Selasa, 01 Juli 2014

3 Strategi Mengalahkan Kompetitor Raksasa

Bila tiba waktunya bertempur melawan kompetitor bermodal besar, jangan pesimis. Ingatlah bahwa Daud yang mengalahkan Jaluth (Goliath), bahkan belum hilang dari ingatan Samsung mempermalukan Nokia. Apa yang harus Anda lakukan untuk mengikuti jejak mereka?
david vs goliath
Sering kita temui para pengusaha kecil yang resah dengan masa depan bisnis mereka bila mendapati adanya pesaing raksasa yang jauh lebih kuat dari segi keuangan. Memang tidak bisa dipungkiri dengan modal yang berlimpah siapapun bisa berbuat banyak untuk merebut dan menguasai pasar. Tetapi apakah benar sampai tidak ada cara untuk mengatasinya?

Berhentilah merisaukan raksasa yang gemuk dan tidak gesit itu. Mereka tidak akan pernah benar-benar mengusik anda bila Anda bisa menemukan kekuatan Anda dan kelemahan mereka. Saatnya untuk bermain dengan cara yang lebih “smart”. Setidaknya ada 3 Strategi Mengalahkan Raksasa yang bisa Anda terapkan:

1. Jadilah UNIK
Kalau istilah unik terlalu sulit bagi anda, setidaknya jadilah “berbeda” dari kompetitor anda. Harus ada yang unik: dari perusahaan Anda, cara menjual Anda, dan terutama produk Anda; supaya orang tertarik memperhatikan produk Anda. Lebih jauh lagi, dengan menjadi unik maka Anda menciptakan medan baru di mana hanya anda sendiri yang bermain di sana, setidaknya untuk sementara sebelum ada pesaing mengikuti langkah Anda.

Cara ini pernah ditunjukkan dengan cerdas oleh kaos Joger. Di tengah tantangan bisnis fashion yang memerlukan modal besar untuk mendistribusikan produknya, Joger dengan jeli melihat celah yang sukses menahbiskan mereka sebagai ikon Bali. Bukannya mendistribusikan kaos mereka ke luar Bali dan bermain di kota-kota besar lainnya, mereka memilih untuk fokus menggarap pasar lokal mengandalkan kaosnya yang mengekspos Pulau Bali dengan cara yang jenaka. Di saat H&R dan C-51 tenggelam, Joger malah semakin berkibar.

2. Manfaatkan Kelemahan Raksasa
Daripada pusing-pusing memikirkan apa yang kompetitor anda lakukan (dan tidak bisa anda lakukan), lebih baik temukan apa yang bisa anda lakukan namun kompetitor anda tidak mampu melakukannya.

Taktik inilah yang mengantarkan bisnis franchise Mister Burger dalam menyiasati kekuatan modal McDonald yang luar biasa itu. Menyadari bahwa produk McDonald tidak bisa menjangkau konsumen kelas menengah ke bawah, Mister Burger berinovasi dengan menjemput segmen pasar menengah ke bawah melalui strategi burger kaki lima dengan harga yang bisa dijangkau pelajar. Sekarang bisa dilihat hasilnya, Mister Burger bisa jadi merupakan satu-satunya franchise burger kaki lima yang brand image nya paling kuat di tengah-tengah masyarakat. McDonald senang, Mister Burger tetap riang.

3. Fokus Pada Nilai Tambah Bisnis Anda
Dengan memaksimalkan nilai tambah, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih optimal, di samping juga menghemat tenaga. Jangan pernah berusaha menjual sesuatu yang tidak Anda miliki. Sebaliknya, juallah sesuatu yang paling Anda kuasai.

Contoh paling nyata dalam penerapan strategi ini adalah China. China memiliki jumlah penduduk (baca: tenaga kerja) yang berlimpah dan mau digaji lebih murah dari penduduk negara maju. Bagi China, inilah nilai tambah mereka. Di samping itu, China paham betul bahwa setiap pengusaha dan investor menghendaki biaya produksi yang paling murah, lalu China mencoba memanfaatkan celah itu. Hasilnya? Sekarang China dikagumi berkat kesuksesannya dalam waktu singkat mengundang para investor dan industri-industri multinasional berbondong-bondong memindahkan basis produksinya ke sana dengan iming-iming upah tenaga kerja yang sangat kompetitif.

Sekarang, berhentilah menjadi perusahaan lain, lebih baik menjadikan perusahaan Anda menjadi dirinya sendiri. Memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang telah dimiliki oleh perusahaan anda. Cara ini akan menghindarkan anda dari pengeluaran yang tidak perlu dan hasilnya akan jauh lebih terasa.
Lukman S., technopreneur dan pemerhati kewirausahaan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar