3 sales script klasik ini akan membantu Anda mengatasi penolakan yang paling sering dilontarkan prospek. Menarik bukan?
Penolakan pada saat kita menawarkan produk atau jasa kepada prospek
adalah hal yang biasa, namun jangan biarkan penolakan itu berlalu begitu
saja tanpa perlawanan. Simak Teknik Mengatasi 3 Penolakan Paling Umum Dalam Menjual oleh Geoffrey James, dikutip dari Inc (20/12/2013):
Berikut ini beberapa teknik penjualan yang sangat dasar, langsung
dari mulut salah seorang sales trainer terhebat di dunia, Tom Hopkins,
yang tiada duanya. Anda bisa menyimak video-videonya yang hebat di home
pagenya.
Saya akan tunjukkan contoh-contoh penolakannya tepat seperti apa yang
saya hadapi sendiri, diikuti observasi dan penyesuaian yang saya
lakukan pada script-nya supaya berhasil bila diterapkan pada Anda.
1. Saya bisa dapat harga yang lebih murah di tempat lain.
Respon Anda: Di jaman secanggih sekarang ini, kita bisa
dengan mudah mendapatkan apapun dengan harga yang lebih murah. Selain
itu saya juga mendapati bahwa pada saat orang-orang yang cerdas
menginvestasikan uangnya, mereka melihat 3 faktor ini: kualitas terbaik,
layanan paling memuaskan, dan harga terendah. Tapi, tidak bisa
disangkal bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang mampu secara
konsisten memberikan ketiga-tiganya. Dua mungkin masih bisa, tapi tidak
kalau ketiga-tiganya. Yang mana dua dari tiga hal tersebut (kualitas,
harga, atau layanan), yang menurut Anda paling penting untuk rencana
jangka panjang Anda?”
2. Saya bisa minta tolong teman saya.
Respon Anda: “Kalau saya di posisi Anda, mungkin saya
juga akan mengatakan itu (katakan sambil tersenyum sopan). Tapi apakah
Anda tahu, ada sebuah pepatah klasik, “pertemanan dan bisnis tidak
selalu bisa sejalan”. Bila Anda membeli dari seorang teman, mungkin Anda
akan kesulitan menyatakan ketidakpuasan Anda dengan apa yang sudah Anda
bayarkan karena mungkin hal tersebut bisa merusak hubungan pertemanan.
Dengan saya, Anda bisa terus mencari saya sampai Anda mendapatkan apa
yang Anda inginkan secara tepat.”
3. Saya pernah bekerja sama dengan perusahaan Anda dan mereka tidak profesional.
Respon Anda: Saya sangat berterima kasih atas
keterusterangan Anda. Saya juga akan kecewa seperti Anda bila hal
tersebut terjadi pada saya. Misalnya Anda berada pada posisi sebaliknya
dan perusahaan Anda bekerja dengan tidak profesional, mungkin Anda akan
memecat orang yang paling bertanggungjawab atas masalah tersebut. Itu
juga yang mungkin dilakukan oleh perusahaan kami, dan sekarang adalah
tugas saya untuk memastikan bahwa Anda diperlakukan dengan cara benar
mulai sekatang.”
Ada satu alasan yang membuat 3 teknik ini disebut klasik: keampuhannya.
Tapi supaya mereka juga ampuh untuk Anda, Anda tidak bisa hanya sekedar
mengulang-ulang dan menghafalnya di luar kepala. Lebih dari itu, pahami
logika dan maksud di balik setiap respon dan rangkai sebuah respon yang
menggunakan kata-kata tersebut dan sampaikan dengan pengucapan yang
paling natural bagi Anda.
Sebagai contoh, umpamakan Anda berusia 20-an tahun, menjual peralatan
olahraga ekstrim dalam partai besar kepada seorang pembeli yang berusia
30-an tahun. Respon no.3 dalam versi yang paling cocok untuk Anda
mungkin akan lebih mirip seperti ini:
“Ya, saya bisa mengerti perasaan Anda. Pada saat saya bergabung
dengan perusahaan kami, saya mendengar beberapa rumor tentang beberapa
kekacauan. Keadaan saat ini, sejauh yang bisa saya katakan, semua
masalah telah teratasi dan kekacauan sudah berlalu dari perusahaan.
Sekarang adalah tugas saya untuk memastikan Anda mendapatkan harga yang
bagus untuk peralatan yang banyak dicari orang ini lalu memastikan ANda
mendapatkannya pada saat Anda membutuhkannya.
Omong-omong, penyesuaian atau memodifikasi sales script tidaklah
sulit. Pikirkan saja apa yang ingin Anda komunikasikan dan lakukan
seakan-akan Anda sedang berbicara dengan teman di cafe. Semudah itu kok.
Geoffrey James, kolumnis blog sales-oriented
yang paling banyak dikunjungi di dunia. Bukunya yang telah diterbitkan
antara lain: Business to Business Selling: Power Words and Strategies
From the World’s Top Sales Experts.
Sumber: http://bisnisnesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar