Hoffman dan Casnocha, Co-authors buku populer The Start-Up of You: Adapt to the Future, Invest in Yourself, and Transform Your Career,
seperti yang dilaporkan Mashable berbicara pada Jumat lalu tentang
bagaimana para pengusaha di Silicon Valley membangun perusahaan yang
mengagumkan di tengah perubahan yang cepat.
Berikut tips dari mereka tentang mencapai kesuksesan bisnis dalam kondisi ekonomi yang tak menentu:
Temukan potongan antara kekuatan Anda dan realita aspirasi pasar. Ketika merintis suatu usaha, nasihat standar sering kali berupa: mainkan kekuatan, ikuti passion,
dan manfaatkan kebutuhan pasar. Namun, menurut Casnocha, “Berpikir
tentang salah satu dari ketiganya secara terpisah sangatlah tidak
cukup.” Ia menyarankan untuk melihat bagaimana ketiganya berpotongan dan
mengintegrasikannya ke dalam rencana bisnis Anda.
Rencana bisnis haruslah memetakan rencana beberapa tahun mendatang. Hoffman mengatakan, “Seiring waktu, passion Anda akan berubah, kekuatan Anda akan berkembang, dan pasar juga akan berubah.”
Bangun kelompok kecil dan luaskan jaringan. Jaringan sosial
dan profesional menghubungkan kita dengan banyak kenalan di seluruh
wilayah geografis dan dari berbagai profesi yang memberikan beragam
informasi berharga.
Namun, penting juga untuk membangun jaringan kecil hubungan yang kaya
secara emosional dan kolaboratif. Hoffman mengatakan, “Penting untuk
berpikir tentang memperluas jaringan, tapi kita perlu bisa melakukannya dengan cara yang sangat manusiawi.”
Jangan mempertaruhkan lebih dari yang dapat Anda tanggung. “Ada sebuah kesalahpahaman yang mengatakan bahwa semua pengusaha adalah ‘crazy risk-takers’,”
ujar Casnocha. Sebenarnya kita tidak bisa begitu saja mempertaruhkan
segalanya. Ia mengatakan bahwa ada suatu cara untuk menerima risiko
secara cerdas dalam waktu yang tak menentu dan minim informasi.
Casnocha menyarankan, “Perkirakan risiko dengan mempertimbangkan
kemungkinan hasil paling buruk dari keputusan Anda.” Kemudian tanyakan
pada diri kita: jika hal itu terjadi, bisakah kita bertahan? Jika
jawabannya ‘ya’, terbukalah untuk risiko tersebut. Jika ‘tidak’, mungkin
kita harus mempertimbangkan lagi.
Casnocha mengatakan, “Jika saya merasa skenario terburuk yang mungkin
terjadi adalah perusahaan saya terpuruk, mengalami kebangkrutan dan
reputasi saya hancur, maka saya akan sangat waspada terhadap risiko
tersebut.”
Nah, Selamat mencoba tips di atas. Kami tunggu tips sukses lainnya dari Anda di kolom komentar.


Hasil Nielsen Global Survey of Digital’s Influence on Grocery Shopping, Q1, 2012, tentang berbagai
produk yang akan dibeli secara online dalam 3 sampai 6 bulan ke depan,
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan Q1, 2010
hampir pada semua kategori produk. Kecuali pembelian produk fisik
buku/majalah/koran (hardcopy) mengalami penurunan sangat drastis,
dari 44% pada kuartal 1 2010 turun menjadi 33% pada kuartal 1 2012.
Sebaliknya, pembelian produk buku/majalah/koran digital mengalami
pertumbuhan yang fantastis.
Sementara itu, Sebastian Janini, Regional Director TNS Consumer Sector, memberikan tips untuk menghadapi touch-points yang semakin bergeser dan terjadinya fragmentasi media ini. Menurut dia, di tengah pergeseran touch-points, pemasar dapat mengandalkan unsur emosi dalam pesan yang disampaikan kepada target audience. “Unsur emosi dapat diperoleh dari banyak sisi,” tegasnya.
Marketing.co.id -
Mainkan Psikologi Penjualan
Marketing.co.id -



Marketing.co.id – 






