Senin, 11 Agustus 2014

The Death of Marketing Research ?

Di era horizontal, di mana marketer dapat dengan mudah mendengarkan jeritan hati konsumen melalui berbagai social media, seringkali muncul pertanyaan perlukah marketer melakukan riset pemasaran ?

Rasanya semua pasti menjawab perlu! Karena bagaimanapun tanpa memahami konsumen dan kondisi pasar adalah penting… Untuk pengambilan keputusan kita memerlukan informasi dan data, pada saat kita akan mengambil keputusan, informasi yang dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu
1. Informasi yang kita tahu bahwa kita mengetahui
2. Informasi yang kita tahu bahwa kita tidak mengetahuinya
3. Informasi yang kita tidak tahu bahwa bahwa kita tidak mengetahuinya.

Untuk jenis informasi yang pertama – tentunya kita tidak perlu lagi melakukan riset untuk mengumpulkan informasi lagi. Untuk jenis informasi yang pertama ini tugas marketer adalah menganalisa dan mendigest data supaya menjadi lebih berarti. Untuk jenis informasi ini database management merupakan salah satu kunci untuk memahami konsumen dengan lebih baik. Sektor perbankan misalnya dapat memaksimalkan data transaksi kartu debet untuk lebih memahami karakter konsumennya dengan melakukan data mining.
Untuk jenis informasi yang kedua- kita tahu bahwa kita tidak mengetahuinya maka marketer perlu melakukan market research untuk mengumpulkan informasi terkait informasi yang penting yang perlu diketahuinya dalam pengambilan keputusan. Survey seperti U&A study ataupun bentuk riset yang terstruktur dapat membantu marketer untuk lebih memahami kondisi pasar. Jenis riset yang dapat membantu marketer untuk memahami pasar pada kasus ini kalau mengunakan istilah baku dalam market research adalah “Primary Research” atau riset primer.

Tantangan terbesar bagi marketer adalah mendapatkan informasi yang kita tidak tahu bahwa kita tidak mengetahuinya. Pendekatan seperti etnografi dimana marketer berbaur dengan konsumen dan hidup bersama dengan mereka dapat menjadi salah satu alatnya. Melalui etnografi atau misalnya netnografi marketer sering kali dapat menemukan AHA moments!
Upaya untuk mendapatkan informasi yang kita tidak tahu bahwa kita mengetahuinya harus dilakukan secara terus menerus, dan untuk bisa menangkapnya marketer harus menjadi observer, dan terus terusanan Learn to Unlearn.

Adalah wajar jika manusia akan menyaring informasi berdasarkan pengetahuan yang pernah didapatkannya, sehingga terkadang terlewatkan informasi yang sebenarnya penting tetapi lain. Untuk itu marketer perlu memelihara kekanak-kanakannya yang selalu tertarik akan hal baru dan terbuka terhadap hal-hal yang baru.

Kembali lagi pada pertanyaan apakah conventional marketing research tidak diperlukan lagi? Menurut saya tetap perlu, karena setiap pendekatan dapat digunakan dalam kondisi berbeda. Selamat berburu consumer insight!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar