Bisnis penjualan parfum atau minyak wangi memang tak pernah lesu
sepanjang tahun. Hal tersebut tentu disebabkan oleh permintaan konsumen
yang tak pernah menurun, mengingat parfum dan wewangian adalah salah
satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu,
perfum dan wewangian diidentikan dengan ekspresi diri manusia dalam
mencitrakan dirinya di lingkungan sosialnya. Sehingga ada orang yang
senang menggunakan aroma wewangian yang bermacam-macam, ada pula yang
setia dengan satu pesona keharuman. Oleh sebab itu, bergelut dalam usaha
ini merupakan salah satu pilihan terbaik dalam menghasilkan uang.
Dalam bisnis yang terkait dengan minyak wangi ini, ada tiga cara yang
bisa menjadi pilihan, yaitu : sebagai produsen, sebagai agen, dan
sebagai setengah produsen setengah agen. Sebagai produsen artinya anda
memproduksi langsung baik berupa bibit parfum atau berupa produk akhir,
dan inilah yang akan kita bahas pada halaman ini. Sementara sebagai
agen, artinya tugas anda hanya sebagai reseller atau membantu penjualan
ke konsumen. Sedangkan yang ketiga (setengah produsen setengah agen)
artinya, anda membuat racikan parfum sesuai dengan kreasi anda sendiri
dari bibit-bibit parfum yang dibeli dari produsen utama, kemudian
mengkemasnya menjadi produk akhir dengan menggunakan botol-botol yang
dibeli dari produsen botol parfum, dan selanjutnya memasarkan ke
konsumen-konsumen sesuai dengan harga yang anda tetapkan. Contoh yang
usaha ketiga ini misalnya bisnis parfum refill (isi ulang).
Lalu bagaimana cara memulai usaha pembuatan bibit parfum?
1. Memahami apa itu bibit parfum?
Bibit parfum adalah ekstrak atau sari minyak wewangian yang umumnya
diperoleh dengan proses penyulingan, ekstraksi, atau perendaman dari
berbagai bahan tumbuh-tumbuhan (akar, kulit batang, atau bunga). Bibit
parfum tersebut merupakan cairan asli (konsentrat) yang belum dicampur
dengan bahan lain, seperti alkohol, air, solfior atau jojoba. Saat
pembuatan parfum atau wewangian sejenis, bibit parfum tersebut dicampur
dengan bahan evaporasi seperti air, alkohol, vodka dan bibit parfum
lainnya untuk mendapatkan jenis aroma yang diinginkan.
2. Membuat bibit parfum
Berbagai bahan tumbuhan yang dijadikan sebagai bibit parfum antara lain:
bunga mawar, melati, cendana, bunga matahari, lavender, kenanga,
akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya. Namun jika anda kreatif, anda
bisa mencoba mengekstrat jenis campuran bahan lain untuk mendapatkan
aroma yang unik. Dalam proses mendapatkan sari minyak wangi ini, ada 3
cara yang umumnya dipakai antara lain: ekstraksi yaitu memerangkap
wewangian dengan larutan (petroleum ether); penyulingan atau destilasi,
dan cara perendaman (maceration).
Berikut akan diuraikan secara singkat membuat bibit parfum dengan proses penyulingan.
Alat-alat yang diperlukan diantaranya mesin blender (mesin penghancur bahan), alat penyulingan (destilasi) yang harganya berkisar 15 juta rupiah untuk kapasitas 10 kg, dan kompor sebagai sumber panas. Bahan dasar (misal bunga melati) dihancurkan menjadi kecil-kecil dengan blender, kemudian dimasukkan kedalam mesin penyulingan yang telah berisi air bersih. Lakukan proses penyulingan (destilasi) dengan merebusnya sehingga diperoleh uap (embun) hasil sulingan di dalam pipa kondensor. Cairan tersebut adalah sari minyak wangi (bibit parfum) yang harus dicampur dengan mineral oil (phenyl ether alcohol) dan fixative agar bibit parfum menjadi awet dan tahan lama. Kemudian bibit parfum siap dimasukkan (disuntikan) dalam botol kemasan.
3. Melakukan pemasaran
Dalam bisnis ini, kreatifitas dalam penciptaan aroma bibit parfum yang
khas menjadi salah satu penentu kesuksesan. Banyak pengusaha kecil yang
ingin berbisnis dalam pembuatan bibit parfum karena pangsa pasarnya
berasal dari berbagai kalangan, mulai konsumen kelas bawah hingga para
kaum bangsawan. Selain itu, bibit parfum yang dapat disimpan tahan lama,
juga menjadi salah satu daya tariknya. Dalam usaha bibit parfum,
pemasaran bisa dilakukan dengan cara online, menjual ke toko-toko
kosmetik, mencari reseller, atau langsung ke konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar