Jangan gegabah dalam melompat dari kuadran pegawai menjadi
pebisnis. Manfaatkan keterampilan, pengetahuan di bidang industri Anda
bekerja, dan relasi yang Anda miliki saat ini untuk memuluskan transisi
Anda supaya sukses. Caranya?
Perpindahan kuadran bukan hal yang mudah. Tidak perlu terburu-buru memutuskannya. Kenapa tidak memanfaatkan keuntungan yang Anda miliki saat ini sebagai karyawan perusahaan? Perjalanan Anda akan lebih mudah dibanding bila Anda terjun bebas tanpa pengaman. Kemungkinan sukses Anda pun bertambah. Simak 4 Trik Untuk Memuluskan Perpindahan Kuadran Dari Pegawai Menjadi Pebisnis oleh Minda Zetlin, dikutip dari Inc (06/02/2013):
Muak bekerja untuk orang lain? Ingin bekerja untuk diri Anda sendiri
sebagai solopreneur atau menjalankan bisnis kecil, tapi tidak tahu
bagaimana memulainya? Jangan mencoba untuk membuat lompatan dramatis,
nasehat Joanne Cleaver, penulis The Career Lattice.
“Sering kita berpikir hanya ada satu cara untuk menjadi seorang
pengusaha,” katanya. “Dengan ‘loncat bebas’ – begitulah kami menamainya.
Anda meninggalkan pekerjaan sebagai staf, langsung menjadi seorang
pengusaha, dan tidak pernah kembali.” Dia merekomendasikan orang-orang
untuk mengambil pendekatan yang lebih terbuka, dan melihat pada
banyaknya cara yang disediakan pekerjaan Anda sekarang untuk membuat
Anda menjadi pengusaha sukses, sebagaimana cara-cara untuk menjadi
pengusaha tersebut dapat membuat Anda sukses jika Anda memutuskan untuk
kembali ke bekerja untuk orang lain.
Dengan menanamkan pendekatan tersebut dalam pikiran Anda, keempat
langkah ini dapat menjembatani kesenjangan antara menjadi karyawan dan
menjadi pengusaha:
1. Manfaatkan keterampilan profesional Anda atau keterampilan bidang industri Anda saat ini.
“Katakanlah Anda seorang akuntan di sebuah perusahaan pelayanan kesehatan,” sebut Cleaver. “Mungkin Anda ingin membangun bisnis dengan keterampilan akuntansi Anda dengan membuka kantor akuntan. Atau mungkin Anda ingin menerapkan keterampilan akuntansi Anda dalam kesehatan karena Anda benar-benar akrab dengan industri tersebut.” Misalnya, Anda tahu bahwa penagihan elektronik menciptakan tantangan besar di bidang perawatan kesehatan, mungkin Anda bisa ingin membuka konsultasi untuk membantu perusahaan kesehatan dengan penagihan elektronik.
“Katakanlah Anda seorang akuntan di sebuah perusahaan pelayanan kesehatan,” sebut Cleaver. “Mungkin Anda ingin membangun bisnis dengan keterampilan akuntansi Anda dengan membuka kantor akuntan. Atau mungkin Anda ingin menerapkan keterampilan akuntansi Anda dalam kesehatan karena Anda benar-benar akrab dengan industri tersebut.” Misalnya, Anda tahu bahwa penagihan elektronik menciptakan tantangan besar di bidang perawatan kesehatan, mungkin Anda bisa ingin membuka konsultasi untuk membantu perusahaan kesehatan dengan penagihan elektronik.
2. Temukan tren yang mendorong industri Anda.
Seperti penagihan elektronik dalam perawatan kesehatan, setiap industri menghadapi tantangan dan perubahan mereka masing-masing. Dengan mengidentifikasi tren tersebut, Anda bisa tahu di mana Anda akan menemukan kesuksesan. Tapi bagaimana jika pekerjaan Anda tidak memberikan pandangan yang tepat mengenai permasalahan industri secara keseluruhan atau permasalahan di masa depan?
Seperti penagihan elektronik dalam perawatan kesehatan, setiap industri menghadapi tantangan dan perubahan mereka masing-masing. Dengan mengidentifikasi tren tersebut, Anda bisa tahu di mana Anda akan menemukan kesuksesan. Tapi bagaimana jika pekerjaan Anda tidak memberikan pandangan yang tepat mengenai permasalahan industri secara keseluruhan atau permasalahan di masa depan?
“Lihatlah apa yang para asosiasi bicarakan dalam konferensi,” kata
Cleaver. “Jika Anda tidak bisa pergi ke konferensi, Anda masih dapat
melihat agenda. Baca publikasi asosiasi dan blognya. Cari tahu siapa
orang-orang berpengaruh dalam dunia profesi atau industri anda, lalu
ikuti mereka. Seringkali analis saham dapat memberikan informasi yang
baik tentang tren jika Anda dapat memperhatikan sepak terjang mereka
tentang pasang surut perekonomian.” Setelah Anda mengidentifikasi
isu-isu kunci yang membentuk masa depan industri atau profesi Anda,
bangunlah kewaspadaan mengenai berita-berita seputar isu tersebut,
sehingga Anda mulai mendapatkan aliran informasi yang ajeg.
Cara lain untuk mengidentifikasi tren adalah menempatkan perusahaan
Anda sendiri di bawah kaca pembesar, ia menambahkan. “Jika Anda
membayangkan diri Anda memiliki hubungan dengan klien yang mirip dengan
apa yang perusahaan XYZ milik boss Anda, cobalah membedah hubungan
tersebut.” Perhatikan faktor (atau tiadanya faktor) pendukung
keberhasilan perusahaan Anda dengan klient tersebut, dan Anda dapat
mulai memahami bagaimana perusahaan Anda dapat menjawab kebutuhan
industri.
3. Temukan sweet spot Anda.
Setelah Anda memahami tren industri, Anda bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari apa yang paling dibutuhkan oleh klien potensial dari Anda. “Apa yang mereka butuhkan sekarang, apa yang akan mereka butuhkan dalam enam sampai 12 bulan, dan apa yang akan mereka butuhkan setelah 12 bulan dan setelahnya di masa depan?” Cleaver bertanya. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menemukan penawaran-penawaran yang mungkin mampu menjawab keinginan klien potensial Anda. “Bila klien sedang membutuhkan sesuatu saat ini juga, Anda memiliki kesempatan yang cukup bagus untuk mengubah kesempatan tersebut yang kesepakatan penjualan,” katanya.
Setelah Anda memahami tren industri, Anda bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari apa yang paling dibutuhkan oleh klien potensial dari Anda. “Apa yang mereka butuhkan sekarang, apa yang akan mereka butuhkan dalam enam sampai 12 bulan, dan apa yang akan mereka butuhkan setelah 12 bulan dan setelahnya di masa depan?” Cleaver bertanya. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda menemukan penawaran-penawaran yang mungkin mampu menjawab keinginan klien potensial Anda. “Bila klien sedang membutuhkan sesuatu saat ini juga, Anda memiliki kesempatan yang cukup bagus untuk mengubah kesempatan tersebut yang kesepakatan penjualan,” katanya.
Sebuah pertanyaan yang sama pentingnya: Apa yang Anda inginkan? Bila
jawabannya hanya karena Anda tidak tahan lagi dengan pekerjaan Anda dan
ingin keluar, itu tidak selalu buruk, tapi itu saja tidak cukup. Bila
Anda lari dari sesuatu ke sesuatu, proses Anda kemungkinan akan terhenti
pada tahap ini, kata Cleaver. “Saya mengerti, karena saya pernah
mengalaminya, tapi itu bukanlah faktor keberhasilan jangka panjang Anda
harus mencari tahu apa yang sungguh-sungguh ingin Anda lakukan,
terjemahkan ambisi Anda menjadi sebuah tujuan.”
Setelah Anda menjawab pertanyaan ini, mulailah mencari tempat di mana
keinginan Anda bertemu apa yang klien butuhkan dalam waktu dekat.
Masing-masing persimpangan/pertemuan berpotensi menjadi sweet spot Anda –
tempat di mana klien menemukan kecocokan keterampilan kerja dan
keinginan Anda untuk menciptakan potensi bisnis yang sukses.
4. Manfaatkan jejaring Anda.
Sekarang Anda tahu produk atau layanan apa ingin Anda tawarkan, saatnya untuk menggunakan koneksi yang Anda miliki untuk memberikan sesuatu yang layak mereka dapatkan, baik untuk mempelajari bisnis Anda maupun kemungkinan mereka menjadi klien baru. “Majulah ke depan dan bangun sebuah percakapan eksploratif dengan seseorang yang punya peran dalam sebuah tender,” kata Cleaver. “Jika Anda tidak memiliki kontak langsung dengan mereka, Anda mungkin bertemu mereka di sebuah acara resepsi perusahaan atau hubungi dengan mereka di LinkedIn. Mulai percakapan dan katakan, ‘Saya ingin mempelajari industri ini lebih dalam, apakah Anda memiliki 15 menit untuk secangkir kopi? ‘” Ketika Anda bertemu dengannya, mintalah padanya untuk menjelaskan tanda-tanda hubungan kerjasama yang kuat, dan jangan puas dengan jawaban klise seperti’ pelayanan yang baik dengan harga yang baik.”
Sekarang Anda tahu produk atau layanan apa ingin Anda tawarkan, saatnya untuk menggunakan koneksi yang Anda miliki untuk memberikan sesuatu yang layak mereka dapatkan, baik untuk mempelajari bisnis Anda maupun kemungkinan mereka menjadi klien baru. “Majulah ke depan dan bangun sebuah percakapan eksploratif dengan seseorang yang punya peran dalam sebuah tender,” kata Cleaver. “Jika Anda tidak memiliki kontak langsung dengan mereka, Anda mungkin bertemu mereka di sebuah acara resepsi perusahaan atau hubungi dengan mereka di LinkedIn. Mulai percakapan dan katakan, ‘Saya ingin mempelajari industri ini lebih dalam, apakah Anda memiliki 15 menit untuk secangkir kopi? ‘” Ketika Anda bertemu dengannya, mintalah padanya untuk menjelaskan tanda-tanda hubungan kerjasama yang kuat, dan jangan puas dengan jawaban klise seperti’ pelayanan yang baik dengan harga yang baik.”
Jaga agar mata Anda selalu terbuka untuk peluang yang tersaji di
depan Anda. Bila Anda punya hubungan yang baik dengan perusahaan Anda
(meskipun tidak harus dengan atasan Anda), Anda mungkin dapat
menggunakan hubungan itu untuk mendatangkan klien pertama Anda. “Siapa
kenalan Anda yang dapat merekomendasikan Anda untuk hal-hal yang
merupakan ke sweet spot Anda?” Cleaver bertanya. “Apakah mereka
mengatakan bahwa mereka membutuhkan pertolongan ekstra sekarang juga
karena mereka mendapatkan klien baru, tetapi tidak sampai enam bulan?”
Jika demikian, katanya, itulah kesempatan yang dapat Anda raih. Katakan
kepada mereka Anda sedang bertransisi dari staf menjadi konsultan,
sehingga Anda dapat mengambil pekerjaan ekstra tersebut selama periode
enam bulan. Atau, Anda dapat melakukan double down: tetap bekerja di
pekerjaan Anda saat ini, tetapi kemudian bekerja di luar jam kerja
sebagai konsultan untuk klien Anda. “Hasil kerja Anda bisa menjadi
materi pemasaran pertama Anda yang dapat Anda tunjukkan kepada klien
potensial lainnya,” kata Cleaver.
Minda Zetlin adalah seorang penulis dan
pembicara teknologi bisnis, co-author The Geek Gap, dan presiden dari
American Society of Journalists and Authors.
Sumber: http://bisnisnesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar