Selasa, 01 Juli 2014

4 Sifat Entrepreneur Sejati

Walaupun para pendiri bisnis yang sukses punya banyak perbedaan, namun mereka semua sama-sama pernah mengalami kegagalan. Selain kegagalan, mereka mempunyai kesamaan 4 sifat yang mutlak dibutuhkan untuk meraih sukses mereka. Anda ingin sukses seperti mereka?
Leader Test1
Anda ingin mendirikan sebuah perusahaan, tapi pernahkah Anda berpikir apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses? Tidak peduli apakah Anda seorang penggila detail atau seorang visioner, seorang multi-tasker hiperaktif atau seorang obsesif, seorang mahasiswa berprestasi atau seorang pemimpin organisasi, seorang yang sulit bangun pagi atau seorang yang tidak pandai berbahasa asing, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses.

Tapi ada beberapa keanehan sifat (bila dibandingkan dengan rata-rata orang) yang sangat dibutuhkan dalam berwirausaha. Setelah membangun beberapa startup dan berinvestasi pada banyak starup lainnya, selama lebih dari 20 tahun, Mehdi Maghsoodnia, CEO perusahaan IT Rafter, ia menyimpulkan ada 4 sifat yang mutlak harus dimiliki pengusaha untuk bisa sukses di bisnisnya.

Berikut ini 4 sifat yang mutlak dimiliki seorang pengusaha sukses dikutip dari Inc (13/01/2013):

1. Siap untuk berpetualang
Mendirikan sebuah perusahaan atau bergabung atau berinvestasi di sebuah perusahaan startup layaknya melakukan sebuah perjalanan empat minggu dengan membawa makanan cukup untuk satu minggu saja. Anda tidak tahu di mana Anda atau perusahaan Anda akan berada setahun kemudian, Anda tidak tahu berapa orang akan bersama Anda. Anda harus merasa nyaman dengan ketidakpastian. Boleh saja Anda mempunyai visi yang jelas menuju titik akhir, tapi Anda buta dengan perjalanannya.

Cobalah melihat masa lalu pada karir Anda, pada saat masa depan terlihat sangat tidak pasti. Apakah justru pada saat itu Anda berkembang? Apakah Anda adalah orang yang luar biasa positif di kantor Anda saat itu? Apakah Anda adalah orang menyalakan semangat tim ketika segalanya tampak suram? Bila jawabannya tidak, Mehdi menyarankan: Setidaknya Anda harus cerdas (dan jujur!) mengenai kekurangan Anda, lalu rekrut seseorang yang dapat melakukannya untuk Anda.

Dari perspektif seorang investor, Mehdi mengatakan, ia lebih memilih seorang entrepreneur yang dapat melakukan sedikit dari banyak hal tanpa merasa tertekan ketika semua hal tidak berjalan dengan baik dan membawanya jauh dari zona nyamannya. Namun ia juga memahami bahwa sebuah tim perintis yang berisikan para pendirinya bisa sama efektifnya (atau bisa jadi lebih efektif) dari pada sebuah one-man show.

2. Sabar
Kesuksesan tidak terjadi dalam satu malam. Anda akan sulit mempercayai hal ini bila Anda secara rutin membaca blog teknologi, yang tampaknya mengajarkan bahwa valuasi triliunan US dollar menghampiri siapapun yang berani unjuk diri. Namun faktanya, perusahaan tersebut sesungguhnya butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun dan mempertahankannya. Starbucks berdiri pada 1971, namun delapan tahun setelahnya mereka masih saja beroperasi dengan jumlah cabang yang masih belum seberapa. Spotify sudah ada sejak tahun 2008. Amazon butuh 9 tahun untuk meraup keuntungan pertamanya.

Anda harus belajar mengerti bahwa setiap masalah sebanding dengan pemecahannya, artinya industri besar tidak begitu saja terlihat indah dalam satu atau dua tahun. Mungkin butuh puluhan tahun, dan hampir bisa dipastikan Anda harus membuat penyesuaian-penyesuaian pada visi awal Anda.

Anda harus tekun dalam melalui keadaan yang tidak menyenangkan. Namun bila Anda tidak mudah patah semangat, Anda selalu punya kesempatan besar untuk meraih sukses.

3. Bukan seorang perfeksionis
Ini bukanlah kondisi di mana Anda bisa menghabiskan semua waktu dan energi Anda untuk mengatasi satu masalah.

Seorang entrepreneur yang baik dapat menemukan sebuah cara untuk melompat ke tengah-tengah masalah dan mengimplementasikan lebih dari satu ide dan solusi, meskipun ia tidak punya  semua jawabannya. Anda harus merasa nyaman dalam menangani satu area yang luas, meskipun hanya mengetahui sedikit saja dari banyak hal, daripada mengurusi satu masalah saja dengan baik. Di sini kompromi sangat penting untuk bertahan.

Bila Anda dapat dengan memudah menentukan semua risiko ketika melihat sebuah masalah, mungkin saja itu bukanlah sebuah masalah yang penting untuk diselesaikan. Abaikan saja kekacauan tersebut. Anda akan belajar lebih banyak tentang seperti apa seharusnya rencana perang Anda terlihat, dan tantangan apa yang akan Anda hadapi, sembari Anda terus melangkahkan kaki Anda.

4. Penjual terbaik di perusahaannya
Pada akhirnya, sangat penting untuk mengingat bahwa Anda harus menjadi, pada bidang Anda, seorang penjual yang hebat. Anda harus mampu menjual visi Anda pada mitra potensial, investor, dan pelanggan Anda. Bila Anda tidak dapat melakukan ini dengan baik, Anda akan menemui masa sulit yang berkepanjangan. Anda akan jadi orang pertama yang memperkenalkan produk Anda kepada dunia, dan kesan pertama sangatlah penting. Setiap orang ingin mendengar passion Anda langsung dari Anda sendiri.

Pelajarilah pertanyaan-pertanyaan dan keberatan yang umumnya diajukan orang. Mereka ingin tahu mengapa yang Anda lakukan ini bernilai bagi mereka. Hentikan mengumbat jargon dan bicaralah langsung ke hati mereka mengenai masalahnya. Mulailah pada intinya dan kemudian masukkan detail-detailnya. Anda harus mengail mereka dengan gambaran besar sebelum mereka mampu mengapresiasi nuansanya.

Anda tidak akan membaca tulisan ini sampai sejauh ini bila Anda tidak punya keyakinan dan gairah yang besar pada ide Anda. Namun Anda tidak akan memiliki bisnis yang sesungguhnya sampai Anda mampu menularkan keyakinan dan gairah tersebut ke orang lain. (Inc/Luk)

Mehdi Maghsoodnia adalah CEO Rafter, yang menyediakan platform berbasis cloud yang dirancang untuk membantu perguruan tinggi membuat konten pendidikan menjadi lebih terjangkau dan lebih efektif. Sebelumnya ia menjabat SVP di CafePress dan Intellisync.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar