Sebagai bagian dari kerangka bisnis, strategi pemasaran merupakan hal
vital guna meningkatkan penjualan dan pencapaian omzet yang maksimal.
Strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan atau menggait banyak
konsumen akan menjadi salah satu penentu dalam memenangi kompetisi
usaha. Dalam literatur bisnis, strategi pemasaran agak sedikit bereda
dengan strategi penjualan. Strategi penjualan lebih menekankan pada
produk, sementara strategi pemasaran mengutamakan keinginan pelanggan,
namun keduanya bertujuan mendatangkan profit yang maksimal.
Dalam
dunia usaha, beberapa pebisnis yang tidak kreatif dalam melaksanakan
strategi pemasaran atau penjualan, biasanya hanya bisa menempuh jalan
terakhir, yaitu menurunkan harga jual (tarif) agar bisa bertahan dalam
persaingan bisnis tersebut. Sementara para pengusaha yang cerdas, selalu
menyiapkan konsep strategi pemasaran yang tepat, kreatif, dan terkadang
unik. Berikut adalah beberapa model strategi penjualan yang banyak diterapkan dalam upaya mencapai hasil yang maksimal.
1. Promosi Diskon
Ini merupakan salah satu strategi yang umum digunakan oleh perusahaan
dalam menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Saat peluncuran produk baru
yang belum familiar di masyarakat, para pengusaha melakukan pendekatan
ini agar produknya bisa lebih dikenal masyarakat. Ketika masyarakat telah
mengakui keunggulan produk tersebut, maka promo diskon akan ditiadakan.
Selain sebagai ajang pengenalan, strategi ini juga digunakan manakala
produk-produk yang ditawarkan kurang laku di pasaran. Sehingga untuk
mengurangi kerugian, maka promo diskon (potongan harga) atau pun promo
bonus merupakan pilihan yang terbaik.
2. Pemberian Hadiah - Undian
Untuk menarik konsumen agar penjualan meningkat, banyak perusahaan yang
memberikan ragam hadiah, seperti souvenir, voucher, hingga nomer undiah
untuk para konsumen sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Beberapa
restaurant makanan cepat saji di Indonesia memberikan promo hadiah
berupa seri mainan anak-anak, sehingga rombongan keluarga yang makan di
restaurant tersebut, akan tertarik untuk datang lagi mengkoleksi mainan
tersebut. Jika anda pernah membeli produk es krim merek terkenal, ada
nilai point yang tertera di stick es krim, jika dikumpulkan bisa ditukar
dengan hadiah tertentu. Hal tersebut merupakan salah satu contoh
strategi penjualan dengan iming-iming hadiah.
3. Strategi Freemium ke Premium
Siapa yang tidak suka gratisan? Hampir sebagian besar orang senang
dengan yang gratis-gratisan. Sifat ini sering dijadikan pebisnis untuk
meningkatkan omset penjualannya. Mereka akan memberikan secara gratis
(freemium) pada awalnya, kemudian memasang harga pada tahap berikutnya
(premium). Konsep 'Freemium to be Premium' ini banyak diterapkan pada
bisnis teknologi, misalnya Facebook dan Google. Membuat akun FB ataupun
akun Gmail bisa dilakukan dengan cuma-cuma dan digunakan sepuas-puasnya.
Tapi Facebook dan Google tak pernah meminta anda membayar untuk
menggunakan fasilitasnya. Lalu darimana mereka mendapatkan uang? Dengan
konsep freemium, layanan Facebook dan Google akan dipakai oleh banyak
orang sehingga dengan sendirinya status perusahaan tersebut menjadi
Premium (super) yang dapat menarik perusahaan-perusahaan lain untuk
melakukan kerjasama, salah satunya adalah para pengiklan (advertiser)
sebagai sumber pendapatan terbesar mereka.
4. Strategi Menggunakan Pihak Lain
Untuk lebih agresif mencapai target penjualan, banyak perusahaan yang
memakai bantuan pihak lain dalam membantu memasarkan produknya. Hal ini
tentu akan menambah biaya operasional, sehingga margin keuntungan
menjadi lebih kecil. Namun, jika volume penjualan lebih banyak, maka
profit yang didapat juga akan setara. Contoh strategi ini bisa kita
lihat dalam pemasaran motor dan mobil yang menggunakan bantuan SPG /
SPB, pemasaran sewa hotel dengan program afiliasi, dan bisnis fashion
yang menggunakan sistem multi level marekting (MLM).
5. Peningkatan Layanan (Service)
Strategi lain yang dilakukan dalam meningkatkan pemasaran/penjualan
adalah upaya meningkatkan pelayanan sehingga kepuasan akan tetap
terjaga. Dalam bisnis jasa misalnya, dapat menerapkan sistem keanggotaan
(member), dimana orang yang telah bergabung menjadi member akan
memperoleh keistimewaan tertentu. Selain itu, ada juga yang memakai
strategi jemput bola, atau bahkan pebisnis yang telah punya modal lebih,
menggunakan dananya untuk membangun cabang baru di tempat-tempat lain
yang lebih representatif.
6. Stretegi Berkorban (Loss to Get More)
Strategi penjualan ini tergolong unik dan penuh resiko. Anda harus rela
kehilangan uang terlebih dahulu sebelum bisnis anda berkembang dan
menghasilkan profit yang melimpah. Strategi ini telah diterapkan oleh
beberapa perusahaan, terutama para provider telekomunikasi dunia,
termasuk di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, XL, Axis, 3,
Smartfren, dan lain-lainnya. Para provider tersebut rela mengeluarkan
paket bundling handphone dan kartu dengan harga di bawah harga pasar.
Jika ditambah dengan biaya promosi, tentu hal tersebut tidak akan
mendatangkan keuntungan, bahkan bisa merugi. Tetapi ada hal lain yang
diincar oleh para provider tersebut yang akan menjadi sumber
pendapatan yang lebih besar, yaitu penghasilan dari layanan jasa
telekomunikasi kepada konsumen, seperti profit dari tarif
telepon, sms, dan juga biaya berlangganan internet. Salah satu
perusahaan yang paling berani adalah Amazon. Perusahaan dari Amerika
tersebut pada tahun 2011 lalu meluncurkan tablet Kindle Fire dengan harga jual
yang sangat rendah, bahkan setiap gadget yang terjual, Amazon harus rela
merugi 10 dollar. Namun, dengan semakin banyaknya produk buku-buku
digital Amazon yang terjual melalui tablet tersebut, maka biaya produksi
tablet Kindle akan bisa ditutupi, dan bahkan dalam tiga tahun ke depan
Amazon akan meraup keuntungan yang melimpah. Inilah strategi bisnis yang
mengorbankan satu hal untuk mengincar hal yang lain.
Demikianlah
beberapa ragam strategi penjualan (pemasaran) yang banyak diterapkan
oleh para pebisnis. Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi untuk
usaha anda. Salam kerja & usaha!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar