Kamis, 10 Juli 2014

7 Entrepreneur Yang Mengubah Dunia Dengan Bisnisnya

http://arkarthick.com/2010/04/28/33-awesome-cool-color-splash-pictures/


Saat memulai bisnis, tidak banyak orang yang berpikir agar bisnisnya memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Bisnis yang baik tidak bicara eksploitasi, tapi bicara bagaimana membuat hidup lebih baik. Keberlangsungan perusahaan tidak hanya ditunjang oleh besarnya keuntungan yang didapat, namun juga disokong oleh berapa besar kontribusi yang dapat diberikan. Seperti yang dilansir oleh FastCompany, berikut adalah 7 orang entrepreneur muda – dibawah umur 35 tahun –yang  mengubah dunia dengan bisnisnya.

1. Anand Shah – Sarvajal

Anand mendirikan sebuah perusahaan yang menyediakan air bersih di India bernama Sarvajal. Namun bisnis Sarvajal tidak hanya memberikan air bersih begitu saja. Anand membangun sebuah jaringan entrepreneur dengan membuka kesempatan waralaba atas bisnisnya. Jaringan bisnis tersebut membangun semacam mesin “ATM” air bersih diberbagai tempat yang memungkinkan warga pedesaan mendapat air layak konsumsi.

2. Ashgar Aryanfar – Cal Tech

Dengan dukungan dari Gates Foundation, para insinyur di Cal Tech – termasuk Ashgar – membangun sebuah toilet untuk negara-negara berkembang. Bukan sembarang toilet, desain keluaran Cal Tech telah disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan negara berkembang. Selain mencegah penyakit, toilet buatan Cal Tech dapat menghasilkan energi.

3. Sebastian Lindstorm – What Took You So Long

Sebastian menciptakan sebuah laboratorium film unik yang dapat dibawa berpergian, bahkan ke tempat terpencil sekalipun. Laboratorium film itu mendokumentasikan orang-orang yang membuat hal-hal baik di berbagai belahan dunia. Selain meyebarkan ide positif, bisnis ini juga mampu menghasilkan uang dari iklan yang didapat.

4. Maria Rodriguez – Guatemala

Perempuan asli Guatemala ini tidak hanya memiliki paras yang rupawan, tapi juga otak yang gemilang. Bersama perusahaan yang ia bangun, ByoEarth, ia mengembangkan cacing pemakan sampah. Hal ini sangat membantu Guatemala dalam mengelola limbah sampah. Selain itu, kotoran yang dihasilkan oleh cacing tersebut dapat dijual kepada para petani sebagai pupuk yang menyuburkan tanah.

5. Kavita Shukla – Fenugreen Freshpaper

Bisnis kavita adalah memastikan bahwa kita tidak membuang makanan dengan berlebihan melalui sebuah metode alami. Perusahaan Kavita, Fenugreen Freshpaper, memproduksi sebuah produk mirip selembar tisu pembersih yang secara ajaib membuat makanan segar lebih lama. Bahan dasarnya adalah tanaman fenugreek yang resepnya ia pelajari dari sang nenek.

6. Simon Griffiths, Jehan Ratnatunga, Danny Alexander – Who Gives a Crap

Mereka bertiga membangun sebuah bisnis yang memproduksi tisu toilet. Bukan sekedar produk, tisu yang mereka produksi memilki sebuah misi mulia. Tisu Who Gives a Crap adalah tisu yang higienis. Kampanye yang digunakan adalah beli satu, beri satu. 50 persen dari profit perusahaan akan didonasikan untuk membangun sanitasi bersih dan higienis di negara-negara berkembang. Untuk mencapai tujuannya, Who Gives a Crap membutuhkan dana USD 50.000. Demi meraih dana tersebut, Simon melakukan aksi duduk di toilet secara live streaming dan baru akan berdiri bila dana tersebut terkumpul. Dari USD 50.000 yang ditargetkan, dana yang masuk mencapai USD 66.548.

7. Aaron Firestein, Raaja Nemani – Bucketfeet

BIla sepatu yang dipajang di toko-toko mulai membosankan, maka desain sepatu Bucketfeet dapat menjadi pilihan. Produk-produk dari Bucketfeet adalah sepatu kanvas yang dihasilkan oleh seniman-seniman jalanan di seluruh dunia. Selain memberikan sepatu dengan desain unik dan bagus, Aaron dan Raaja juga membuka pintu penghasilan bagi para seniman jalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar