-marah. Namun itu di Amerika, bagaimana dengan di Indonesia khususnya Jakarta, dengan kondisi yang tidak pernah sepi? Mungkin bisa lebih parah.
2.       Tidak baik untuk kesehatan
Di Amerika Serikat, setiap tahun ada sekitar 96 ribu orang tewas akibat serangan jantung yang dikaitkan dengan lalu lintas, belum lagi ditambah jumlah pembuangan dari knalpot kendaraan. Apalagi berbagai bus angkutan kota DKI Jakarta banyak yang sudah usang dan tetap digunakan.
Selain serangan jantung, mereka yang lebih sering berada di jalan dan menghadapi kemacetan, berat tubuhnya akan terus meningkat (kegemukan), kurang tidur, dan kadar kolestrol dalam darah meningkat.
3.       Membuat hubungan dengan pasangan memburuk
Percaya atau tidak, 40% lebih perceraian terjadi akibat mereka bermacet-macetan bersama dalam kurun waktu 45 menit atau lebih. Setidaknya itu yang dikatakan dalam infografik.
Jadi, masih mau buka toko atau kerja di tempat yang jauh dari rumah Anda? Sekarang adalah era digital, jadi selama Anda bisa mendapatkan uang dari jasa online, kenapa harus ribet.
go digital

Sumber Tulisan & Infografik: Ragan | Foto: Edudemic

Tips untuk Menjalin Hubungan dengan Wartawan

Public Relation dan wartawan memang merupakan symbiosis mutualisme. Seorang PR butuh keberadaan wartawan untuk mempromosikan perusahaannya, dan wartawan pun butuh PR untuk mendapatkan sumber berita (mengenai perusahaan tersebut tentunya).
Meski begitu, menjalin hubungan dengan wartawan ternyata tak semudah membalik telapak tangan, banyak wartawan yang membuat PR jengkel dengan berondongan pertanyaannya, terutama mereka yang ingin meminta konfirmasi mengenai hal – hal buruk yang menimpa perusahaan tersebut.
menjalin hubungan dengan wartawan 1
Namun kembali lagi ke awal, karena saling membutuhkan, tentu saja salah satunya tidak akan bisa bekerja tanpa keberadaan yang lain. Jadi, menjalin hubungan dengan wartawan adalah langkah yang disarankan.

Ragan memposting sebuah infografik besutan Precious Communications dan My News Desk yang dapat membantu Anda dalam menjalin hubungan dengan wartawan, membuat cerita yang bagus, bahkan beberapa hal yang dapat membuat para wartawan marah. Beberapa diantara yang perlu Anda terapkan jika ingin menjalin hubungan dengan wartawan adalah,

1.       Jangan mengirim siaran pers yang panjang
Meski berita yang Anda berikan kepada mereka akan menjadi informasi yang sangat menarik, namun menuliskannya dalam bentuk yang panjang malah akan membuat tulisan Anda tidak dibaca.

2.       Jangan menampilkan kontak yang sulit di hubungi
Di sana dijelaskan, bahwa sebagian besar wartawan (75%) akan menjadi sangat frustasi bila mereka tidak bisa menghubungi narasumbernya. Entah itu karena sering ganti nomor atau alamat email yang sulit dipahami, hingga proses birokrasi yang ruwet nan menjengkelkan.

3.       Gunakan istilah umum
Mungkin Anda dan merek yang Anda wakilkan akan terkesan lebih intelek dan mahal jika Anda menggunakan bahasa – bahasa berat (istilah – istilah khusus di bidang bisnis Anda). Tapi Anda perlu tahu, bahwa tidak semua wartawan mengerti bahasa yang Anda gunakan, jadi bila ingin terkesan intelek, gunakanlah istilah umum saja.

4.       Angle cerita yang menarik
Seluruh wartawan (100%) mengatakan bahwa penting untuk mengambil angle yang menarik pada siaran pers yang akan Anda sebarkan. Pasalnya, bila angle ceritanya membosankan, wartawan pun akan bosan dan mungkin tidak akan membuat tulisan mengenai siaran pers Anda.

5.       Jangan pelit dalam mengirimkan bentuk visual
Jika dirasa sangat penting dan perlu, maka Anda wajib memasukkan gambar atau video berkenaan dengan berita yang Anda kirimkan. Jangan pelit – pelit, maksimalkan ukuran dengan resolusi yang tinggi agar wartawan mudah melihat/mempublish gambarnya (karena tidak pecah). Ingat, resolusi yang telalu besar masih bisa dikecilkan, tapi bila terlalu kecil, maka sudah tidak bisa lagi untuk dibesarkan.
Ini adalah kesempatan untuk Anda, apakah Anda ingin menjalin hubungan dengan wartawan dengan cara yang baik, atau sebaliknya, yakni dengan cara yang buruk? Pikirkan masak – masak.
menjalin hubungan dengan wartawan
Sumber: Ragan | Infografik: Ragan & Foto: Paul Stallard Files

5 Cara Membangun Hubungan Usai Event

Membangun Hubungan Usai EventPerusahaan Anda mengadakan event? Atau Anda datang ke sebuah event yang tentunya penuh dengan orang – orang penting penunjang perkembangan perusahaan? Jika demikian, maka Anda butuh beberapa tips untuk membangun hubungan seusai event.
Hadir disebuah acara besar dan berkenalan dengan orang besar bukanlah akhir dari langkah Anda memperkenalkan diri dan perusahaan. Selanjutnya adalah, bagaimana Anda membangun hubungan tersebut. Karena jika itu tidak dilakukan, langkah awal Anda akan sangat sia – sia.
Berikut adalah lima cara yang perlu Anda lakukan untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
1.       Catat orang yang Anda temui
Ketika bertemu dan berkenalan dengan seseorang, penting untuk mencatat siapa dia, dari mana ia berasal, meminta kontaknya, serta apa yang Anda bicarakan saat itu. Ini akan memudahkan Anda ketika suatu saat Anda berniat menghubunginya.
2.       Lakukan kontak
Jangan menunggu mereka menghubungi Anda, tapi sebaliknya, Anda lah yang harus menghubunginya lebih dulu. Misalnya dengan mengirim email atau pesan singkat. Bisa juga dengan menjadi teman di media sosialnya. Ada banyak cara, yang penting Anda tidak kehilangan kontaknya. Membangun hubungan yang sederhana sangat diperlukan.
3.       Perkenalkan diri Anda
Dalam beberapa kasus, terkadang ada orang yang lupa kepada Anda. Nah, tugas Anda lah untuk mengingatkan kembali, siapa Anda, dari mana Anda berasal, dan lain sebagainya. Bukankah di awal Anda sudah mencatat segala yang dibutuhkan? Strategi membangun hubungan dengan baik tidak akan berjalan bila mereka tidak mengetahui siapa Anda.
4.       Beri alasan
Sama halnya dengan Anda, mereka mungkin tidak akan menjawab bila tidak memiliki suatu alasan. Jadi, beri alasan kepada mereka, keuntungan apa yang sekiranya akan didapatkan jika membangun hubungan dengan Anda. Misalnya seperti, kerja sama apa yang akan Anda tawarkan, atau Anda memiliki hal yang sekiranya akan mereka butuhkan. Memberi sebuah motivasi sangat penting untuk kelanjutan hubungan Anda dengan mereka.
5.       Jangan menyerah
Terkadang mereka tidak membalas Anda meski sudah diberikan sebuah alasan, it’s ok. Mungkin saat itu ia sedang sibuk, atau mungkin alasan Anda kurang kuat. Beberapa sentuhan teratur kadang dibutuhkan, selama itu masih dalam tahap wajar.
Membangun hubungan baik dengan orang yang baru Anda temui sekali memang cukup sulit dibandingkan bila Anda sering bertemu dengannya. Untuk itu, berpikir secara matang sebelum melangkah perlu Anda lakukan.

Sumber: Ragan | Foto: CBN News

Tanda Bahwa Konten Marketing Anda Tidak Efektif

konten marketingSeperti yang dikutip dari e-magazine Youth Marketers edisi 15, Heri Susilo Utomo, selaku HD & Catering Support Manager KFC menyatakan bahwa, saat ini Indonesia sedang menghadapi tahap transisi dari media konvensional ke dunia digital. Untuk itu, tiap pebisnis wajib membuat situs perusahaan dari sekarang.
Tapi yang jadi pertanyaan, seperti apakah situs merek yang baik itu? Dan bagaimana cara mengetahui bahwa situs perusahaan yang sedang kita kembangkan itu efektif untuk khalayak.
Berikut adalah beberapa hal yang mengidentifikasi bahwa website perusahaan Anda tidak akan berjalan efektif.
1.      Tidak kenal dengan lawan bicara
Mengenali lawan bicara (target audiens) tidak hanya sekadar mendefinisikan siapa – siapa saja konsumen Anda. Tapi Anda juga harus mengerucutkan, kepada siapa website Anda ditujukan. Ini akan memudahkan Anda dalam membuat konten dan gaya bahasa yang tepat.
Jika Anda tidak kenal dengan target audiens, maka Anda harus cepat – cepat mengubahnya sekarang juga.
2.      Tidak punya rencana
Seperti halnya Anda berpidato di depan banyak orang, Anda harus memikirkan rencana, topik apa yang akan Anda bahas, atau pertanyaan – pertanyaan apa saja yang kiranya akan dilontarkan. Ini penting agar Anda bisa mengendalikan arah pembicaraan.
Begitu pula dalam website, Anda harus merencanakan, topik apa yang akan Anda bahas, kanal – kanal apa saja yang harus ada, bagaimana gaya bahasa yang seharusnya digunakan, dan lain sebagainya. Jika tidak, maka semuanya akan berakhir.
3.      Konten terlalu biasa
Mengangkat berbagai fenomena/tren unik memang sangat baik, tapi terlalu sering juga akan membuat audiens Anda kabur. Jadi akan lebih baik bila Anda membuat konten dengan lebih variatif agar audiens Anda tidak bosan.
Sebagai masukkan, Anda bisa menerapkan dua konsep yang bertolak belakang dalam waktu yang bersamaan. Anda juga bisa melalukan brainstorming sebelum menentukan, konsep apa yang sekiranya menarik untuk dibahas.
4.      Terlalu egois
Terlalu fokus berpromosi justru membuat konten Anda menjadi tidak efektif. Meski banyak yang ingin mengetahui perkembangan atau inovasi yang dilakukan perusahaan Anda, namun jika hal ini terus berlangsung malah akan menimbulkan kebosanan. Berikan beberapa variasi konten, misalnya seperti membahas sesuatu yang happening, menampilkan video lucu, atau banyak lagi yang lainnya.
Hal terpenting dalam membuat sebuah website merek adalah, bahwa website dibuat untuk khalayak, perusahaan hanya memfasilitasinya saja, bukan sebaliknya.

Sumber: Ragan | Foto: Digital Innovation Today

Poin Penting dalam Membangun Jurnalisme Merek

jurnalisme merekDiperkenalkan pertama kali oleh CEO Ragan.com, Mark Ragan, jurnalisme merek menjadi strategi yang kian populer dalam setahun terakhir. Gayanya yang lebih halus (tidak seperti pada iklan), membuat jurnalisme merek lebih mudah diterima oleh masyarakat yang mulai berpikir bahwa iklan dibuat untuk menjual produk.
Hal itu kemudian membuat para pebisnis berlomba-lomba untuk menerapkan jurnalisme merek dalam kampanye mereka. Tapi bagaimana membangun jurnalisme merek yang baik selain membuat cerita bertutur dengan gaya jurnalistik?
Tom Foremski, penulis Silicon Valley Watcher mencoba memberi petunjuk untuk Anda yang ingin membangun jurnalisme merek.
1.       Jangan menunda terlalu lama
Menurut Foremski, banyak perusahaan yang terlalu lama merenung, sehingga niat membangun jurnalisme merek pun kerap tertunda. “Well, berpikirlah lebih cepat, karena Anda juga memerlukan strategi agar tidak tersesat dalam kebisingan,” ucap Foremski.
Mungkin sekarang memang sedang memasuki masa transisi, di mana jurnalisme merek baru muncul di tengah – tengah strategi branding. Tapi Foremski juga menambahkan, “Sepuluh tahun dari sekarang, kita akan melihat ini meledak.” Tiap industri akan memiliki pemain yang dominan, jadi buatlah jurnalisme merek Anda sekarang juga.
2.       Lakukan pendekatan
Sama halnya dengan beriklan, Anda perlu melakukan pendekatan terhadap khalayak. Namun jika dalam iklan konvensional Anda menggunakan gaya yang lugas, jurnalisme merek melakukannya dengan gaya yang halus. Anda perlu menyusun sebuah cerita menarik yang bisa menggugah perhatian khalayak.
3.       Beri kebebasan
Membangun jurnalisme merek sama halnya dengan membangun sebuah industri media dalam internal perusahaan Anda. Kendati demikian, tidak lantas berarti Anda menyetir gaya dan tulisan apa saja yang dimuat. Anda harus ingat, media itu sangat dekat dengan khalayak. Jadi penting untuk memberi kebebasan para pengelola jurnalisme merek Anda.
“Perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan media, tapi mereka harus benar-benar mendukung perusahaan media untuk mandiri dan menjadi bagian penting dari masyarakat,” jelas Foremski.
Selain ketiga hal di atas, yang perlu Anda perhatikan dalam membangun jurnalisme merek adalah tidak mengaburkan merek, justru Anda harus menegaskannya, namun tetap dengan gaya yang halus.
“American Express – salah satu perusahaan yang mengembangkan jurnalisme merek – tidak meminta Anda untuk membeli kartu platinum American Express. Mereka hanya memberikan informasi yang berguna tentang bagaimana cara membangun bisnis UKM yang baik,” tutup Foremski seperti yang dikutip dalam laman Ragan.

Sumber: Ragan | Foto: Brian Solis

7 Merek yang Mengubah Dunia

7MerekDuniaDari mulai makanan cepat saji hingga fast fashion, telepon optik hingga uang plastik, beberapa merek tidak sekadar memengaruhi perilaku berbelanja kita. Mereka juga menentukan siapa kita. Berikut tujuh merek yang mengubah dunia dan bagaimana mereka bisa melakukannya

Amazon. Jeff Bezos tidak selalu melakukan segalanya dengan benar di awal berdirinya Amazon. Ketika ia berhenti dari Wall Street di tahun 1994 untuk pindah ke Seattle dan memulai perusahaan ritel online, ia memilih nama Cadabra. Kemudian ia mengganti nama menjadi Amazon setelah seseorang memelesetkan Cadabra menjadi Cadaver (mayat).
Amazon sangat tepat dalam banyak cara. Bezos memilih nama tersebut dengan harapan situsnya muncul di halaman pertama daftar pencarian (dulu berdasarkan urutan alfabet). Ia juga menyukai nama Amazon karena mengandung huruf “a” dan “z”, idenya adalah Amazon suatu hari akan menjual segala macam produk di seluruh dunia. Hari ini, itulah yang dilakukan Amazon.

Facebook. Berbeda dengan asumsi orang-orang, pendiri Facebook Mark Zuckerberg bukanlah mahasiswa IT di Harvard. Ia adalah mahasiswa Psikologi. Jejaring sosial ini dulunya ditujukan utuk para alumni untuk bertemu (secara online) satu sama lain atau bahkan berkencan. Facebook, jejaring sosial senilai US$ 113 miliar yang dirilisnya sembilan tahun lalu benar-benar telah mengubah cara bersosialisasi, berkencan, berbelanja, dan hidup 650 juta pengguna aktifnya.

GAP. Merek ini memelopori ide ritel khusus dengan fokusnya single category, harga yang populer, dan pilihan yang banyak. GAP menandai titik balik dalam ritel, dari ketika orang-orang berbelanja pakaian di department store hingga ritel yang mengedepankan dedikasi untuk berbagai kebutuhan.
GAP kini membuat merek jinnya sendiri. Kini setiap orang di 90 negara dengan uang beberapa dolar atau rupiah bisa menemukan berbagai ukuran pakaian termasuk jin.

HBO. Merek saluran TV ini melakukan debutnya secara lokal di akhir tahun 1972. Tahun 1975 hiburan HBO berhasil menarik perhatian banyak orang dan setiap orang menginginkan hiburan dari HBO. Sampai tahun 1982, 9,8 juta orang memiliki kanal HBO dan 13,4 juta penonton di tahun berikutnya.
Seiring waktu persaingan semakin ketat. Tapi, HBO berhasil menjadi pemenang dan mendefiniskan kembali harapan pelanggannya akan hiburan yang diinginkan. Serial Sex and the City dan The Sopranos yang sangat sukses makin membuat HBO populer di seluruh dunia.

McDonald’s. Ray Kroc, penjual alat pembuat milkshake, tahu bahwa restoran cepat sajinya McDonald’s akan sukses besar suatu hari nanti. Menu yang berstandar, self-service, bumbu racikan sendiri, franchising, saham restoran untuk publik, semua itu dipersembahkan oleh McDonald’s untuk pelanggannya. Kini restoran cepat saji ini telah memiliki 1,8 juta pegawai di 119 negara.

Starbucks. Starbucks Coffee Co., yang memulai satu gerainya di Seattle tahun 1971 kini telah memiliki 11.000 gerai di AS dan 17.500 di 61 negara.Triknya, Starbucks mendirikan profil kopi ke level di mana konsumen menengah mau membayar beberapa dolar untuk secangkir kopinya.

iPhone. iPhone menjadi pelopor ponsel cerdas yang dimulai enam tahun lalu. Produk Apple ini tak hanya mengkomputerisasi ponsel di genggaman kita, tapi juga mengubah gadget menjadi simbol status bagi kalangan menengah ke atas.
Sumber: Adweek

Senin, 18 November 2013

Membongkar Fakta Mengenai Rahasia Miliarder Dunia

Mungkin Anda pernah mendengar joke seperti ini: bila ingin memiliki modal untuk sebuah proyek besar, mencari pacar seorang anak juragan tembakau adalah cara paling ampuh. Meski lelucon itu terdengar benar adanya, tapi coba singkirkan pandangan tentang mencari kekayaan lewat jalan mudah, karena ada rahasia miliarder dunia yang kini sudah terkuak.
Ternyata sebagian besar dari mereka mendapatkan kekayaannya dari usaha dan kerja keras. Bukan turunan, karena mereka tidak dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hal itu disebutkan oleh laman Entrepreneur. Di sana tertera, bahwa 73 orang dari 100 orang terkaya di dunia mendapat kekayaannya dari proses kerja keras yang mereka jalani, sementara sisanya (yaitu sebanyak 27 orang), mendapatkan kekayaan dari hasil warisan.
rahasia miliarder 1
Bloomberg Billionaires Index juga mengeluarkan infografik yang mengungkapkan rahasia miliarder, bahwa 36 dari 73 orang terkaya itu terlahir di keluarga yang sangat sederhana (bahkan ada yang tidak memiliki keluarga). Sementara 18 orang lain tidak pernah menjejakkan kakinya di perguruan tinggi.
Tidak percaya?
Salah satunya adalah Larry Ellison, pendiri perusahaan perangkat lunak Oracle ini terlahir sebagai seorang yatim – piatu. Tak hanya Larry, Pendiri Zara, Amancio Ortega juga tidak terlahir ditengah – tengah keluarga yang kaya raya, karena ayahnya hanya seorang pekerja kereta api. Tapi coba perhatikan kekayaan bersih yang dimiliki oleh Larry serta Amancio sekarang, masing – masing memiliki tabungan sebesar US$ 37 miliar dan US$ 52 miliar. Keren kan?
Lantas, bagaimana mereka berhasil menggapainya? Tentu saja ada rahasia miliarder yang mereka terapkan, yakni:
1.       Berani mengambil resiko
Mereka yang menjadi miliarder karena usaha dan kerja kerasnya memiliki satu strategi bisnis yang sama, yakni berani mengambil resiko besar. Kenapa? Mereka yang terlalu berhati – hati justru menjadi takut untuk memulai. Akibatnya, kesempatan untuk belajar dengan terjun langsung ke lapanganpun semakin tertunda, hingga akhirnya niat, ketekunan, semangat, dan keterampilannya menurun.
2.       Inovatif
Beberapa miliarder berhasil mendobrak pintu kesuksesan dengan sebuah tren yang awalnya belum diakui. Tren ini kemudian dimodifikasi hingga akhirnya digemari oleh masyarakat dan benar – benar menjadi tren.
3.       Low profile
Ada beberapa miliarder yang sukses dari bawah namun tetap tidak sombong dan lupa, dari mana ia berasal. Bahkan ada yang membuat sebuah momen khusus bersama para karyawannya. Di mana, ia dan karyawannya harus memiliki waktu khusus untuk makan siang bersama. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan lebih mendekatkan diri dengan mereka yang bekerja untuknya.
Bukan tidak mungkin bila sekarang Anda masih berada di bawah, suatu saat akan naik ke puncak pohon kesuksesan, asalkan Anda berani mengambil resiko, terus berinovasi, dan tetap low profile. Karena ini adalah rahasia jadi miliarder.
rahasia miliarder

Sumber: Entrepreneur | Infografik: Entrepreneur & Foto: Yahoo

Poin Penting dalam Membangun Jurnalisme Merek

jurnalisme merekDiperkenalkan pertama kali oleh CEO Ragan.com, Mark Ragan, jurnalisme merek menjadi strategi yang kian populer dalam setahun terakhir. Gayanya yang lebih halus (tidak seperti pada iklan), membuat jurnalisme merek lebih mudah diterima oleh masyarakat yang mulai berpikir bahwa iklan dibuat untuk menjual produk.
Hal itu kemudian membuat para pebisnis berlomba-lomba untuk menerapkan jurnalisme merek dalam kampanye mereka. Tapi bagaimana membangun jurnalisme merek yang baik selain membuat cerita bertutur dengan gaya jurnalistik?
Tom Foremski, penulis Silicon Valley Watcher mencoba memberi petunjuk untuk Anda yang ingin membangun jurnalisme merek.
1.       Jangan menunda terlalu lama
Menurut Foremski, banyak perusahaan yang terlalu lama merenung, sehingga niat membangun jurnalisme merek pun kerap tertunda. “Well, berpikirlah lebih cepat, karena Anda juga memerlukan strategi agar tidak tersesat dalam kebisingan,” ucap Foremski.
Mungkin sekarang memang sedang memasuki masa transisi, di mana jurnalisme merek baru muncul di tengah – tengah strategi branding. Tapi Foremski juga menambahkan, “Sepuluh tahun dari sekarang, kita akan melihat ini meledak.” Tiap industri akan memiliki pemain yang dominan, jadi buatlah jurnalisme merek Anda sekarang juga.
2.       Lakukan pendekatan
Sama halnya dengan beriklan, Anda perlu melakukan pendekatan terhadap khalayak. Namun jika dalam iklan konvensional Anda menggunakan gaya yang lugas, jurnalisme merek melakukannya dengan gaya yang halus. Anda perlu menyusun sebuah cerita menarik yang bisa menggugah perhatian khalayak.
3.       Beri kebebasan
Membangun jurnalisme merek sama halnya dengan membangun sebuah industri media dalam internal perusahaan Anda. Kendati demikian, tidak lantas berarti Anda menyetir gaya dan tulisan apa saja yang dimuat. Anda harus ingat, media itu sangat dekat dengan khalayak. Jadi penting untuk memberi kebebasan para pengelola jurnalisme merek Anda.
“Perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan media, tapi mereka harus benar-benar mendukung perusahaan media untuk mandiri dan menjadi bagian penting dari masyarakat,” jelas Foremski.
Selain ketiga hal di atas, yang perlu Anda perhatikan dalam membangun jurnalisme merek adalah tidak mengaburkan merek, justru Anda harus menegaskannya, namun tetap dengan gaya yang halus.
“American Express – salah satu perusahaan yang mengembangkan jurnalisme merek – tidak meminta Anda untuk membeli kartu platinum American Express. Mereka hanya memberikan informasi yang berguna tentang bagaimana cara membangun bisnis UKM yang baik,” tutup Foremski seperti yang dikutip dalam laman Ragan.
Baca juga:  “Tips Membangun Jurnalisme Merek“

Sumber: Ragan | Foto: Brian Solis

Teknik Manajemen Waktu Bagi Para Pengusaha Muda

manajemen waktuWaktu memang menjadi poin penting bagi kehidupan kita, begitu pula untuk para pengusaha. Mereka yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik, maka kegiatannya akan efektif, dan itulah yang membuatnya menjadi seorang pengusaha sukses.
Pernah mendengar peribahasa ‘time is money’? Jadi ketika Anda menghabiskan beberapa waktu untuk hal yang tidak penting, sama halnya dengan membuang uang dengan percuma. Maka dari itu, manajemen waktu penting untuk diterapkan oleh para pengusaha muda.
Nah, berikut adalah hal yang penting Anda perhatikan dalam manajemen waktu:
1.      Buat Daftar
Anda tidak bisa selamanya mengandalkan otak Anda untuk mengingat berbagai hal penting. Jadi, buatlah daftar seperti;
-          Jadwal Anda dari hari ke hari.
-          Apa yang perlu Anda lakukan untuk menunjang bisnis (dengan urutan berdasarkan prioritas).
-          Daftar orang penting yang akan Anda hubungi (susun berdasarkan abjad).
-          Perencanaan konferensi. Penting bagi Anda membuat sebuah konferensi untuk memperkenalkan siapa Anda dan merek Anda.
Buatlah semua daftar ini dengan sangat rapi dan teratur.
2.      Meminimalisir Meeting
Banyak orang yang selalu melakukan rapat, padahal itu sudah menjadi pembahasan yang tak kunjung usai. Ini menjadi tidak efektif. Bukankah lebih baik jika karyawan Anda bekerja ketimbang menghabiskan waktu untuk meeting.
Tapi bukan berarti bahwa meeting itu tidak berguna. Jadi tetaplah meeting ketika ada persoalan yang memang harus dibahas bersama. Atur kapan saat penting untuk memulai rapat demi menjaga manajemen waktu Anda.
3.      Buat File Pengingat
Sekarang smartphone sudah banyak didesain dengan berbagai fitur, seperti jadwal pengingat. Dengan memanfaatkan ini, Anda bisa membuat daftar yang akan mengingatkan Anda ketika ada janji pada bulan ini, bulan depan, atau bulan setelahnya. Dengan demikian, manajemen waktu Anda akan menjadi lebih baik.
Namun jika Anda memang benar-benar tidak memiliki ponsel yang bisa mengingatkan Anda, Anda bisa membawa sebuah buku yang berisi kertas warna-warni. Misalnya kertas merah untuk bulan ini, biru untuk bulan depan, dan hijau untuk bulan setelahnya, dan seterusnya. Ini akan memudahkan Anda dalam mencatat kegiatan Anda.
Kunci manajemen waktu yang baik adalah dengan menghemat waktu tapi tetap fokus pada bisnis yang akan dijalankan.

Sumber: Entrepreneur | Foto: Thornton Center

Mau Jadi Pengusaha Sukses? Don’t Try This

pengusaha suksesApakah Anda adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir untuk memperoleh suatu pencapaian tertentu? Atau Anda sering bermimpi untuk menjadi pengusaha? Jika demikian, laman Entrepreneur memberi Anda beberapa hal yang tidak patut untuk dilakukan.
Menjadi pengusaha bukan hanya bagaimana Anda membuat sebuah produk dan memasarkannya, tapi juga tentang memimpin para karyawan dan terus berinovasi untuk membuat produk yang berkualitas.
Memang tidak ada orang sempurna yang bisa mencapai gelar pengusaha sejati, tapi setidaknya, Entrepreneur menjabarkan beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh mereka yang menjadi pengusaha sukses.
1.       Workaholics
Ternyata, mereka yang menjadi pengusaha sukses, kebanyakan bukanlah seorang workaholics. Mereka hanya orang biasa pada umumnya yang juga menghabiskan waktu saat liburan. Tapi perbedaannya, mereka hidup untuk melakukan apa yang mereka sukai, dan itulah yang mereka kerjakan.
2.       Personal Branding
Meski konsep personal branding banyak diterapkan oleh berbagai pihak, namun ternyata para pengusaha sukses tidak menerapkan konsep ini. Alasannya adalah, manusia bukanlah produk, jadi Anda tidak bisa mengubah diri Anda menjadi orang lain. Selain itu, pengusaha sebenarnya tidak memikirkan dirinya sendiri, namun berpikir tentang ide – ide mereka dan bagaimana mengubah barang/jasa mereka agar menjadi sebuah produk yang hebat.
3.       Bekerja untuk uang
Banyak yang beranggapan bahwa bisnis adalah tentang memproduksi barang, jual, dan dapat untung. Namun tidak bagi para pengusaha sukses, Entrepreneur menjelaskan, alasan mereka berwirausaha adalah karena mereka menyukainya, bukan demi uang. Fokus serta gairahlah yang kemudian membuat produk mereka jadi berkualitas hingga mendatangkan uang.
4.       Tidak merasa takut
Mereka yang tidak kenal takut kerap melakukan segala hal dengan sembrono, berbeda dengan mereka yang masih memiliki rasa takut. Kendati demikian, ketakutan dapat mereka hadapi, hanya saja, dengan memikirkan berbagai risiko dan penuh persiapan.
5.       Memiliki visi yang besar
Sebuah mimpi yang besar memang kerap menjadi semangat tersendiri bagi sebagian orang, namun sepertinya tidak sepenuhnya demikian. Pasalnya, mereka yang sukses justru tidak mengawali karirnya dengan sebuah mimpi yang besar. Coba lihat Mark Zuckerberg, awalnya ia hanya ingin menilai penampilan teman – teman sekelasnya dengan membuat Facebook. Tapi sekarang?
Kelima hal tersebut adalah beberapa hal yang tidak dilakukan oleh mereka yang sukses, jadi kenapa Anda tidak mencobanya untuk menirunya agar sukses?

Sumber: Entrepreneur | Foto: Darren Hardy Success

3 Langkah dalam Membuat Pesan Merek

membuat pesan merekBanyak pesan merek yang melekat di kepala masyarakat, misalnya seperti BMW “ultimate driving machine”, Apple “think different”, Nike “just do it”, atau Sampoerna Hijau “gak ada loe gak rame”. Tapi yang menjadi pertanyaan, bagaimana para merek memproklamasikan pesan mereknya kepada khalayak hingga menjadi sangat ikonik.
Jawabannya adalah dengan melakukan identifikasi. Dan ini bisa didapat dari menyatukan 3 buah perspektif, yakni perspektif pelanggan, perspektif internal, dan perspektif pasar.
1.       Perspektif Pelanggan
Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam membuat pesan merek adalah dengan masuk ke dalam kepala para pelanggan Anda. Caranya dengan mencari kata kunci yang penting bagi mereka. Misalnya Anda bisa melakukan wawancara kepada mereka, menyebarkan kuesioner, melakukan survei, atau memperhatikan obrolan mereka di media sosial. Kemudian, carilah kata kunci yang sering mereka lontarkan.
Hasil observasi itu akan membuat Anda menemukan padanan kata yang paling familiar di kepala mereka. Nantinya, pelanggan akan lebih mudah menerima kalimat tersebut hingga mengucapkannya.
2.       Perspektif Internal
Diskusikan dengan orang – orang dalam perusahaan Anda mengenai kalimat seperti apa yang kiranya akan menarik dalam membuat pesan merek. Misalnya seperti hal apa yang membuat merek Anda unik, hal apa yang akan memberi nilai, serta apa visi perusahaan membuat merek tersebut.
Dengan demikian, kalimat yang akan menjadi pesan tidak hanya akrab di telinga khalayak, tapi juga mempunyai nilai dan sesuai dengan visi yang diusung perusahaan.
3.       Perspektif Pasar
Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan adalah, melihat bagaimana kompetitor Anda memposisikan mereknya. Dengan begitu, Anda bisa menjauh dan mencari nilai yang berbeda dengan pesan merek kompetitor.
Misalnya bila kompetitor Anda memberikan pesan merek “sabun cuci piring yang dapat melembutkan tangan”. Anda bisa memakai nilai lain seperti, “sabun cuci piring yang membuat happy saat mencuci” atau sabun cuci piring yang “ampuh membasmi lemak dan bau tak sedap”.
Setelah Anda mendapatkan berbagai kalimat dari semua poin di atas, selanjutnya Anda bisa membuat sebuah diagram venn (lingkaran) untuk melihat, di mana perspektif tersebut akan berpotongan.

Sumber: Entrepreneur | Foto: Spell Brand

4 Pertanyaan yang Akan Mengubah Bisnis Anda

mengubah bisnis
Akhir tahun kian mendekat. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mulai berpikir tentang tahun depan. Apa rencana yang akan dibuat, tujuan, dan sasaran baru Anda. Tentunya, semua itu dilakukan untuk mengubah bisnis menjadi lebih baik dan lebih menguntungkan di tahun mendatang.
Nah, untuk membantu dan membuat Anda berpikir lebih strategis tentang rencana bisnis, berikut empat pertanyaan yang akan membantu mengubah bisnis Anda.
Apa tantangan terbesar bagi pelanggan saat ini dan siapa pelanggan potensialnya?
Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pelanggan dan pelanggan potensial akan membantu Anda mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai. Di samping itu juga penting untuk mengidentifikasi cara untuk upsell, cross-sell, atau menjual kepada pelanggan Anda. Tentunya hal itu akan mempermudah produk atau jasa memosisikan diri terhadap kebutuhan pelanggan Anda.
Selain itu, juga akan membantu Anda membentuk aliansi yang menguntungkan dan kemitraan rujukan dengan bisnis lain dari pelanggan – yang berarti membuka lebih banyak kesempatan dan sumber pendapatan lain.
Apa yang pelanggan sampaikan secara verbal dan non- verbal?
Pelanggan adalah sumber terbesar untuk belajar, jadi dengarkan dengan baik apa yang mereka katakan dan juga lihat apa yang tidak mereka katakan.
Apakah beberapa produk atau jasa Anda lebih menjual dibanding yang lain? Apakah mereka memuji Anda di wilayah tertentu secara konsisten? Apakah mereka mengeluh secara konsisten di wilayah tertentu? Apakah mereka datang kembali dan membeli secara teratur? Apakah mereka merujuk orang lain?
Dengan mendengarkan pelanggan, Anda akan mulai mengidentifikasi daerah mana saja yang harus Anda tingkatkan, memperbaiki produk yang kurang menguntungkan, dan mencari tahu cara membuat pelanggan lebih bahagia, lebih setia, dan ingin membeli lagi dan merekomendasikannya kepada orang lain.
Bagaimana saya bisa menukar waktu menjadi uang?
Ini adalah salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi para pemilik bisnis, terutama bagi mereka yang menjual layanan. Dengan sumber daya terbatas, hal terakhir yang mereka inginkan adalah penghasilan mereka dibatasi oleh berapa banyak waktu yang bisa mereka curahkan untuk pekerjaan.
Dengan mulai berpikir tentang apa lagi yang bisa dilakukan, Anda seharusnya mulai mengembangkan produk berbeda dan mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan lain – terutama pendapatan masif.
Bagaimana saya bisa memanfaatkan waktu, pengetahuan, uang, sumber daya, kontak, dan upaya saya untuk memajukan bisnis?
Ini harus menjadi salah satu pertanyaan yang paling kuat yang Anda tanyakan. Memperbaiki hal tersebut akan membantu Anda mengembangkan bisnis lebih cepat dengan upaya dan biaya yang lebih sedikit.
Wirausahawan sejati menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk menjawab pertanyaan ini dengan satu tambahan – bagaimana saya bisa meningkatkan waktu, pengetahuan, uang, sumber daya, kontak dan upaya orang lain juga?
Jika Anda mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan untuk perencanaan bisnis tahun depan, Anda akan optimis untuk membuat tahun terbaik.
Editor: Wahid FZ | Sekar Ayu | Sumber: StartupSmart