Ada sebuah artikel menarik yang
ditampilkan dalam edisi terbaru majalah Graduate Opportunities yang
diterbitkan oleh Graduate Careers Australia (GCA), tentang hasil survey
mengenai kompetensi yang paling diharapkan oleh para perusahaan pencari
kerja pada para pelamar kerja. Hasil survey yang dipublish tahun 2009
ini diselenggarakan oleh GCA melalui proses kuisioner singkat kepada 400
perusahaan yang membuka lowongan untuk fresh graduate untuk memilih 3
skill yang paling mereka cari dari 10 daftar survey.
Berikut overview dari hasil survey tersebut:
1st: Interpersonal and communication skills (both written and oral)
2nd: Passion / Knowledge of the industry / drive / commitment / attitude
3rd: Critical reasoning and analytical skills / Problem solving / lateral thinking / technical skills
4th: Calibre of academic results
5th: Teamwork skills
6th: Work experience
7th: Cultural alignment / values fit
8th: Emotional intelligence (including self-awareness, strength of character, confidence motivation)
9th: Leadership skills
10th: Intra and extracurricular activities
Hampir
¾ dari perusahaan tersebut memilih interpersonal and communication
skills sebagai skill yang paling diharapkan. Peringkat kedua adalah
Commitment and Industry knowledge yang dipilih oleh ½ dari perusahaan
yang disurvey, kemudian disusul oleh skill tentang Analytical / problem
solving di peringkat ketiga.
Dari hasil survey ini memberikan
sebuah gambaran tentang kebutuhan perusahaan (di Australia terutama)
yang bisa diantisipasi oleh para lulusan baru. Namun demikian, ada
beberapa hal yang perlu diingat bahwa walaupun telah dilakukan
perangkingan terhadap skills tersebut, hal ini bukan berarti bahwa skill
yang ada di rangking besar kemudian menjadi tidak penting untuk
dikejar. Rule of thumb-nya adalah setidaknya para pencari kerja harus
tetap memiliki skill-skill lainya dalam taraf standard.
Terlebih
lagi, peringkat dari skill tersebut dapat berubah drastic bila kita
melihat pada jenis industry yang lebih spesifik (hal ini tidak dilakukan
dalam survey oleh GCA). Akan ada perbedaan yang significant dari hasil
survey yg diperoleh bila dilakukan pada 2 perusahaan yang berbeda jenis
servicenya, misal: perusahaan customer good dengan klinik patologi
misalnya.
Oleh karena itu adalah hal yang disarankan bagi para
pelamar kerja untuk memulai menjalin komunikasi dengan teman atau
kenalan yang pernah melakukn proses recruitmen dair perusahaan yang
dituju, bahkan kalau perlu langsung bertanya kepada contact person dari
perusahaan tersebut mengenai skill atau kompetensi yang dibutuhkan
(misal dalam acara bursa kerja).
Yang menarik adalah, proses
untuk mencari informasi tentang skill atau kompetensi yang dicari oleh
perusahaan semakin awal dilakukan maka akan semakin baik. Mudah saja
logikanya, apabila kita bisa mengetahui gap of skills or competencies
yang ada pada diri kita sedini mungkin, maka kita akan punya lebih
banyak waktu untuk memperolehnya. Atau juga, semakin awal kita
mengetahui company yang sesuai dengan strength factors kita maka kita
akan semakin confident untuk mendorongnya lebih jauh.
Sebagai penutup dari tulisan pendek ini, berikut ini ada tips untuk mencari kerja dengan lebih efektif:
1. Start Early
Miliki
berbagai skill atau kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja sejak
pertama kali Anda mengawali kuliah Anda. Hal ini bisa Anda peroleh dari
mata kuliah, kerja praktek dan tentu saja berbagai aktifitas organisasi
di kampus maupun di luar kampus (training atau workshop).
2. Visit your careers service
Layanan
Karir ini banyak dijumpai di tiap-tiap kampus di Indonesia sekarang
ini, mereka banyak menyediakan informasi lowongan kerja dan
program-program self development. Sekali lagi, jangan menunggu menjelang
lulus atau setelah lulus untuk mengujungi career service, tapi semakin
cepat memperoleh informasi maka akan semakin besar kesempatan bagi Anda
untuk meraihnya.
3. Do your research
Amati,
pelajari dan teliti perusahaan yang Anda minati. Semakin Anda
mengenalnya maka semakin Anda akan tahu bagaimana cara memasukinya.
4. Network
Mulailah
untuk membangun network diantara teman Anda ataupun kenalan Anda.
Manfaatkan jejaring social seperti facebook, twitter dsb. Dari network
yang terbangun dengan baik, kita akan memperoleh berbagai informasi yang
berguna dalam dunia kerja nanti.
5. Your application
Buatlah
document lamaran kerja Anda dengan ‘sempurna’, karena jangan ambil
resiko, siapa tahu staff recruitment dari perusahaan tersebut adalah
type orang yang akan melakukan “judge the book from its cover”. Give the
best !
6. Marketing yourself
Kesan
pertama akan menentukan dalama proses recruitment yang kompetitif, oleh
karena jadilah pribadi yang ‘layak untuk direcrut’, lebih professional,
lebih percaya diri. Perbaiki semua jalur koneksi yang mungkin antara
Anda dengan perusahaan yang akan meneliti Anda, seperti jejaring social,
voicemail box Anda dsb.
7. Interview & selection
Selalu
melakukan persiapan yang terbaik. Perbedaan antara pelamar yang
berhasil dengan yang gagal seringkali adalah kesiapan diri, terutama
mental. Oleh karena latihan, latihan dan latihan!
8. Smile and have fun
Proses
mencari kerja itu memang seringkali tidka mudah, oleh karena itu
nikmati saja prosesnya, karena akan banyak pelajaran darinya. Dan yang
paling penting berdoa
Semoga artikel ini member manfaat bagi Anda yang membaca, terutama bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia nyata.
Wassalam.
Ditulis oleh Eko Andi Suryo (Engineering Faculty - University of Brawijaya, dan Trainer)