Ketika membaca blog kesukaan saya lalu ada artikel tentang kesalahan
utama 10 brand, nah serpertinya kesalahan-kesalahan seperti ini juga
sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia jadi tidak ada
salahnya saya share disini.
TOP 10 Kesalahan dalam Branding:
1.Tidak Konsisten
Brand yang tidak konsisten adalah brand yang manajemennya tidak mempunyai disiplin untuk tetap menyuarakan pesan yang sama dalam jangka waktu tertenu. Pesannya sering berubah-ubah dan sangat tergantung pada audience nya, issue yang ada pada saat itu dan apa yang dikatakan oleh kompetitornya.
2.Tidak mendefinisikan brandnya dengan jelas
Sebuah organisasi melakukan merger atau akuisisi mereka mengambil brand-brand yang tidak sama atau hanya memiliki sedikit kemiripan dari brand yang mereka miliki, sehingga brand utama yang mereka miliki menjadi ambigu.
3.Tidak memberikan value yang setimpal dengan harga yang dibayar
Kadangkala ini adalah masalah korporat yang klasik, untuk meningkatkan keuntungan biasanya eksekutif menaikkan harga barang-barangnya dalam periode waktu tertentu tapi tidak memberikan pelayanan / kualitas yang meningkat (PLN anyone?)
4.CEO / Pemimpinnya tidak mengerti konsep branding atau tidak mendukung program branding.
Kalau ini sih sudah jelas, tanpa pemimpin yang mengerti tentang konsep branding, percuma saja bawahan-bawahannya mencoba untuk melakukan branding karena tujuan perusahaan dapat dengan mudah dirubah oleh si pemimpin yang notabene punya kuasa untuk melakukannya.
5.Focus pada atribut atau fitur produk yang dimiliki daripada value atau keuntungan yang akan didapat oleh customer.
Ini yang namanya perusahaan egois, atau perusahaan yang tidak pernah berpikir bahwa yang akan memakai produk / layanan mereka adalah orang-orang diluar dari perusahaan mereka sendiri. Sebagai sebuah perusahaan kita juga harus bisa merakyat alias bisa mengerti apa yang konsumen kita inginkan dalam sebuah produk / layanan dan memberikannya kepada mereka. Hanya dengan begitu kita bisa sukses.
6.Berpikir bahwa cukup hanya dengan mengatakan “Kita adalah pemimpin dalam kualitas, servis atau inovasi”
Ini perusahaan NATO namanya, No Action Talk Only, sebagus apapun pesan yang sebuah perusahaan berikan tanpa sebuah contoh yang konkret maka brandnya tidak akan dapat bertahan lama. Pernah mendengar pepatah “Satisfied customers tells 3 and dissatisfied customers tells 300” apalagi dengan social media seperti jaman sekarang.
7.Membuat sebuah janji tapi tidak pernah memenuhinya.
Sepertinya ini cukup jelas tanpa harus dijelaskan (Lapindo anyone?)
8.Tidak mengerti siapa customer anda atau bagaimana brand anda dapat bermanfaat bagi mereka.
Ini juga banyak di Indonesia, perusahaan yang sebenarnya tidak tahu siapa customer mereka dan bagaimana mereka dapat membantu customer mereka menyukai produk / brand mereka. Ini juga sama dengan perusahaan yang egosentris dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
9.Tidak berinovasi
Pernah mendengar kalimat “Innovate or Die” hehehe…. Sebuah brand haruslah bisa berinovasi terus menerus sehingga brandnya bisa semakin kuat di benak konsumen. Contoh sebuah brand yang selalu berinovasi yang ngetrend saat ini adalah Apple.
10.Tidak memberikan brandnya resources untuk berkembang
Bagaimana sebuah brand dapat berperang apabila tidak ada resources yang dapat digunakan. Gak mungkin kan kita suruh orang berperang tanpa memberikan mereka senjata atau perlindungan yang cukup?
Sumber: www.brandingstrategyinsider.com
TOP 10 Kesalahan dalam Branding:
1.Tidak Konsisten
Brand yang tidak konsisten adalah brand yang manajemennya tidak mempunyai disiplin untuk tetap menyuarakan pesan yang sama dalam jangka waktu tertenu. Pesannya sering berubah-ubah dan sangat tergantung pada audience nya, issue yang ada pada saat itu dan apa yang dikatakan oleh kompetitornya.
2.Tidak mendefinisikan brandnya dengan jelas
Sebuah organisasi melakukan merger atau akuisisi mereka mengambil brand-brand yang tidak sama atau hanya memiliki sedikit kemiripan dari brand yang mereka miliki, sehingga brand utama yang mereka miliki menjadi ambigu.
3.Tidak memberikan value yang setimpal dengan harga yang dibayar
Kadangkala ini adalah masalah korporat yang klasik, untuk meningkatkan keuntungan biasanya eksekutif menaikkan harga barang-barangnya dalam periode waktu tertentu tapi tidak memberikan pelayanan / kualitas yang meningkat (PLN anyone?)
4.CEO / Pemimpinnya tidak mengerti konsep branding atau tidak mendukung program branding.
Kalau ini sih sudah jelas, tanpa pemimpin yang mengerti tentang konsep branding, percuma saja bawahan-bawahannya mencoba untuk melakukan branding karena tujuan perusahaan dapat dengan mudah dirubah oleh si pemimpin yang notabene punya kuasa untuk melakukannya.
5.Focus pada atribut atau fitur produk yang dimiliki daripada value atau keuntungan yang akan didapat oleh customer.
Ini yang namanya perusahaan egois, atau perusahaan yang tidak pernah berpikir bahwa yang akan memakai produk / layanan mereka adalah orang-orang diluar dari perusahaan mereka sendiri. Sebagai sebuah perusahaan kita juga harus bisa merakyat alias bisa mengerti apa yang konsumen kita inginkan dalam sebuah produk / layanan dan memberikannya kepada mereka. Hanya dengan begitu kita bisa sukses.
6.Berpikir bahwa cukup hanya dengan mengatakan “Kita adalah pemimpin dalam kualitas, servis atau inovasi”
Ini perusahaan NATO namanya, No Action Talk Only, sebagus apapun pesan yang sebuah perusahaan berikan tanpa sebuah contoh yang konkret maka brandnya tidak akan dapat bertahan lama. Pernah mendengar pepatah “Satisfied customers tells 3 and dissatisfied customers tells 300” apalagi dengan social media seperti jaman sekarang.
7.Membuat sebuah janji tapi tidak pernah memenuhinya.
Sepertinya ini cukup jelas tanpa harus dijelaskan (Lapindo anyone?)
8.Tidak mengerti siapa customer anda atau bagaimana brand anda dapat bermanfaat bagi mereka.
Ini juga banyak di Indonesia, perusahaan yang sebenarnya tidak tahu siapa customer mereka dan bagaimana mereka dapat membantu customer mereka menyukai produk / brand mereka. Ini juga sama dengan perusahaan yang egosentris dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
9.Tidak berinovasi
Pernah mendengar kalimat “Innovate or Die” hehehe…. Sebuah brand haruslah bisa berinovasi terus menerus sehingga brandnya bisa semakin kuat di benak konsumen. Contoh sebuah brand yang selalu berinovasi yang ngetrend saat ini adalah Apple.
10.Tidak memberikan brandnya resources untuk berkembang
Bagaimana sebuah brand dapat berperang apabila tidak ada resources yang dapat digunakan. Gak mungkin kan kita suruh orang berperang tanpa memberikan mereka senjata atau perlindungan yang cukup?
Sumber: www.brandingstrategyinsider.com