Dalam upaya membangun kesuksesan di
tengah ekonomi yang makin menantang, para pebisnis khususnya di skala
mikro dan menengah saat ini perlu mengelola merek mereka secara efektif.
Mereka perlu melakukan apa yang namanya branding. Selain agar dikenal
oleh segmen pasarnya, juga mampu membangun ikatan pelanggan (customer bonding) di kemudian hari.
Branding yang baik dan tepat memampukan
bisnis dan merek menjadi sesuatu yang ikonik. Hal ini juga dikarenakan
merek dan bisnis tersebut memiliki diferensiasi yang tidak dimiliki oleh
pesaingnya. Termasuk memiliki positioning yang jelas dan kuat di pasar. Branding menjadi bagian upaya untuk mengomunikasikan diferensiasi serta positioning dari merek tersebut.
Lalu, bagaimana membangun efektivitas dalam proses branding tersebut? Berikut adalah beberapa hal yang layak diperhatikan:
1. Centered
Bisnis dengan merek yang sukses adalah
bisnis yang memiliki fokus. Bisnis ini memiliki tujuan yang jelas dan
nilai-nilai yang mereka hidupi. Tujuan ini harus bisa dirumuskan secara
jelas. Ketika bisnis ini berkembang, bisa jadi pengelolanya menggeser
positioning merek untuk memastikan keselarasan dengan pesan dan tujuan
semula tersebut.
2. Clarify
Pesan dan citra merek harus senantiasa
diklarifikasi secara kontinu. Pasalnya, lanskap pasar senantiasa
berkembang dan berubah. Klarifikasi dilakukan agar merek senantiasa
tetap relevan dengan zamannya. Posisi merek juga terus menerus
diklarifikasi di tengah persaingan yang makin ketat dan kreatif. Jampai
merek menjadi kabur dan malah hilang ditekan hiruk pikuk kompetisi
karena tidak melakukan klarifikasi tersebut.
3. Contribute
Era sekarang adalah era komunitas.
Internet telah menjadi konektor orang untuk terhubung dengan
komunitasnya. Sebab itu, agar merek juga bisa eksis di tengah-tengah
mereka, merek tersebut harus bisa terlibat dalam aktivitas dan
perbincangan dalam komunitas tersebut. Semakin banyak merek
berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi komunitas, brandingnya
akan semakin kuat. Meminjam istilah Direktur Utama PT Telkom Indonesia,
Tbk Arief Yahya dalam bukunya berjudul "The more you give, the more you
get" bisa diterapkan di sini.
4. Connect
Era sekarang menghadirkan connected
society-- masyarakat yang terhubung. Sebab itu, agar merek tetap eksis,
merek ini harus senantiasa membangun konektivitas dengan elemen
masyarakat kontemporer tersebut. Lebih utama lagi, merek harus bisa
membangun konektivitas dengan pelanggannya, kapan pun dan di mana pun.
Jangan sampai ketika pelanggan membutuhkannya, yang terjadi justru
diskonektivitas.
5. Creat community
Internet menyerukan satu pesan tandas:
tidak ada bisnis yang sukses karena mengeksklusifkan dirinya dalam
silo-silo (tembok-tembok pembatas). Bisnis yang sukses saat ini harus
bisa keluar untuk bergabung dengan komunitas-komunitas pelanggan. Bisnis
membutuhkan komunitas, khususnya komunitas pelanggan masing-masing. Di
era New Wave Marketing, komunitisasi ini merupakan cara baru merek dalam
mengelola segmentasinya.
6. Exude Confidence
Dalam proses branding, keyakinan dan
tampil percaya diri itu penting. Karena ini menjadi tolok ukur pertama
bahwa branding akan sukses. Bagaimana akan sukses kalau dari para
pengelolanya saja tidak yakin dengan apa yang dilakukan? Untuk
membangun keyakinan ini, pebinis bisa memulai dengan mengutamakan
kompetensinya. Kompetensi inilah yang harus ditonjolkan agar masyarakat
konsumen pun juga makin yakin akan posisi merek tersebut.
7. Be Congruent
Bisnis dan merek harus bisa dikelola
secara kongruen. Artinya, baik bisnis maupun merek senantiasa
mempromosikan pesan yang sama. Misalnya, bila merek Anda sangat concern
pada kehidupan anak-anak, bisnis Anda tidak perlu mensponsori aktivasi
yang tidak ada kaitannya kehidupan anak-anak. Misalnya, mensponspori
program-program orang dewasa. Inkonsistensi bisa membingungkan pasar
yang ditarget.
8. Be Consistent
Pastikan produk dan jasa bisa
tersampaikan kepada target audiens secara konsisten. Ingat, reputasi
merek dibangun bertahun-tahun, tapi bisa hancur karena kesalahan sekecil
dalam sekejap.
9. Create Clout
Lakukan segala hal dengan komptensi
Anda untuk memberikan pengaruh pada merek. Bila perlu, Anda mengundang
tokoh publik dan selebriti untuk menjadi endorser merek Anda. Namun,
Anda harus selektif dalam memilih tokoh tersebut agar tidak
kontraproduktif terhadap merek Anda.
Referensi:
Cornelia Shipley, 9 Branding Rules to Live By
Hermawan Kartajaya, New Wave Marketing
Cornelia Shipley, 9 Branding Rules to Live By
Hermawan Kartajaya, New Wave Marketing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar