Jumat, 04 Juli 2014

Lima Kekuatan Pemasaran Super di Era Digital

Sumber ilustrasi: http://moviecarpet.com/

Masyarakat konsumen saat ini adalah masyarakat yang terhubung satu sama lain melalui Internet. Konektivitas ini membuat masyarakat konsumen semakin berdaya (powerful), khususnya dalam relasinya dengan perusahaan maupun merek. Konektivitas ini juga menumbuhkan komunikasi yang lebih sejajar, transparan, dan intensif bila dibanding dengan masyarakat di era sebelumnya (baca: era sebelum ingar bingar Internet dan media sosial).
Bila perusahaan ingin memenangkan hati dan pikiran para konsumen tersebut, perusahaan harus tahu dan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk membangun customer engagement. Apa saja langkah perusahaan untuk membangun customer engagement di era konektivitas ini?
Mark Bonchek, Kepala Katalis Orbit&Co, dan Cara France, CEO Sage Group, memaparkan insightnya terkait customer engagement di atas dalam karya patungan berjudul "The Five Superpowers of Marketing" di Harvard Business Review.
Berikut adalah saduran dari kelima kekuatan super pemasaran yang mereka paparkan: 
Pertama, mendengarkan apa yang orang lain tidak mendengarnya. 
Pemasar yang luar biasa adalah pendengar yang luar biasa juga.  Kita tahu bahwa Revolusi Digital telah memberikan peluang bagi siapa pun untuk memberikan suara dan memungkinkan semua orang memiliki kanal mereka sendiri. Di Internet, masyarakat konsumen bebas berbicara dan "ngerumpi" bersama komunitasnya. Pada kondisi demikian, pemasar saat ini dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dalam menangkap dan memahami apa yang sedang menjadi perbincangan di komunitas konsumen tersebut. Kemampuan ini tidak lain adalah mendengarkan.
Sementara itu, kehadiran teknologi mutakhir membuat proses mendengarkan suara konsumen tersebut makin mudah. Ada banyak perangkat sekaligus aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk proses tersebut.  SAP, misalnya, sedang mengembangkan perangkat lunak untuk kebutuhan tersebut. Dengan peranti ini, perusahaan bisa mendapatkan data-data seputar konsumen, termasuk sistem untuk menganalisis data yang bisa digunakan untuk pengembangan sekaligus perbaikan produk atau layanan. 
Kedua, menjadi bagian dari percakapan konsumen. 
Pemasar saat ini layak berterimakasih kepada para pembuat platform media sosial. Pasalnya, media-media sosial tersebut cukup membantu perusahaan dan pemasar dalam membangun relasi dengan konsumennya.  Ada banyak cara untuk terlibat dalam percakapan dengan ribuan bahkan jutaan konsumen. Termasuk ketika pemasar sedang tidak hadir dalam ruang percakapan, tetapi mereknya masih menjadi bahan perbincangan hangat di komunitas konsumen ini. 
Ketiga, memanfaatkan segudang data.
Perangkat digital menghasilkan segudang maupun segunung data tentang banyak hal. Setiap hari, bahkan setiap detik, ada ribuan dan bahkan jutaan klik, postingan, komentar, tweet, pins, stars, likes, snaps, dan sebagainya. Banyak sistem dan aplikasi yang bisa digunakan oleh pemasar untuk mengumpulkan dan mengolah data-data tersebut untuk kepentingan pemasaran.
Keempat, keluar dari silos.
Teknologi digital membuat garis-garis batas antarkelompok, antarnegara, antarperusahaan, antarkomunitas makin kabur. Teknologi digital berpotensi untuk menyatukan semua kelompok dalam satu ruang mayantara mahaluas. Teknologi ini juga memampukan perusahaan  untuk mengintegrasikan semua silos yang ada di dalam perusahaan maupun skema bisnisnya.
Sudah biasa kalau di perusahaan ada berbagai divisi dan bagian. Sebut saja divisi pemasaran, penjualan, teknologi, servis, dan sebagainya. Di pemasaran sendiri, masih terbagi menjadi merek, komunikasi, iklan, dan digital. Demikian juga dengan riteler yang terdiri dari toko, call center, maupun e-commerce. Tapi, pemasar yang hebat saat ini harus bisa membuka batasan-batasan tersebut.  "Pelanggan kami saat ini ada di dalam toko, tetapi juga sedang membaca majalah, sedang online, dan sebagainya," kata CMO Sephora Julie Bornstein terkait alasan mengapa perlu ada integrasi semua bagian perusahaan.
Kelima, membawa kekuatan super ke pihak lain.
Bukan kebetulan kalau film action paling laris sampai saat ini adalah The Avengers. Keunikan film ini adalah membawa empat tokoh superhero ke dalam satu tim. Pemasar saat ini pun perlu belajar dari film ini untuk mengumpulkan kekuatan super pemasarannya menjadi satu dan kemudian membagikannya kepada orang lain.  Pemasar yang baik bisa menularkan kemampuan supernya kepada orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar