Selasa, 08 Juli 2014

6 Langkah Memaksimalkan Diri Jadi Mentor

Aku sudah mentoring orang dan mencari mentoring sendiri selama 12 tahun terakhir ini, terutama karena aku telah memutuskan bahwa mentoring tidak benar-benar kegiatan opsional dalam bisnis. Orang memiliki keinginan bawaan untuk menyampaikan apa yang mereka ketahui. Ini hampir seperti pengetahuan menumpuk di kepala Anda dan kebutuhan untuk menemukan host baru, dan, tindakan berbagi memperkuat apa yang Anda ketahui.
Setiap pemain pemula atau pendatang baru pastinya membutuhkan sosok pembimbing yang biasa disebut mentor. Tetapi sosok yang penuh opsional dalam berbisnis ini selalu memiliki cerita yang berbeda-beda. Pada umumnya masing-masing orang punya kemampun untuk menjadi mentor yang disesusaikan dengan bawaan dirinya dalam menyampaikan apa yang diketahui. 
John Brandon dari Inc.com meluapkan pendapatnya dalam memaksimalkan keuntungan sebagai mentor. Berikut adalah 6 langkah untuk memaksimalkan keuntungan menjadi mentor.]

1. Jangan hanya mencari, jadilah seorang mentor.
Penting untuk memiliki mentor pribadi dalam berbisnis, dalam waktu yang bersamaan cobalah untuk menjadi mentor juga bagi orang lain. Ini artinya Anda dapat menerima dan memberi pada waktu yang bersamaan. Dalam pengalamannya menjadi mentor, John juga memiliki sosok yang ingin dibagikan ilmu. Sebagai contoh, John belajar bagaimana untuk menjadi lebih gigih dalam menjual dirinya disaat berkerja sebagai pekerja lepas.

2. Ajarkan apa yang Anda ketahui
Mungkin Anda berpikir belum layak menjadi seorang mentor sampai saat ini. Tapi ada pepatah dalam bahasa Inggris yang berbunyi "Write about what you know" yang berbalik menjadi "mentor about what you know." John pernah menjadi mentor untuk seorang penulis hanya lewa surat elektronik, pihak yang dimentori pun berkembang pesat. Mentor yang baik siap membantu dalam konflik, hanya sekedar untuk meberikan saran berdasarkan pengalam pribadi. Tujuannya adalah untuk memberikat nasihat dan melihat yang bisa dipelajari dari masalah tersebut untuk menambah pengetahuan. Mentor tidak harus bersertifikat, cukup dengan kesediaanya dalam berbagi apa yang dibutuhkan.

3. Hindari jebakan menjadi seorang pengendali.
Di masa mudanya, John mengakui kesalahannya sebagai mentor yang bersikap mengendalikan orang lain. Disaat seseorang membutuhkan sarang dari mentor, janganlah menyia-nyiakan kesempatan membantu orang lain  hingga merusak hubungan dengan orang yang dimentori. Pastikan motif dalam berbagi saran berjalan dengan murni, dan hanya ingin melihat orang lain ikut berkembang dan sukses.

4. Temukan mentor dengan alasan yang benar.
Mentor juga bisa melakukan kesalahan, terkadang untuk mendapat masukan gratis pun berujung jasa berbayar. Ada saja orang yang melakukan tipu muslihat lewat meminta sara. John pernah menemukan orang yang dimentorinya termakan ego, alhasil orang itu pun berbalik mempunyai motif curang untuk mencuri informasi. Tidak semua orang mempunya motif baik disaat mencari mentor. Hal ini penting untuk mengetahui terlebih dahulu motivasi seorang mentor dalam berbagi. Yaitu sama-sama belajar.

5. Gunakan waktu sebijak mungkin
Menjadi mentor membutuhkan waktu sesuai pengalaman pribadinya. John pernah bertemu dengan seseorang yang tertarik untuk menjadi mentor, dirinya pun berbagi apa yang ia dibagikan dalam menjadi seorang mentor. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, orang tersebut menyatakan mulai kurang tertarik untuk menjadi seorang mentor. Mentor juga perlu mengamati karakter orang yang dimentori, dan memperhatikan pertanda-pertanda negatif dari pihak yang dibantu. Waktu yang telah dipersiapkan khusus pun akhirnya terbuang secara cuma-cuma.

6. Jangan menunggu lama
Jika saat ini Anda belum menjadi seorang mentor, cobalah untuk segera melakukan kegiatan mentor. Pelajaran yang didapat setiap hari membutuhkan mentor. Jika Anda baru memulai bisnis dan membutuhkan mentor, jangan menghabiskan waktu menunggu untuk mencari mentor. John membagikan slogan lamanya "Information wants to be free." Jadilah mentor untuk berbagi dan menerima informasi yang dicari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar