Selasa, 01 Juli 2014

5 Hal Yang Tidak Diajarkan di Sekolah Bisnis

Okay, katakanlah Anda sudah punya gelar sarjana bisnis atau ekonomi, atau apa lah. Tapi tahukah Anda, dalam dunia bisnis, pendidikan bisnis yang sesungguhnya baru bisa Anda dapatkan pada saat Anda mendirikan bisnis. Terutama 5 pelajaran berikut ini yang tidak bisa Anda dapatkan di sekolah bisnis mana pun. Masih mau belajar?
4557485-education-background-funny-teen-shot-in-studio
Seringkali orang terlalu percaya diri setelah mengikuti training atau seminar bisnis saja. Padahal, bisa lulus dari sekolah bisnis saja belum tentu Anda bisa sukses dalam berbisnis, apalagi hanya ikut seminar atau training bisnis beberapa jam saja. Faktor-faktor yang paling menentukan kesuksesan bisnis tidak bisa diajarkan di dalam kelas, ia harus didapatkan dengan mengalaminya langsung, termasuk 5 Hal Yang Tidak Diajarkan di Sekolah Bisnis berikut ini yang dipaparkan oleh Khary Cuffe, dikutip dari Inc (09/03/2012):

Pada akhir tahun pertama kami mendirikan bisnis, saya berlutut dan berdoa kepada Tuhan untuk meminta diberi petunjuk: Apakah kami harus melanjutkan bisnis kami? Kenapa? Karena, meskipun penjualan kami mengalir, namun kami belum menghasilkan keuntungan juga. Seminggu kemudian doa kami terjawab, kami menjalin kesepakatan dengan sebuah maskapai penerbangan besar untuk menyajikan anggur kami pada penerbangan internasional mereka. Meskipun petunjuk Tuhan telah kami dapatkan, ada sejumlah hal lain yang saya harap bisa mendapatkannya lagi. Saya berharap saya bisa tahu keterampilan sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengusaha yang handal.

Dalam beberapa tahun terakhir saya telah belajar banyak bahwa banyak keterampilan yang diperlukan dalam mendirikan dan mengelola bisnis ternyata tidak dapat diajarkan di kelas. Apa saja itu?

Memulai bisnis membutuhkan pengorbanan luar biasa.
Memang hal ini terdengar klise. Setiap orang yang menulis tentang kewirausahaan pasti mengatakan hal ini. Tapi bagi saya itu belum cukup. Tidak ada satu orang pun yang mampu mempersiapkan Anda untuk menghadapi stres, baik secara mental, fisik, sosial, emosional, dan spiritual yang akan menimpa Anda ketika Anda memulai bisnis sendiri. Membangun bisnis adalah sebuah pekerjaan luar biasa keras yang akan menguji Anda dengan cara yang tidak akan pernah Anda temui di pekerjaan kantoran. Bagi saya dan istri, hal tersebut bahkan menguji kami dengan cara yang nyaris menghancurkan rumah tangga kami yang masih seumur jagung waktu itu. Misalnya, kami memiliki cukup uang dan waktu untuk melakukan sebuah trip liburan baru setelah tujuh tahun sejak pernikahan kami. Selama tiga tahun pertama pernikahan kami jarang punya waktu untuk berkencan, Anda sendiri tahu, hal-hal sederhana seperti itulah yang mampu menjaga keutuhan pernikahan. Pada masa itu kami berdua sedang melakukan pekerjaan untuk enam orang, dan itu berarti secara fisik kami tidak memiliki cukup waktu untuk makan ataupun tidur. Artinya kami melewatkan beberapa hal sederhana yang mampu menjaga sebuah pernikahan tetap langgeng. Kami hanya punya sedikit waktu untuk mengembangkan kebahagiaan rumah tangga kami dan kami kehilangan kontak dengan keluarga dan teman-teman baik kami. Saat Anda berpikir ingin membangun sebuah usaha , tanyakan dulu pada diri Anda apakah Anda siap melakukan pengorbanan guna mengatasi penderitaan yang akan segera singgah dalam hidup Anda.

Kesuksesan yang dengan cepat adalah barang langka.
Orang-orang sibuk membaca cerita tentang Facebook, Google, Youtube, LinkedIn, Amazon, dan kisah-kisah kesuksesan lain dari sebuah start-up kecil hingga menjadi sebuaah raksasa, lalu berpikir bahwa kesuksesan bisa datang dengan cepat. Faktanya, hal seperti ini langka terjadi, bahkan Amazon dan LinkedIn saja membutuhkan bertahun-tahun sebelum akhirnya mereka mampu mencetak keuntungannya. Di era serba instan seperti saat ini, orang-orang Gen Y  sudah terbiasa hidup dengan kemudahan instan. Mereka memiliki DVR, iPads, Netflix dan teknologi lain sejenisnya yang dengan mudah memberikan apa yang kita inginkan ketika kita menginginkannya. Sedangkan membangun bisnis tidak pernah mudah. Jika Anda ingin memulai bisnis dan menjadikannya bermakna, persiapkan bisnis itu untuk menjadi bagian dari proses yang lambat. Dengan kondisi perekonomian yang tengah mengalami resesi, untuk mendapatkan sumber daya, baik manusia maupun modal, mungkin akan memakan waktu lebih lama dari yang Anda harapkan. Bukan berarti bisnis Anda tidak akan sukses, maksudnya adalah Anda harus memiliki cukup kesabaran untuk meraih kesuksesan tersebut.

Anda harus siap “pindah gigi” sewaktu-waktu.
Ketika kami mendirikan perusahaan kami, kami sudah memiliki sebuah visi yang ingin kami capai dengan perusahaan kami. Kami menciptakan strategi awal yang berbasis e-commerce. Namun sialnya, berdirinya bisnis kami bertepatan dengan penurunan daya beli pasar, yang berimbas pada penurunan penjualan e-commerce kami sebesar 50 persen. Belum lagi penurunan pasar industri anggur secara keseluruhan. Saya dan istri saya tidak membiarkan situasi ini membunuh bisnis kami. Sebaliknya, dengan cepat kami beralih strategi dan mulai berpikir out of the box untuk menilai konsumen mana yang memiliki keinginan paling mendesak pada produk kami. Strategi ini mempertemukan kami dengan perusahaan penerbangan dan industri perhotelan. Dan sekarang 30 – 40% persen dari produk kami dipasarkan di segmen tersebut.

“Rahasia Kesuksesan Menjual” tidak dapat diajarkan.
Apapun yang Anda jual baik itu produk ataupun jasa, kemampuan Anda untuk melakukan closing penjualan adalah hal yang sangat penting ketika Anda berhadapan dengan pelanggan, klien, atau konsumen. Namun Anda tidak bisa mengajarkan semua elemen penutupan penjualan tersebut bila hanya dengan ceramah di dalam kelas. Kemampuan membaca orang, atau memancarkan karisma yang tepat di mata pelanggan adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan. Untungnya bagi perusahaan kami, hal ini tidak menjadi masalah karena Selena (istri Khary) memiliki kemampuan luar biasa dalam menjual produk kami. Kemampuannya tersebut bersumber dari pengalaman dan gairahnya pada bisnis kami menyala-nyala. Saya percaya para penjual top memiliki karakteristik tertentu yang tumbuh dan berkembang melampaui keterampilan yang diajarkan, seperti: Mereka bisa melibatkan diri dan berinteraksi dengan orang-orang, mereka bisa menjadi seorang pemecah masalah, mereka jeli dalam menciptakan nilai yang saling menguntungkan antara mereka sendiri dengan klien. Jika Anda tidak memiliki keterampilan-keterampilan tersebut bukan berarti Anda tidak bisa menjual dengan baik, hal tersebut hanya berarti bahwa kemampuan-kemampuan tersebut mungkin tidak datang secara alami kepada Anda. Bila itu yang terjadi, sewalah atau bermitralah dengan seseorang yang memiliki keterampilan tersebut. Karakteristik seorang salesman yang handal tidak bisa dibangun dalam waktu singkat.

Berpikir besar, walaupun Anda kecil.
Saat kami memulai bisnis yang pertama kami pikirkan adalah tentang bagaimana caranya tumbuh dengan cepat. Kami lebih memilih untuk menerapkan distribusi secara nasional, bukannya membangun cengkeraman yang solid dalam satu pasar. Kami belum memahami pentingnya memulai dari hal yang kecil dan tumbuh setelah Anda stabil. Permainan paling penting di awal kehidupan bisnis adalah berusaha menghasilkan arus kas yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis. Bagi bisnis yang menggunakan modal pribadi atau sejenisnya di mana pendiri memiliki peran yang signifikan dari perspektif keuangan, hal ini sangat menentukan panjang atau tidaknya umur bisnis Anda. Dengan berusaha untuk menumbuhkan bisnis Anda secara cepat, Anda menempatkan bisnis dalam situasi di mana dibutuhkan investasi tambahan dan sumber daya untuk tumbuh yang mungkin tidak Anda miliki. Hal ini dapat menyebabkan Anda kehilangan kendali dalam bisnis Anda, seperti menggandeng mitra yang sebelumnya tidak Anda miliki, akibatnya Anda akan melihat bisnis Anda dikelola cara yang tidak sesuai dengan visi Anda di awal berdirinya bisnis Anda. Jangan biarkan hal ini terjadi.

Seandainya saya tahu semua hal ini ketika kami mendirikan bisnis. Memang tips-tips ini bukan tips yang terdengar glamour, tetapi faktor-faktor di atas sangat penting dalam menentukan apakah Anda berada di jalan yang benar untuk meraih kesuksesan bisnis Anda. Tidak ada yang bisa menjamin kesuksesan Anda, tetapi dengan membaca artikel ini, setidaknya Anda bisa merenung dan bertanya pada diri Anda sendiri, apa yang akan Anda lakukan bila Anda terjebak di dalam situasi terburuk dari semua kemungkinan terburuk.

Khary Cuffe adalah salah satu pendiri dan CFO Heritage Link Brands. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai pemasar untuk Perusahaan Procter & Gamble di mana dia bertanggung jawab untuk sebuah tim multi-fungsional global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar