Menurut Nicolas Franchet, Head of Retail Global Vertical Strategy di Facebook, seni dan ilmu tentang ‘click and mortar,
atau sebutan untuk toko yang menggunakan fasilitas internet dalam
rangka meningkatkan penjualan, terus berkembang dan semakin terbentuk.
Bahkan, menurut penelitian dari eMarketer, sebuah lembaga riset
pemasaran dari Amerika Serikat, lebih dari 80 persen konsumen yang
mengunjungi situs e-commerce tidak tahu apa yang mereka cari. Artinya, masih banyak peluang untuk berkembang di pasar online bagi industri ritel global yang saat ini bernilai sekitar US$ 15 triliun.
Menurutnya pada 2014 ‘merchandising’ akan terus berkembang mengikuti tiga tren berikut: penemuan produk oleh konsumen atau Discovery, musim tertentu sebagai waktu tepat untuk pemasaran produk atau Seasonality, dan kompresi atau Compression.
1. Memanfaatkan News Feed sebagai sarana konsumen menemukan produk yang dicarinya
Pada awal munculnya internet, kita menjelajahi web untuk mencari
produk-produk yang kita lihat di majalah atau TV. Pencarian web lalu
membantu mengatasi rasa penasaran kita terhadap produk baru. Hari ini,
kita terus bernavigasi di era penemuan web. Entah itu Facebook, Flickr,
atau YouTube, evolusi web telah menciptakan feed atau pengiriman konten rutin ke pengguna.
Teknologi utama dari feed membantu orang untuk menemukan berbagai hal penting bagi mereka dalam lingkup yang sederhana dan terorganisir. Kini, News Feed telah menjadi bagian penting dari proses di mana konsumen menemukan apa yang mereka cari atau butuhkan.
Selain itu, News Feed juga membantu bisnis untuk menampilkan produknya secara online
sekaligus mendorong konsumen untuk membeli produknya. Ke depannya,
praktisi ritel akan semakin menyadari pentingnya hal ini dan mulai
berinvestasi lebih banyak untuk platform digital sehingga konsumen bisa
menemukan produknya pertama kali secara online.
2. Evolusi momen terbaik kampanye pemasaran dari musim liburan menjadi setiap saat
Secara tradisional, musim liburan merupakan waktu yang penting bagi
kampanye pemasaran praktisi ritel karena musim liburan bisa menciptakan
kedekatan terhadap produk tertentu. Ketika musim liburan menawarkan
momen penting bagi praktisi ritel dalam memasarkan produknya, teknologi
digital menawarkan fleksibilitas lebih bagi bisnis dalam hal bagaimana
dan kapan melakukan pendekatan kepada konsumen.
Entah itu konten yang humoris, bermakna, ataupun empatis, aktualitas
seperti ini merupakan hal yang penting bagi praktisi ritel – konsumen
memerlukan alasan untuk berbelanja dan aktualitas merupakan motivasi
penggerak yang penting. Teknologi digital akan memberikan peluang
kepada praktisi ritel yang melek IT untuk menjadikan setiap hari atau
setiap minggu sebagai waktu yang tepat untuk memasarkan produk mereka
sepanjang tahun, layaknya musim liburan.
3. Compression memaksa praktisi ritel untuk lebih berhati-hati dalam menyasar konsumen
Bayangkan jumlah barang yang kita jual sama tapi dengan toko yang
lebih kecil. Toko yang sebelumnya memiliki rak dengan lima belas produk
dompet misalnya, kini menjadi sebuah page yang hanya cukup untuk menampilkan tujuh produk tas. Lalu, bagaimana dengan perangkat mobile? Tentu kemungkinan layar mobile phone hanya bisa menampilkan satu produk.
Dengan evolusi perangkat mobile yang ukurannya kian mengecil,
kompresi mendorong pengiklan untuk lebih mempertimbangkan cara terbaik
dalam menyasar konsumen. Di era kompresi seperti saat ini, kunci
kesuksesan dalam ‘merchandising’ adalah menjual produk yang tepat untuk orang yang tepat di waktu yang tepat.
Dengan semakin banyaknya bisnis yang memanfaatkan fitur Custom Audience dari Facebook, menyasar konsumen secara tepat bisa menjadi fokus kreativitas para praktisi ritel di masa depan.
Diakui Nicholas setiap tahun dirinya menghabiskan waktu berjam-jam
untuk berbicara dengan praktisi ritel besar maupun kecil dari seluruh
dunia. Menurutnya masing-masing memiliki tujuan dan tantangan berbeda
dengan satu hal yang menyatukan mereka semua, yaitu misi untuk
menghubungkan konsumen dengan produk serta layanan mereka. Dan saat ini
merupakan waktu yang paling menggairahkan untuk mewujudkan misi itu.
Sumber: Weber Shandwick
Tidak ada komentar:
Posting Komentar