Marketing.co.id – Masih ingat dengan kisah seorang remaja berusia 17 tahun yang berhasil meraih 30 juta dolar AS? Dialah Nick D’Aloisio.
Sekadar informasi, di usianya yang baru menginjak 15 tahun, Nick D’Aloisio mendirikan Summly. Summy merupakan layanan aplikasi yang dapat merangkum berita artikel dalam 400 karakter. Hal ini memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan full artikel jika mereka ingin membaca lebih lanjut.
Ketika merilis aplikasi tersebut pada Desember 2011, ia mendapat dukungan finansial dari beberapa investor, termasuk Yoko Ono dan Murdoch.
Apakah Anda memiliki ide teknologi dan ingin membuat keberuntungan Anda seperti remaja ini? “Just do it”, itulah nasihat Nick D’Aloisio seperti dilansir Reuters.com.
Uang itu ada, hanya menunggu langkah cerdas berikutnya, kata anak sekolahan di London yang masuk dalam daftar 10 inovator muda paling menakjubkan.
“Jika Anda memiliki ide yang bagus, atau Anda merasa ada celah di pasar, lakukan saja dan luncurkan karena ada investor di luar sana yang mencari perusahaan untuk menginvestasikan uang mereka,” katanya.
Dia pertama kali tertarik pada software mobile ketika sedang mengerjakan ujian sejarah dua tahun lalu. Kemudian ia membuat purwarupa aplikasi yang meringkas berita menjadi potongan teks yang dapat dibaca pada layar smartphone yang lebih kecil.
D’Aloisio terinspirasi oleh pengalaman menyebalkan melalui pencarian Google dan situs web yang terpisah untuk menemukan informasi ketika mengerjakan ujian.
TRIMIT merupakan versi awal dari aplikasi tersebut, yang didukung oleh algoritma yang secara otomatis merangkum berita artikel dalam 400 karakter.
Kemudian Horizons Ventures – sebuah perusahaan modal ventura milik miliarder asal Hong Kong, Li Ka-shing – melihat aplikasi tersebut dan tertarik menginvestasikan uangnya (US$ 250.000) pada aplikasi tersebut.
Tidak hanya itu, aplikasi yang telah diunduh hampir satu juta kali ini menarik minat selebriti lainnya untuk berinvestasi, di antaranya aktor Hollywood Ashton kutcher, penyiar Inggris Stephen Fry, artis Yoko Ono, dan raja media Rupert Murdoch.
“Ini (Summly) sudah sangat menarik, mereka (investor) mengetahui hal itu pada November 2012 setelah investasi awal dari Li Ka-shing diluncurkan,” kata D’Aloisio. “Mereka semua percaya pada ide tersebut, tetapi mereka semua menawarkan pengalaman yang berbeda untuk membantu kami,” lanjutnya.
Sampai saat ini, bisnisnya telah bekerja sama dengan sekitar 250 penerbit konten, termasuk Wall Street Journal. “Bergabung dengan Yahoo! merupakan kesempatan besar. Mereka memiliki banyak penerbit,” kata D’Aloisio.
Bukan hanya Summly, ia juga menciptakan beberapa aplikasi termasuk Facemood – sebuah layanan yang menganalisis sentimen untuk menentukan suasana hati para pengguna Facebook – dan layanan pencarian musik SongStumblr.
Dia telah berhasil meraih level A pada ujian akhir sekolah dalam bidang matematika, fisika, dan filsafat. Ia berencana untuk melanjutkan studinya sekaligus bekerja di kantor Yahoo! di London.
Meskipun ia telah berhasil menciptakan sebuah aplikasi bernilai jutaan dolar, D’Aloisio bukanlah penggila komputer. “Saya suka berolahraga,” katanya. “Saya sedikit menyukai desain, dan menghabiskan waktu dengan pacar dan teman-teman,” ujarnya.
Sekadar informasi, di usianya yang baru menginjak 15 tahun, Nick D’Aloisio mendirikan Summly. Summy merupakan layanan aplikasi yang dapat merangkum berita artikel dalam 400 karakter. Hal ini memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan full artikel jika mereka ingin membaca lebih lanjut.
Ketika merilis aplikasi tersebut pada Desember 2011, ia mendapat dukungan finansial dari beberapa investor, termasuk Yoko Ono dan Murdoch.
Apakah Anda memiliki ide teknologi dan ingin membuat keberuntungan Anda seperti remaja ini? “Just do it”, itulah nasihat Nick D’Aloisio seperti dilansir Reuters.com.
Uang itu ada, hanya menunggu langkah cerdas berikutnya, kata anak sekolahan di London yang masuk dalam daftar 10 inovator muda paling menakjubkan.
“Jika Anda memiliki ide yang bagus, atau Anda merasa ada celah di pasar, lakukan saja dan luncurkan karena ada investor di luar sana yang mencari perusahaan untuk menginvestasikan uang mereka,” katanya.
Dia pertama kali tertarik pada software mobile ketika sedang mengerjakan ujian sejarah dua tahun lalu. Kemudian ia membuat purwarupa aplikasi yang meringkas berita menjadi potongan teks yang dapat dibaca pada layar smartphone yang lebih kecil.
D’Aloisio terinspirasi oleh pengalaman menyebalkan melalui pencarian Google dan situs web yang terpisah untuk menemukan informasi ketika mengerjakan ujian.
TRIMIT merupakan versi awal dari aplikasi tersebut, yang didukung oleh algoritma yang secara otomatis merangkum berita artikel dalam 400 karakter.
Kemudian Horizons Ventures – sebuah perusahaan modal ventura milik miliarder asal Hong Kong, Li Ka-shing – melihat aplikasi tersebut dan tertarik menginvestasikan uangnya (US$ 250.000) pada aplikasi tersebut.
Tidak hanya itu, aplikasi yang telah diunduh hampir satu juta kali ini menarik minat selebriti lainnya untuk berinvestasi, di antaranya aktor Hollywood Ashton kutcher, penyiar Inggris Stephen Fry, artis Yoko Ono, dan raja media Rupert Murdoch.
“Ini (Summly) sudah sangat menarik, mereka (investor) mengetahui hal itu pada November 2012 setelah investasi awal dari Li Ka-shing diluncurkan,” kata D’Aloisio. “Mereka semua percaya pada ide tersebut, tetapi mereka semua menawarkan pengalaman yang berbeda untuk membantu kami,” lanjutnya.
Sampai saat ini, bisnisnya telah bekerja sama dengan sekitar 250 penerbit konten, termasuk Wall Street Journal. “Bergabung dengan Yahoo! merupakan kesempatan besar. Mereka memiliki banyak penerbit,” kata D’Aloisio.
Bukan hanya Summly, ia juga menciptakan beberapa aplikasi termasuk Facemood – sebuah layanan yang menganalisis sentimen untuk menentukan suasana hati para pengguna Facebook – dan layanan pencarian musik SongStumblr.
Dia telah berhasil meraih level A pada ujian akhir sekolah dalam bidang matematika, fisika, dan filsafat. Ia berencana untuk melanjutkan studinya sekaligus bekerja di kantor Yahoo! di London.
Meskipun ia telah berhasil menciptakan sebuah aplikasi bernilai jutaan dolar, D’Aloisio bukanlah penggila komputer. “Saya suka berolahraga,” katanya. “Saya sedikit menyukai desain, dan menghabiskan waktu dengan pacar dan teman-teman,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar