Bisnis
pendidikan khususnya Taman Kanak-Kanak merupakan bisnis yang
menyenangkan. Mungkin karena setiap harinya akan menjumpai anak-anak
yang bertingkah laku menggemaskan. Ada juga yang berpendapat bahwa
bisnis pendidikan adalah bisnis tahan krisis dan cenderung stabil.
Mungkin dikarenakan pendidikan memang merupakan kebutuhan yang tidak
dapat ditunda karena manyangkut usia seseorang.
Bagi Saya sendiri, menjalankan bisnis pendidikan
khususnya TK mempunyai sebuah tantangan tersendiri. Ada aspek internal
atau pun eksternal yang perlu diperhatikan dan dijaga.
Investasi yang cukup besar tentunya menjadi tantangan tersendiri. Namun
tetap dapat diatasi jika tahu caranya. Banyak yang berhasil menjalankan
usaha ini, banyak juga yang berguguran yang sebagian besar lebih
dikarenakan factor internal si pemilik.
Berikut beberapa tips yang saya bagikan agar
siapapun dengan latarbelakang apapun dapat menjalankan bisnis ini dan
mendapatkan keuntungan :
1. 1. Passion, hampir disetiap bisnis passion
menjadi syarat untuk bertahan dan berkembang. Ketika kita mulai tidak
bersemangat energy ini akan sampai kepada tim kita dan mempengaruhi usaha yang sedang dijalankan. Jaga passion dengan terus berada dilingkungan yang positif dan saling mendukung.
2. 2. Miliki
impian yang jelas, akan dibawa kemana dan seperti apa usaha pendidikan
ini. Target jangka panjang yang jelas akan menuntun kita kepada
langkah-langkah kecil yang dengannya satu persatu impian terwujud.
Misalnya, TK ini akan bertumbuh se Indonesia, Brand ini akan berkembang
menjadi SD, SMP, SMU dan Universitas.
3. 3. Pemilik
usaha adalah orang yang harus paling banyak belajar. Cari sebanyak
mungkin mentor yang akan menuntun ke impian. Ilmu utama yang harus
dikuasai adalah : Leadership, Marketing, dan Service excellent.
4. 4.
Serahkan pada ahlinya, mulai percayakan detail operasional kepada tim
kita. Jangan mau terlibat secara harian di outlet TK atau kita hanya
akan penjadi penunggu usaha bukan pengusaha.
5. 5.
Izinkan tim untuk bebuat salah, bimbing mereka untuk berjalan sesuai
yang kita inginkan. Produk instant selalu saja tidak baik, jadi
bersabarlah, jalani setiap proses dengan hati yang bahagia. Kepanikan
hanya akan memperburuk usaha kita, pikiran menjadi buntu.
6. 6.
Lakukan survey sederhana untuk melihat lingkungan tempat calon outlet,
apakah disana masih banyak usia produktifnya. Bisa juga dengan melihat
tren di daerah sekitar, apakah ada indomaret atau alfamart didaerah
tersebut, mereka pasti sudah survey dan akurat, kita bisa ikut saja.
7. 7. Tentukan
target market dan pricing yang jelas, ini penting. Jangan sampai salah
sasaran atau jasa pendidikan kita ada di harga yang sempit. Misal, harga
tertinggi untuk masuk TK adalah sekitar 6 juta- 8 juta, dan terendah
Rp. 800ribu, Nah TK saya bermain di middle to low jadi ada di harga Rp.
1,5jt-an. Dengan fasilitas yang jauh lebih baik dari TK murah
lainnya.(biasanya beda kota beda harga, disesuaikan dengan biaya yang
kita keluarkan per tahun dan perbulan)
8. 8. Jalin
kerjasama dan komunikasi dengan petinggi setempat, mulai dari RT hingga
Camat, karena kita memerlukan rekomendasi mereka untuk izin operasional
sekolah.
9. 9.
Terakhir, perkenalkan dan tawarkan jasa pendidikan kita dengan
maksimal. Produk/jasa yang bagus tidak akan dilirik konsumen jika yang
tahu hanya kita dan tim saja. Hal ini harus dilakukan secara terus
menerus. Adakan kegiatan yang meramaikan sekolah, desain brosur dan
lainnya dengan ,menarik. Sekali lagi TAWARKAN bukan sekedar PENGUMUMAN.
Sekian sharing dari Saya, buka segera outlet Anda dan perbanyak cabangnya.
“Artikel ini ditulis untuk kontes Youth Startup Icon”
---------------------
*Ilustrasi dari http://www.tcdsb.org/curriculum/kindergarten.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar