Semakin banyak pelatihan menjual yang Anda ikuti, semakin Anda menjauh dari teknik menjual paling mematikan ini. Apa itu?
Anda seorang salesperson? Atau seorang pengusaha? Anda sedang
mencari-cari teknik apa yang paling ampuh untuk merebut hati pelanggan?
Anda beruntung mampir ke page ini, yang akan menyadarkan Anda dari
kekuatan tersembunyi yang sudah Anda miliki selama ini. Simak Satu Teknik Menjual Paling Mematikan oleh Jeff Haden, dikutip dari Inc (19/02/2013):
Setiap pebisnis, tidak peduli apa pun bidang bisnis maupun skala
bisnisnya, pasti terlibat dalam penjualan. Itulah mengapa para pemilik
bisnis kecil selalu berusaha meningkatkan keterampilan menjual mereka.
Tapi beberapa pelatihan dan strategi menjual lebih banyak
mendatangkan masalah daripada kebaikan, terutama bila teknik yang Anda
adopsi malah menghalangi Anda untuk melakukan apa yang terbaik bagi diri
Anda.
Ini salah satu contohnya:
Istri saya menginginkan sebuah mobil baru. Ia menyukai mobil sport,
maka ia pergi ke sebuah dealer untuk melihat sebuah BMW 135i. Para
salesman duduk-duduk di luar, sebagaimana lazimnya salesman bila sedang
tidak ada pembeli yang datang, mereka melihat kami sedang berkeliling
melewati beberapa deretan mobil sebelum akhirnya kami memarkirkan mobil
di depan BMW 135i.
Seorang salesman muda keluar dari rombongannya dan berjalan
tergesa-gesa. Jelas terlihat kalau ia sudah dilatih untuk mengikuti
checklist rangkaian proses penjualan. “Mengukur daya beli” calon pembeli
jelas adalah hal pertama yang akan dilakukannya menurut prosedur proses
penjualan yang diajarkan perusahaannya.
Namun alur prosesnya tidak berjalan baik baginya, istri saya tidak
memberi cukup bocoran mengenai informasi keuangan personalnya, lalu ia
beranjak untuk mencoba “mendeteksi kebutuhan pelanggan” dan bertanya
kriteria apa yang kami inginkan dalam memilih mobil.
Tanpa bermaksud kasar (istri saya memang ahli dalam mengelak secara
halus), istri saya menanyakan beberapa pertanyaan. Ia berusaha keras
untuk bisa menjawabnya, mungkin karena ia berusaha untuk tetap mematuhi
tuntunan proses penjualan. Namun hasilnya malah tidak terlihat baik
untuknya.
Lalu dia membuat kami terkejut: Ia berhenti berbicara, menarik nafas
dalam-dalam, dan berkata, “Maafkan saya. Saya benar-benar payah soal
ini. Tunggu di sini sebentar, saya akan menemui seseorang yang
sebenarnya bisa membantu Anda.”
Istri saya pun merasa iba, sebagaimana lazimnya istri, ia cekatan dan
punya kepedulian, ia berkata, “Kami tidak perlu orang lain lagi. Kamu
sudah melakukannya dengan baik.” (Walaupun kenyataannya tidak). “Katakan
pada saya,” ia bertanya, “Apa kamu pernah mengendarainya?”
“Oh, iya,” katanya, terlihat cerah. “Mobil ini benar-benar cepat..
dan mungkin seharusnya saya tidak mengatakan ini, tapi mobil ini lebih
baik daripada M3.” Kemudian ia melihat sekitarnya untuk memastikan tidak
ada salesman lain di sekitarnya lalu berkata, “Walaupun Anda tidak
berencana membelinya, setidaknya Anda harus mencoba mengendarainya.
Mobil ini benar-benar seperti dinamit.”
Istri saya pun mencobanya. Lalu ia membelinya.
Awalnya, ia mencoba untuk mematuhi prosedur, membangun hubungan,
menjelaskan spesifikasi dan kelebihannya, menjalin komitmen, menutup
kesepakatan, mencoba menjadi superstar penjualan.
Pendekatan seperti itu mungkin berhasil pada beberapa orang, namun
dalam kasus ini hal itu malah membunuh kekuatan terbesarnya: Ia tidak
menjadi dirinya: seorang yang muda, penuh antusisas, seorang yang ramah
dan mencintai mobil.
Ia tidak menjadi dirinya sendiri.
Pikirkan kembali teknik menjual Anda. Apakah teknik Anda menjauhkan Anda dari kekuatan Anda?
Bila Anda terlahir sebagai seorang yang introvert, jangan mencoba
untuk menjadi orang yang banyak bicara. Di mana penjualan adalah hal
yang dianggap sangat penting, mendengar bisa jauh lebih efektif daripada
bicara.
Bila Anda seseorang yang peka dan mempunyai insting yang tajam,
jangan ragu untuk melewatkan beberapa prosedur penjualan. Pada kasus
kami, kami memarkirkan sebuah mobil yang cukup mahal di depan sederet
BMW 135i, maka para salesman dapat dengan mudah mengasumsikan kami punya
uang cukup dan benar-benar berminat membeli. (Fakta di lapangan
menunjukkan, mobil yang Anda kendarai mungkin lebih banyak memberikan
informasi mengenai kekayaan Anda dibandingkan jawaban yang Anda berikan
pada pertanyaan-pertanyaan di proses kualifikasi.)
Setelah “Halo,” sang salesman tinggal mengatakan, “Silakan pilih yang
mana yang ingin Anda coba test drive, akan saya ambilkan kuncinya.”
Bila Anda pada dasarnya bergaya santai dan informal, jangan pernah
mencoba untuk memberi kesan profesional dan terkesan mengatur.
Berbicaralah seperti Anda berbicara pada teman Anda. Jadilah diri Anda
sendiri, dan calon pembeli akan merespon Anda.
Mainkan kekuatan Anda. Jangan pernah mencoba mejadi seseorang yang
bukan diri Anda. Sebaliknya, berusahalah untuk menjadidiri Anda dalam
versi yang lebih baik dan lebih efektif.
Itulah strategi menjual yang paling baik di antara semuanya.
Jeff Haden adalah seorang pemerhati kewirausahaan dari Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar