Rabu, 16 Juli 2014

Belajar Sales Dari Prudential: Jadikan Nasabah Sebagai Saudara

Kelihaian agen dalam meraup nasabah potensial menjadi ujung tombak bagi Prudential Indonesia. Kerja keras, prinsip kuat, dan menjadikan nasabah sebagai teman adalah jurus yang diandalkan oleh Audityaningrum. Berawal dari agen, perempuan ini pun berhasil menempati posisi puncak sebagai Agency Manager.
Menjadi pegawai bank ternyata tidak memuaskan hasrat perempuan bernama Audityaningrum. Alhasil ia banting setir menjadi seorang agen finansial Asuransi Prudential Indonesia karena berpikir untuk bagaimana caranya memiliki banyak pegawai dengan bisnis besar, namun tetap punya pemasukan karena ada andil sebagai investor. Perempuan yang akrab dipanggil Audy ini percaya, jika itu tercapai, maka uanglah yang bekerja dan akan datang dengan sendirinya. "Mungkin sudah jalannya untuk kemudian saya bergabung di Prudential," ujar Audi.
Di sini ia benar-benar menekuni dunia baru. Maklum, Audy sebelumnya berprofesi sebagai akuntan. Audy merasa menemukan passion-nya pada karier barunya itu. Pada tahun pertamanya sebagai agen Prudential di tahun 2002, ia bisa menghasilkan pendapatan Rp10 juta per bulan, belum termasuk bonus tahunan sebesar Rp 80 juta.
Seperti agen lainnya, Audy menawarkan produk-produk asuransi Prudential kepada calon nasabah, namun dengan pendekatan yang berbeda. Yang ditawarkan bukan produknya langsung, tetapi bagaimana mendekatkan diri kepada calon nasabah dengan mendengarkan apa yang diinginkannya di masa mendatang.  "Jadi saya memosisikan diri bukan sebagai sales, tetapi financial planner. Saya dengarkan dulu apa yang diinginkan calon nasabah untuk masa depannya, apakah ingin membeli rumah, punya mobil, atau dana pendidikan untuk anak-anaknya. Dari situ saya tawarkan solusi bagaimana cita-cita mereka dapat tercapai dengan berbagai perencanaan finansial," sambung Audy.
Audy tidak memperlakukan nasabah sebatas konsumen, melainkan selayaknya teman. Dari situ, Audy menjadi referensi sebagai konsultan keuangan yang dicari. Para nasabah merekomendasikannya kepada rekan-rekannya yang lain. Dus, ia bisa memperluas jaringan dan mendapatkan nasabah baru dari waktu ke waktu. "Awalnya saya tawarkan kepada rekan terdekat, yaitu keluarga dan teman. Kemudian mereka mulai merekomendasikan kepada rekan-rekannya. Nilai tabungannya bermacam-macam, mulai dari Rp 300.000, Rp 500.000, hingga dapat big fish, sebuah keluarga yang mau menabung dengan nilai di atas Rp 1 miliar," kenang Audy.
Di kisah berikutnya Audi akan membagi seperti apa cara efektif mendatangi calon nasabah hingga berhasil membangun agensi tersendiri. Simak terus The-Marketeers.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar