www.marketing.co.id – Setelah kita membahas merek pada artikel Kevin Keller – Apa Itu Merek? Kenapa Merek Itu Penting? (1), pada bagian ini kita akan membahas brand equity
beserta kerangka kerjanya dalam kemajuan konsep/teori dan praktik
manajemen supaya kita bisa memahami dan memengaruhi perilaku konsumen.
Dalam artikel ini Anda akan mengenali sebab dan akibat dari brand equity, dan mendapatkan panduan praktis tentang bagaimana membangun, mengukur, dan mengelola brand equity.
Customer-based Brand Equity
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta pelanggan adalah inti dari ilmu marketing. Maka dalam menciptakan dan mengelola brand equity, kita seharusnya bisa menyadari betapa penting faktor pelanggan. Dengan demikian, customer-based brand equity berguna agar suatu brand bisa memiliki ciri khas dan mempunyai arti tersendiri bagi pelanggan.
Sebuah brand dikatakan mempunyai customer-based brand equity yang bagus apabila pelanggan memberikan respons lebih positif terhadap suatu brand atau produk yang dipasarkan. Kunci dari branding adalah konsumen bisa membedakan produk kita dengan jelas apabila dibandingkan dengan produk pesaing.
Ada tiga unsur utama yang penting: differential effect, brand knowledge, dan consumer response to marketing.
Pertama, brand equity muncul dan tercipta dari keberagaman respons konsumen. Jika tidak ada ciri khas atau sesuatu yang berbeda, maka brand suatu produk tidak akan bisa unggul di antara yang lain, dan akan dianggap generik/tidak ada bedanya dengan produk lain.
Kedua, perbedaan respons konsumen ini adalah hasil dari pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang produk Anda. Jadi, walaupun konsumen terus-menerus dibombardir oleh segala aktivitas marketing perusahaan-perusahaan, brand equity pada akhirnya hanya tergantung dari apa yang ada di benak konsumen.
Ketiga, perbedaan respons konsumen yang menciptakan brand equity tercermin pada persepsi, pilihan, dan perilaku konsumen yang berhubungan dengan semua aspek dari aktivitas pemasaran.
Customer-based brand equity sendiri tercipta ketika konsumen sudah mempunyai awareness dan kepekaan yang tinggi dengan suatu brand, serta mempunyai persepsi yang unik akan brand tersebut dalam ingatan mereka.
Jadi, dengan menciptakan brand awareness dan image positif dalam benak konsumen, maka kita akan mampu mengedukasi konsumen sehingga dapat mempengaruhi perilaku mereka dan menciptakan berbagai macam customer-based brand equity. Dalam beberapa kasus, brand awareness saja tidaklah cukup untuk mendapatkan respons positif konsumen (misalnya dalam pengambilan keputusan, biasanya konsumen hanya akan memilih produk-produk yang sudah familiar saja bagi mereka).
Customer-based brand equity tercipta karena ada perbedaan atau keragaman respons konsumen terhadap aktivitas marketing ketika mereka sudah mengetahui brand tersebut. Biasanya perbedaan/keragaman respons tersebut akan tergantung pada seberapa besar tingkat awareness dan seberapa baik penilaian konsumen terhadap brand. Sejumlah keuntungan bisa didapat dari brand yang kuat, baik dalam bentuk revenue yang lebih besar, atau biaya yang lebih rendah. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
Customer-based Brand Equity
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen serta pelanggan adalah inti dari ilmu marketing. Maka dalam menciptakan dan mengelola brand equity, kita seharusnya bisa menyadari betapa penting faktor pelanggan. Dengan demikian, customer-based brand equity berguna agar suatu brand bisa memiliki ciri khas dan mempunyai arti tersendiri bagi pelanggan.
Sebuah brand dikatakan mempunyai customer-based brand equity yang bagus apabila pelanggan memberikan respons lebih positif terhadap suatu brand atau produk yang dipasarkan. Kunci dari branding adalah konsumen bisa membedakan produk kita dengan jelas apabila dibandingkan dengan produk pesaing.
Ada tiga unsur utama yang penting: differential effect, brand knowledge, dan consumer response to marketing.
Pertama, brand equity muncul dan tercipta dari keberagaman respons konsumen. Jika tidak ada ciri khas atau sesuatu yang berbeda, maka brand suatu produk tidak akan bisa unggul di antara yang lain, dan akan dianggap generik/tidak ada bedanya dengan produk lain.
Kedua, perbedaan respons konsumen ini adalah hasil dari pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang produk Anda. Jadi, walaupun konsumen terus-menerus dibombardir oleh segala aktivitas marketing perusahaan-perusahaan, brand equity pada akhirnya hanya tergantung dari apa yang ada di benak konsumen.
Ketiga, perbedaan respons konsumen yang menciptakan brand equity tercermin pada persepsi, pilihan, dan perilaku konsumen yang berhubungan dengan semua aspek dari aktivitas pemasaran.
Customer-based brand equity sendiri tercipta ketika konsumen sudah mempunyai awareness dan kepekaan yang tinggi dengan suatu brand, serta mempunyai persepsi yang unik akan brand tersebut dalam ingatan mereka.
Jadi, dengan menciptakan brand awareness dan image positif dalam benak konsumen, maka kita akan mampu mengedukasi konsumen sehingga dapat mempengaruhi perilaku mereka dan menciptakan berbagai macam customer-based brand equity. Dalam beberapa kasus, brand awareness saja tidaklah cukup untuk mendapatkan respons positif konsumen (misalnya dalam pengambilan keputusan, biasanya konsumen hanya akan memilih produk-produk yang sudah familiar saja bagi mereka).
Customer-based brand equity tercipta karena ada perbedaan atau keragaman respons konsumen terhadap aktivitas marketing ketika mereka sudah mengetahui brand tersebut. Biasanya perbedaan/keragaman respons tersebut akan tergantung pada seberapa besar tingkat awareness dan seberapa baik penilaian konsumen terhadap brand. Sejumlah keuntungan bisa didapat dari brand yang kuat, baik dalam bentuk revenue yang lebih besar, atau biaya yang lebih rendah. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
- Kesetiaan pelanggan yang lebih besar.
- Bisa lebih bertahan dalam menghadapi persaingan.
- Bisa lebih bertahan dalam menghadapi krisis.
- Margin profit yang lebih besar.
- Konsumen bisa lebih toleran bila kita menaikkan harga.
- Konsumen bisa lebih senang jika kita menurunkan harga.
- Mendapat dukungan dan kerja sama yang lebih baik.
- Komunikasi dan promosi yang lebih efektif.
- Peluang lisensi lebih terbuka.
- Peluang perkembangan atau brand extention yang lebih terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar