Jumat, 21 Juni 2013

5 Transisi yang Dilakukan Oleh Pemimpin Hebat


5 Transisi yang Dilakukan Oleh Pemimpin HebatBeberapa pemimpin membuat hit dalam langkah mereka di awal karir, beberapa yang lain menemukan jalan mereka di kemudian hari, dan sayangnya terlalu banyak pemimpin tidak pernah mendapatkan pijakan.

Pemimpin hebat menemukan titik poros dan transisi yang menciptakan ritme dan keseimbangan. Sedangkan pemimpin yang biasa cenderung bernada tuli dan kaku.

Kita semua mengenali kepemimpinan yang hebat ketika kita melihatnya. Tapi banyak dari kita yang tidak mengetahui apa yang membuat pemimpin-pemimpin tersebut hebat. Berikut limakunci transisi yang dilakukan oleh pemimpin hebat yang tidak dibuat oleh pemimpin biasa.

Temukan tujuan. Tujuan adalah persamaan yang dimiliki oleh para pemimpin hebat. Para pemimpin hebat jelas memahami tujuan mereka, sedangkan pemimpin biasa hanya berusaha mengerjakan tugas sehari-hari. Tujuan merupakan bahan bakar passion dan etika kerja.

Mengutamakan pengikut. Para pemimpin bukan apa-apa tanpa pengikut. Pemimpin terbaik tidak mengekang para pengikutnya – pemimpin membebaskan mereka. Pada akhirnya, pekerjaan pemimpin bukan untuk menciptakan pengikut, tapi berjuang untuk memimpin di manapun. Pemimpin biasa menghabiskan waktu mengukur proses, sistem, dan model. Sedangkan pemimpin hebat fokus mengukur kepemimpinan.

Membangun kesadaran. Pemimpin hebat memiliki kesadaran emosi, organisasi, kontekstual, dan budaya. Mereka lebih menghargai sensitivitas dan kerendahan hati. Mereka menghindari perangkap, kesenjangan, dan blind spot yang pemimpin biasa mudah masuk ke area tersebut. Sedangkan pemimpin yang memilih hidup dalam pendapatnya sendiri daripada memahami keuntungan dari pendapat pihak lain membuat banyak hal menjadi sulit bagi tiap orang.

Kompleksitas. Kompleksitas adalah musuh pemimpin. Kompleksitas mahal, tidak efisien, menghambat inovasi, memperlambat perkembangan dan kemajuan serta berdampak pada kultur. Pemimpin yang hebat mengurangi atau menyerdahanakan kompleksitas. Sedangkan pemimpin biasa membiarkan diri mereka dan pengikutnya dikonsumsi oleh kompleksitas.

Get personal. Pemimpin hebat memahami tidak ada yang lebih personal daripada kepemimpinan dan mereka terlibat karena itu. Pemimpin biasa menjaga jarak, sedangkan pemimpin hebat mencari tahu dan peduli dengan pengikutnya.

Pemimpin biasa dipandang sebagai business executives, pemimpin terbaik dipandang sebagai manusia yang hebat. Pemimpin terbaik memahami bahwa menunjukkan empati, kebaikan, kasih sayang, dan kepedulian personal bukanlah kelemahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar