Bisnis ritel saat ini harus bekerja lebih keras guna menarik konsumen dalam menghadapi persaingan tanpa henti dari platform e-commerce.
Tidak terkecuali Wal-Mart Stores Inc. Perusahaan ini sedang mempertimbangkan strategi-strategi baru untuk membangun kekuatan online dan menyaingi Amazon. Di sektor e-commerce ini, Wal-Mart tertinggal jauh dari Amazon.
Amazon merupakan perusahaan terdepan dalam hal penjualan online berkat tersedianya lebih dari 40 jaringan gudang di Amerika Serikat, dan sejumlah robot yang membantu mempercepat pengiriman pesanan ke rumah pembeli sangat efisien.
Meski begitu, Wal-Mart tidak mau menjiplak model bisnis Amazon karena cemas pasokan ke tokonya akan terganggu.
Menurut situs Wall Street Journal, perusahaan sedang menciptakan sistem logistik baru seperti membangun gudang-gudang baru bagi pemesanan online melalui situs. Tidak hanya itu, Wal-Mart juga memanfaatkan para pekerja di toko untuk secara langsung mengepak dan mengirim barang ke para konsumen.
Perusahaan berpendapat bahwa proses akan lebih cepat dan mudah jika pengiriman langsung dilakukan dari 4.000 lebih toko miliknya.
“Kami sudah mulai mendapatkan momentum,” ujar Direktur Eksekutif, Mike Duke. “Dalam rapat tahunan perusahaan bulan ini, saya mengatakan ‘sudah mulai’ karena kami tahu jalan kami masih panjang,” lanjutnya.
‘Wal-Mart terpaksa menemukan solusi secara mandiri karena masih belum menemukan cara mengirim semua produknya ke tangan para pembeli online secara ekonomis,’ ujar eksekutif tersebut. Hal itu merupakan pengakuan berharga bagi Wal-Mart yang menjadi salah satu perital terbesar dunia karena efisiensi jaringan pasokannya.
Terlepas dari semua janji untuk menjadi kekuatan online sejak menjajaki e-commerce satu dasawarsa lalu, posisi Wal-Mart masih jauh di bawah Amazon. Tahun lalu, Amazon berhasil membukukan total penjualan online senilai US$61 miliar. Sementara Wal-Mart hanya berhasil membukukan US$7,7 miliar.
Menurut Forrester Research Inc, penjualan online di Amerika meningkat 16% menjadi US$224,3 miliar. Angka tersebut diharapkan meningkat dua kali lipat pada 2017.
Wal-Mart berjanji memberikan solusi terhadap masalah online dengan jaringan distribusi yang membagikan informasi mengenai investarisasi pada 4000 toko dan 158 gudang. Wal-Mart juga akan membangun pusat-pusat distribusi e-commerce tahun ini tapi menolak menyebutkan berapa jumlahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar