Dalam usaha membantu perekonomian keluarga, banyak ibu rumah tangga
yang tak mau selalu tergantung dengan suaminya. Mereka memilih untuk
mandiri mencari tambahan penghasilan, sehingga dapat meringankan beban
suaminya. Selain bekerja pada sektor formal, sebagaian ibu-ibu rumah
tangga mencari penghasilan dengan bekerja pada sektor informal termasuk
juga berkreatifitas membangun usaha kecil rumah tangga. Ada ratusan
jenis usaha rumah tangga yang digeluti oleh ibu-ibu rumah tangga di
Indonesia, mulai dari bidang jasa, fashion, usaha dagang, kerajinan,
hingga yang paling banyak adalah usaha kuliner. Begitu banyaknya jumlah
mompreneur yang bergelut dalam usaha kuliner, membuat mereka berusaha
mencari bisnis kuliner yang lebih spesifik, satu diantaranya adalah
usaha pembuatan bawang goreng kemasan.
Bawang goreng merupakan
salah satu bumbu yang wajib ditambahkan dalam masakan agar lebih terasa
enak. Banyak jenis masakan yang terasa masih hambar tanpa kehadiran
bawang goreng. Selain sebagai penguat rasa masakan, taburan bawang
goreng dapat mempercantik tampilan masakan sehingga lebih menggugah
selera. Melihat fungsi tersebut, banyak ibu rumah tangga berwirausaha
menjadi produsen bawang goreng dalam kemasan. Seperti apa gambaran usaha
pembuatan bawang goreng kemasan tersebut? Yuk kita baca deskripsi
berikut ini:
1. Proses Produksi Bawang Goreng
Usaha ini sebenarnya tidak membutuhkan keahlian khusus. Bahan dan alat
yang dibutuhkan serta prosesnya pun terbilang sederhana. Bahan utama
yang dibutuhkan antara lain bawang merah, minyak goreng, dan juga garam.
Bahan tambahan lainnya misalnya tepung maizena atau emi rebon atau ikan
teri, tergantung resep masing-masing. Alat-alat yang diperlukan antara
lain wajan, kompor, dan pisau dapur atau memakai pisau khusus pemotong
bawang. Cara pembuatannya: pertama iris bawang tipis-tipis, kemudian
rendam dalam air garam selama 1 jam. Selanjutnya tiriskan dan biarkan
mengering selama 1-2 jam. Anda boleh memakai perasa misalnya menaburi
irisan-irisan bawang goreng dengan tepung maizena atau tepung ikan atau
tepung udang atau mencampurnya dengan tumbukan cabai. Setelah itu goreng
dengan api kecil hingga bawang menjadi coklat dan crispy. Tiriskan
minyaknya, kemudian segera dimasukkan dalam kemasan tertutup, misalnya
kemasan plastik ataupun toples.
2. Pemasaran Bawang Goreng
Pemasaran bawang goreng crispy umumnya dilakukan dengan cara menjualnya
ke toko-toko klontong dan minimarket. Beberapa pengusaha bawang goreng
memasarkan produknya denga cara menjadi suplier tetap bagi para
pengusaha kuliner dan restaurant. Agar produk usaha bawang goreng
tersebut bisa diterima pasar, maka kemasan yang dipakai hendaknya yang
bagus untuk menjaga kualitas produk.
3. Prospek Bisnis Bawang Goreng
Prospek bisnis dan estimasi biaya dalam bidang usaha ini cenderung
dikatakan tidak stabil karena harga bahan utamanya selalu berubah-ubah.
Harga bawang selalu berfluktuasi, antara Rp 40.000 hingga Rp 80.000 per
kg. Namun bila pasokan bawang merah melimpah dengan harga normal, maka keuntungan bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat.
4. Tantangan dan Hambatan Usaha Pembuatan Bawang Goreng
Bisnis rumahan ini memang memiliki banyak tantangan dan hambatan. Selain
harga bahan dasar yang selalu berfluktuasi, ketahanan produk juga
menjadi tantangan yang harus ditaklukkan. Produk bawang crispy yang lama
tak laku, membuat kualitas bawang goreng menjadi menurun, berbau, dan
rasanya menjadi pahit. Untuk itu diperlukan bahan pengawet alami dan
kemasan produk yang kedap udara agar produk yang dipasarkan bisa tahan
lama (umumnya 1 tahun). Agar sukses berbisnis rumah tangga ini, yang
perlu anda perhatikan adalah warna produk yang cerah, aroma yang sedap,
rasa yang gurih dan tidak pahit, kemasan yang cantik, serta masa expired
yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar