Jumat, 21 Juni 2013

6 Pelajaran Kreativitas dari James Cameron


6 Pelajaran Kreativitas dari James Cameron Siapa yang tidak tahu James Cameron, sutradara kawakan asal Amerika Serikat yang berhasil membuat berbagai film laris seperti Terminator 2, Titanic, Avatar, dan lainnya. Seolah tak pernah kehabisan ide dan kreativitas dalam membuat inovasi, film-film Cameron selalu memberikan sensasi kejutan berbeda kepada para penontonnya. Apa rahasianya?

Kepada Fastcocreate, Cameron membeberkan proses kreatif yang ia alami. Berikut, 6 pelajaran kreativitas yang bisa kita ambil dari James Cameron.

Inspirasi datang dari mana saja, bersiaplah. Cameron selalu bersiap kapanpun inspirasi datang. “Inspirasi bisa datang kapanpun dalam konteks apapun. Inspirasi bisa datang dari sebuah percakapan. Berbicara dengan seseorang di sebuah pesta, Anda bisa mendapatkan inspirasi. Tapi, Anda harus mengingat inspirasi-inspirasi tersebut,” kata Cameron.

Lingkupi diri dengan kreativitas orang-orang. Sutradara kawakan ini mengakui bahwa ia mungkin menghabiskan semua ide bagus yang dimilikinya. Untuk mendapatkan ide yang baru, ia mengamati seni, fotografi, dan terutama musik.
“Saya memakan kreativitas orang-orang, fotografer, pekerja seni dari berbagai bidang. Terkadang perasaan yang Anda dapat saat mendengarkan musik begitu kuat. Saya merasa ingin menulis naskah tentang apa yang saya rasakan hanya dengan mendengarkan sebuah musik. Saya rasa musik penting sama halnya dengan melingkupi bidang visual Anda dengan hal-hal yang menstimulasi,” jelasnya.

Isolasi. Menurut Cameron membombardir diri dengan stimulan kreativitas sangat baik, tapi penulisan naskah terbaik harus dikerjakan sendiri.

“Pada satu titik, Anda harus duduk dan menulis. Untuk itulah, saya mengisolasi diri. Kegiatan sehari-hari bisa mengganggu proses tersebut. Menulis naskah film bagi saya seperti atraksi juggling. Ini seperti berapa banyak bola yang bisa Anda dapatkan di udara dalam sekali lempar? Semua ide tersebut akan melayang di udara dan pada titik tertentu mengkristal menjadi sebuah pola. Terkadang saya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari untuk mengisolasi diri dan jika saya mendapatkan gangguan, maka saya harus mengulang dari awal,” begitu Cameron menjelaskan.

Ketahui kapan momen Anda. Cameron merasa bahwa penting bagi Anda untuk mengenali momen saat Anda berada di ambang terobosan atau yang ia sebut “titik puncak kemungkinan”.

“untuk meyakinkan orang-orang agar mendukung ide Anda, Anda harus menjual ide kepada diri Anda sendiri dan mengetahui kapan momen yang tepat. Terkadang itu berarti ‘menunggu’,” ujarnya. “Seperti berselancar. Anda tidak menciptakan energi, Anda hanya perlu menggunakan energi yang sudah tersedia di luar sana,” imbuhnya.

Be merciless on yourself. Menurut Cameron menjaga objektivitas adalah salah satu bagian paling penting dan tersulit dalam proses pembuatan film. “Jangan tergoda dengan hal-hal personal Anda,” pesannya.

Pertahankan ide. Anda harus tahu bagaimana memperjuangkan proyek Anda, terutama ketika Anda mendapat dukungan dari studio besar.

Untuk perjuangan semacam itu, Cameron menggambarkannya seperti cerita klasik Ernest Hemingway. “Ketika Anda tahu proyek Anda tepat, Anda seharusnya mampu dan tahu bagaimana memperjuangkan proyek Anda. Seperti cerita The Old Man and The Sea. Ia mendapatkan ikan berharga dan akan terkoyak oleh hiu sebelum ikan tersebut akhirnya kembali ke daratan. Seperti itulah ketika Anda membuat film. Anda mendapatkan yang Anda mau, kemudian studio akan mengoyaknya dan ‘memperbaiki’nya,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar