Kelihaian agen dalam meraup nasabah potensial menjadi ujung
tombak bagi Prudential Indonesia. Kerja keras, prinsip kuat, dan
menjadikan nasabah sebagai teman adalah jurus yang diandalkan oleh
Audityaningrum. Berawal dari agen, perempuan ini pun berhasil menempati
posisi puncak sebagai Agency Manager.
Menjadi pegawai bank ternyata tidak memuaskan hasrat perempuan
bernama Audityaningrum. Alhasil ia banting setir menjadi seorang agen
finansial Asuransi Prudential Indonesia karena berpikir untuk bagaimana
caranya memiliki banyak pegawai dengan bisnis besar, namun tetap punya
pemasukan karena ada andil sebagai investor. Perempuan yang akrab
dipanggil Audy ini percaya, jika itu tercapai, maka uanglah yang bekerja
dan akan datang dengan sendirinya. "Mungkin sudah jalannya untuk
kemudian saya bergabung di Prudential," ujar Audi.
Di sini ia benar-benar menekuni dunia baru. Maklum, Audy sebelumnya
berprofesi sebagai akuntan. Audy merasa menemukan passion-nya pada
karier barunya itu. Pada tahun pertamanya sebagai agen Prudential di
tahun 2002, ia bisa menghasilkan pendapatan Rp10 juta per bulan, belum
termasuk bonus tahunan sebesar Rp 80 juta.
Seperti agen lainnya, Audy menawarkan produk-produk asuransi
Prudential kepada calon nasabah, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Yang ditawarkan bukan produknya langsung, tetapi bagaimana mendekatkan
diri kepada calon nasabah dengan mendengarkan apa yang diinginkannya di
masa mendatang. "Jadi saya memosisikan diri bukan sebagai sales, tetapi
financial planner. Saya dengarkan dulu apa yang diinginkan calon
nasabah untuk masa depannya, apakah ingin membeli rumah, punya mobil,
atau dana pendidikan untuk anak-anaknya. Dari situ saya tawarkan solusi
bagaimana cita-cita mereka dapat tercapai dengan berbagai perencanaan
finansial," sambung Audy.
Audy tidak memperlakukan nasabah sebatas konsumen, melainkan
selayaknya teman. Dari situ, Audy menjadi referensi sebagai konsultan
keuangan yang dicari. Para nasabah merekomendasikannya kepada
rekan-rekannya yang lain. Dus, ia bisa memperluas jaringan dan
mendapatkan nasabah baru dari waktu ke waktu. "Awalnya saya tawarkan
kepada rekan terdekat, yaitu keluarga dan teman. Kemudian mereka mulai
merekomendasikan kepada rekan-rekannya. Nilai tabungannya
bermacam-macam, mulai dari Rp 300.000, Rp 500.000, hingga dapat big
fish, sebuah keluarga yang mau menabung dengan nilai di atas Rp 1
miliar," kenang Audy.
Di kisah berikutnya Audi akan membagi seperti apa cara efektif
mendatangi calon nasabah hingga berhasil membangun agensi tersendiri.
Simak terus The-Marketeers.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar