Minggu, 06 Juli 2014

Belajar dari Lima Kegagalan Social Media Marketing

Pemasaran melalui media sosial mulai menjadi tren belakangan ini. Banyak merek yang mulai terjun ke media sosial dan bahkan mengalokasikan bujet khusus untuk pemasaran dengan media mutakhir tersebut. Tapi, pemasaran dengan media sosial ini tidaklah gampang. Situs Entrepreneur.com mengulas lima contoh kegagalan terbesar pemasaran media sosial di tahun 2012. Berikut adalah lima kegagalan terbesar pemasaran media sosial sepanjang tahun 2012 tersebut:
1. Pada 18 Januari 2012, McDonald's melakukan kegagalan dalam menciptakan percakapan positif di Twitter dengan tagar #McDstories. Tujuan dari tagar ini adalah mengajak pelanggan untuk berbagi cerita mereka tentang McD. Dalam selang dua jam setelah diluncurkan, tagar tersebut makin populer di Twitter. Sayangnya, tagar itu kemudian dibajak dan banyak komentar negatif terhadap resto cepat saji global itu dengan tagar yang sama. Pelajaran dari hal ini adalah kita tidak bisa mengontrol apa yang akan konsumen komentari dengan tagar kita di Twitter. Tagar itu dengan gampang akan dibajak untuk melontarkan komentar-komentar negatif yang akhirnya kontraproduktif dengan maksud awal tagar itu dibuat.
2. Pada 27 Januari 2012, Snickers ketahuan membayar tweet-tweet selebriti. Pemasar Snickers cabang Inggris pernah berniat mendapatkan respons dari para selebriti sebagai endorser di Twitter. Mereka merekrut model Inggris dan penyiar TV Jordo untuk berkicau tentang topik yang tidak biasa mereka tweet, seperti utang Zona Eropa dan GDP China. Akibatnya, banyak follower Jordon yang mengira bahwa akunnya dibajak dan banyak pula dari mereka yang unfollow dirinya. Pelajaran dari ini adalah gunakan cara-cara untuk menarik atensi audiens secara tepat dan kontekstual.
3. Pada 5 Februari 2012, perusahaan raksasa Jepang Toyota menciptakan sembilan akun Twitter untuk mempromosikan Camry barunya selama musim Super Bowl. Tweet-tweet yang menggunakan juga tagar Super Bowl itu gencar dilakukan. Namun, sayangnya, para penggemar Super Bowl merasa terganggu dengan tweet seperti itu dan menganggapnya spam. Penggemar Super Bowl melakukan serangan balik agar Toyota meminta maaf dan menutup semua akun Twitternya tersebut. Pelajaran: Tweet pemasaran secara massal bisa membuat konsumen merasa tersaing. Berikan sesuatu yang unik dan pesan personal untuk merangkul konsumen satu demi satu.
4. Pada 3 Oktober 2012, KichenAid berkicau tentang isu-isu seputar politik. Pada hari tersebut, kicauan KitchenAid tidak lagi tentang perkara masak memasak, tapi tentang politik. Tweet-tweetnya dinilai banyak yang tidak sensitif. Pelajaran yang bisa diambil adalah tweet merek sebaiknya digunakan untuk informasi yang relevan dengan merek dan perusahaan tersebut. Pengelolanya sebaiknya harus tahu benar apa tentang pemasaran media sosial.
5. Pada 29 Oktober, riteler di AS Urban Outfitters mentweet yang tidak mengindahkan belarasa dengan korban Badai Sandy saat itu. Riteler ini berkicau bahwa meskipun badai melanda, tapi pengiriman tetap tidak gratis. Bahkan, tweetnya disertai dengan tweet yang kurang simpati, seperti menggunakan kata "Frankenstorm" dengan gambar Frankenstein saat mempromosikan bisnisnya. Pelajaran yang bisa diambil adalah tidak baik menjadikan masa bencana untuk mengeruk uang lebih banyak karena tidak etis dan menjauh dari solidaritas. Hal ini bisa menjadi kontraproduktif terharap misi awal merek tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar