Era New Wave Marketing mulai berubah dan menuju era marketing baru. Pada mulanya pasar digerakan oleh tiga jenis komunitas penggerak
yaitu dewasa (senior), pria(Man), dan penduduk (Citizen). Pergerakan
perubahan ini disebabkan pergantian penggerak pasar baru sesuai pada
eranya yaitu tiga komunitas yang semakin kuat dan mulai mendominasi, fenomena ini dinamakan Y.W.N (Youth, Women, and Netizen).
Y.W.N merupakan fenomena yang sangat nyata dan terlihat, dimana Youth (Anak Muda)
memiliki pemikiran yang lebih kreatif dan lebih dapat memimpikan masa
depanya, mulai menggeser para seniornya, hal tersebut dikarenakan
komunitas Youth (Anak Muda) yang memiliki mental yang siap untuk
menghadapi segala perubahan dan mampu menerimanya. Kemudian pada Women
(Wanita) dimana wanita mulai berkembang dan menggeser peran pria(Man) di
banyak aspek, dari management marketing sampai ke olahraga yang pada
dulu kala hanya dimainkan oleh pria saja. Dan terakhir adalah Netizen
(Pengguna internet) dimana Netizen memiliki informasi yang jauh lebih
banyak dan segar, juga memiliki pengetahuan yang sangat luas dimana
biasa terjadi interaksi yang mendalam antar netizen ,bahkan tanpa batas,
sampai-sampai isu nasional via internet pun kerap ditimbulkan oleh
prilaku para netizen.
Banyak
perusahaan yang telah mempersiapkan strategi untuk mengambil keuntungan
atas fenomena ini, dan banyak sekali perusahaan berfikir oportunis atas
fenomena luar biasa ini. Perusahaan menilai dengan masuknya proses
marketing ke arah segmentasi komunitas ini akan menghasilkan nilai yang
berbeda dan lebih profitable. Ini didukung dengan karakteristik penggerak komunitas tersebut yang memiliki peran dan hasrat mengkonsumsi yang besar. Namun pada
kejadian yang terjadi secara nyata, tidak semua perusahaan tersebut
berhasil untuk mengeruk keuntungan atas fenomena ini, malah terkadang
dapat mengakibatkan kerugian dan juga dapat mengakibatkan perusahaan
tersebut mengalami kebangkrutan. Hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya
pengalaman perusahaan dan pemahaman atas pasar yang belum sempurna.
Sehingga strategi yang digunakan untuk melakukan penetrasi pasar
komunitas baru ini tidak sesuai dengan keinginan ataupun tujuan
perusahaan.
Salah
satu perusahaan yang berhasil memanfaatkan fenomena ini adalah
PT.Garuda Food dengan produknya yaitu gery chocolatos. PT.Garuda Food
mempunya strategi pemasaran yang berbeda dan sangat baik terhadap pada
produk gery chocolatos. Mereka mengerti pentingnya peran Digital
Marketing pada era ini sehingga mereka sangat memanfaatkan dukungan Digital Marketing pada taktik pemasaran produk Gery Chocolatos, yaitu dengan menggunakan salah satu social network paling powerfull pada saat ini, facebook. GERY CHOCOLATOS memanfaatkan peran Facebook sebagai liveconnector
antara penggunanya, sementara itu peringkat pengguna FB di Indonesia
menempati urutan kedua terbesar di dunia, setelah amerika. Dapat
dikatakan pengguna FB memiliki dua identitas yang melekat pada dirinya,
yang pertama sebagai citizen untuk real-life dan yang kedua
sebaga netizen yang hidup didunia virtual dan menjalankan perannya.
Untuk saat ini facebook gery chocolatos sudah memiliki lebih dari 1,7
juta fans di Indonesia.
Rata-rata
usia pengguna FB di Indonesia adalah 14-35 tahun, ini menunjukan bahwa
sebagian besar penggunannya adalah anak muda(youth), para anak muda ini
memiliki banyak karakteristik yang dinilai unik dan kreatif. Kreatifitas
anak-anak muda pengguna FB inilah yang dimanfaatkan GERY CHOCOLATOS
untuk memasarkan produknya. Salah satu cara GERY CHOCOLATOS menarik hati
anak muda pengguna FB dalah dengan cara melakukan kompetisi kecil
dengan hadiah souvenir ataupun produk GERY CHOCOLATOS yang akan
diberikan untuk pemenangnya pada setiap periodenya. Dan biasanya
pemenang di setiap periode nya adalah gadis remaja yang termasuk pada
golongan women, jarang sekali melihat adanya pemenang pria disini.
Kreatifitas dan narcisme yang diusung pada setiap konsep
perlombaan membuat para user nya menjadi berfikir untuk lebih kreatif
dibanding pesaing-pesaingnya untuk menjadi pemenang periode. Adapun cara
lain GERY CHOCOLATOS meng-engage para youth yang
notabene juga seorang netizen adalah dengan menggunakan status-status
nya yang sifatnya variatif. Status yang sangat menekankan pada heart share fans-nya merupakan faktor engagement
penting fans page ini, status-status GERY CHOCOLATOS dapat berupa
status motivatif , inspiratif dan yang paling unik adalah status-status
lucunya yang dinamakan Luculatos. Sering pula fans page ini menyebarkan
cerita inspiratif dan menyentuh hati pembacanya lewat FB. Status-status
ini selalu masuk pada “Top news” page-nya FB dengan jumlah like
dan comment terbanyak dibanding beberapa fans page lainnya, walaupun
sampai saat ini rekor tertinggi masih dipegang oleh Mario Teguh karena
jumlah Fans paling banyak di FB-Indonesia.
Respon dari para pelanggan GERY CHOCOLATOS didunia maya sangat luar biasa, dapat dilihat dari jumlah like pada facebook fans nya yaitu 1.737.197, Dan ratusan
like pada setiap status FACEBOOK FAN PAGE fan page GERY CHOCOLATOS dan
di FACEBOOK FAN PAGE fan page GERY CHOCOLATOS diarah kepada website
utama dimana respon konsumen pun sangat baik disana, tidak hanya like
saja, bahkan para konsumen sangat antusias untuk memberikan masukan,
komentar, dan sharing cerita tidak hanya itu bahkan setiap lomba yang
diadakan oleh GERY CHOCOLATOS para konsumenya memberikan respon yang
luar biasa.Youth atau anak muda adalah
target utama produk Gery Chocolatos. Strategi yang digunakan Gery
Chocolatos untuk meraup pasar anak muda adalah dengan menggunakan
artis-artis muda untuk iklan-iklan above the.
Brand
Ambassador yang digunakan, Nikita Willy, adalah ikon anak muda yang
sedang naik daun. Citra baik dari Nikita Willy menjadi pendukung pesan
bahwa Gery Chocolatos adalah makanan ringan kesukaan anak muda. Melihat
bahwa artis idola mereka membawa nama Gery Chocolatos, konsumen menjadi
tertarik untuk mengkonsumsi Gery Chocolatos.
Strategi
menggaet perhatian netizen adalah dengan menggunakan laman facebook
Fanpage. Gery Chocolatos mengerti bahwa strategi pemasaran paling ampuh
saat ini adalah dengan menggunakan media internet. Tidak ada sarana yang
mampu menjangkau komunitas seefektif dan seefisien media internet.
Media internet, seperti contohnya Facebook, sanggup menjangkau individu
dimanapun, kapanpun.
Menurut
sumber yang didapat, Gery Chocolatos memberikan kucuran dana yang
sangat besar untuk mengembangkan konsep marketing ini. Diawali dengan
sebuah facebook fanpage, dalam hitungan hari Gery Chocolatos mampu
meraih ratusan ribu fans (penggemar). Saat ini jumlah penggemar
berjumlah (berapa berapa). Jumlah yang sangat besar ini adalah aset yang
sangat berguna b agi Gery Chocolatos.
Gery Chocolatos menargetkan mind (pikiran) dan heart (hati, perasaan) share
dari setiap Facebook user yang terhubung ke Chocolatos Fanpage. Dengan
cara memasang status-status yang mengandung nilai promosi secara
berkala, kalimat-kalimat inspiratif, memberikan
pertanyaan-pertanyaan mengenai Gery Chocolatos yang memicu pendapat dan
juga aplikasi-aplikasi yang melibatkan Facebook user, Gery Chocolatos
sedang menanamkan persepsi bahwa Gery Chocolatos adalah merek yang
peduli dan selalu ingin terlibat dengan penggemar-penggemarnya. Dengan
mencantumkan status-status yang inspiratif juga, Gery Chocolatos sedang
menanamkan rasa kebersamaan dengan para penggemar-penggemarna. Semua
strategi-strategi ini ditujukan untuk membuat
penggemar-penggemar Chocolatos mempunyai rasa memiliki yang tinggi pada
Gery Chocolatos. Dengan rasa memiliki yang tinggi yang tertanam pada
diri penggemar-penggemarnya, Gery Chocolatos sedang menciptakan
komunitas yang kuat untuk menjadi pendukung Gery Chocolatos.
Untuk menargetkan subkultur wanita, Gery Chocolatos menerapkan strategi-strategi sebagai berikut:
Wanita
pada umumnya menyukai segala atribut berkesan berkelas karena mereka
adalah individu-individu yang sangat suka dipuji dan dihargai. Sifat ini
juga diperlihatkan dengan kecenderungan bahwa kebanyakan wanita sangat
menyukai benda-benda berkelas tinggi, baik dari segi pakaian, gaya
hidup, bahkan makanan. Wanita cenderung memiliki sensitifitas yang jauh
lebih tinggi dari pria dalam memilih atribut-atribut yang pakai, miliki
atau konsumsi karena wanita ingin dilihat sebagai individu yang memiliki
selera yang tinggai. Hal ini ada kaitannya dengan wanita
yang cenderung lebih terlibat dalam komunitas-komunitas sosial
dibandingkan pria. Wanita memiliki gengsi yang lebih tinggi dibandingkan
pria oleh karena adanya tekanan sosial untuk tampil baik dan bahkan
lebih baik dari wanita-wanita lain di dalam lingkungan sosialnya. Tampil
baik dalam segala hal yang ada padanya merupakan tuntutan pribadi yang
secara umum nyata dalam diri setiap wanita. Tekanan pribadi ini berujung
pada suatu sensitivitas yang tinggi dalam memilih segala sesuatunya,
termasuk dalam memilih makanan yang mereka konsumsi.
Sensitivitas
yang tinggi ini dapat menjadi aspek yang kurang menguntungkan bagi Gery
Chocolatos apabila Gery Chocolatos yang berharga jual sangat murah
dikemas dengan kemasan yang dinilai kurang menarik atau kurang berkelas
bagi wanita. Harga yang murah dapat menjadi batu sandungan bagi
perusahaan Gery Chocolatos karena harga cenderung mencerminkan kualitas
dan kelas. Wanita dapat menjadi tidak tertarik untuk mengkonsumsi Gery
Chocolatos bila kemasan Gery Chocolatos membuat mereka terlihat seperti
memiliki selera yang rendah.
Oleh
karena alasan inilah Gery Chocolatos menghadirkan produknya dalam
kemasan yang didominasi warna emas pudar kecoklatan dan dihiasi banyak
ornamen klasik, tidak seperti kemasan makanan ringan lain yang berada di
kelas harga yang sama yang cenderung menggunakan warna-warna mencolok
untuk menarik target kelas menengah ke bawah. Warna emas biasa digunakan
untuk menimbulkan efek yang anggun atau mahal. Penggunaan warna emas
yang dikombinasikan dengan ornamen klasik pada kemasan produk
memberikan.
Wanita
pada dasarnya sangat peduli pada penampilan. Hal ini ditunjukkan dengan
maraknya bisnis kecantikan yang semakin hari kian membesar. Fenomena
ini juga timbul karena tekanan sosial dari orang-orang di sekeliling
wanita. Era ini telah didominasi oleh Appearance Worshipping,
atau pemujaan terhadap penampilan. Penampilan menjadi nomor satu di era
ini dan wanita pun terkena imbasnya. Penampilan adalah suatu kebutuhan
bagi wanita untuk diakui dan dihargai. Oleh karena itu, wanita cenderung
sangat selektif dalam memilih hal-hal yang berhubungan dengan
penampilannya, apakah hal tersebut dapat membuatnya terlihat lebih
menarik atau tidak.
Langsingnya
tubuh waita adalah salah satu aspek penampilan fisik yang sangat dijaga
oleh wanita-wanita yang peduli pada penampilan ini. Wanita
umumnya sangat pemilih dalam memilih apa yang dikonsumsinya. Tidak
jarang wanita memilih untuk mengurangi porsi makanan, tidak makan
makanan tertentu sama sekali atau tidak mengemil/makan makanan ringan
demi menjaga tubuh yang langsing dan menarik. Hal ini dapat merugikan
perusahaan Gery Chocolatos, karena untuk menjadi produk yang sukses,
Gery Chocolatos pun harus dapat membuat wanita-wanita ini ingin
mengkonsumsi Gery Chocolatos secara sukarela.
Strategi
yang digunakan oleh Gery Chocolatos adalah dengan memproduksi Gery
Chocolatos dalam kemasan wafer satuan. Gery Chocolatos tidak menciptakan
kemasan Gery Chocolatos berisi 2 atau 3 wafer coklat, tetapi hanya 1
wafer coklat. Strategi ini digunakan agar wanita mau hanya makan satu.
Tidak hanya pada wanita, remaja-remaja jaman sekarang pun sudah mulai memperhatikan kesehatan dan bentuk tubuh.
Dengan penjelasan diatas maka dapat dipastikan bahwa GERY CHOCOLATOS sudah siap mengembangkan strategi bagi
fenomena trilogy new wave era marketing. Ini didukung dengan lingkungan
yang berubah pada. Proses marketing telah mengikuti pasar yang berubah.
Banyak nya peran dari komunitas baru menitikberatkan pada keikutsertaan
perusahaan dalam mengikuti gerak pasar.
Respon
yang diberikan oleh netizen melalui tindakan-tindakan nya seperti
“like” status GERY CHOCOLATOS, comment yang diberi dan keikutsertaan
konsumen melalui kompetisi yang diadakan telah menunjukan bagaimana
konsumen merespon pergerakan marketing GERY CHOCOLATOS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar