Public Relation dan wartawan memang merupakan symbiosis mutualisme.
Seorang PR butuh keberadaan wartawan untuk mempromosikan perusahaannya,
dan wartawan pun butuh PR untuk mendapatkan sumber berita (mengenai
perusahaan tersebut tentunya).
Meski begitu, menjalin hubungan dengan wartawan ternyata tak semudah membalik telapak tangan, banyak wartawan yang membuat PR jengkel dengan berondongan pertanyaannya, terutama mereka yang ingin meminta konfirmasi mengenai hal – hal buruk yang menimpa perusahaan tersebut.
Namun kembali lagi ke awal, karena saling membutuhkan, tentu saja salah satunya tidak akan bisa bekerja tanpa keberadaan yang lain. Jadi, menjalin hubungan dengan wartawan adalah langkah yang disarankan.
Ragan memposting sebuah infografik besutan Precious Communications dan My News Desk yang dapat membantu Anda dalam menjalin hubungan dengan wartawan, membuat cerita yang bagus, bahkan beberapa hal yang dapat membuat para wartawan marah. Beberapa diantara yang perlu Anda terapkan jika ingin menjalin hubungan dengan wartawan adalah,
1. Jangan mengirim siaran pers yang panjang
Meski berita yang Anda berikan kepada mereka akan menjadi informasi yang sangat menarik, namun menuliskannya dalam bentuk yang panjang malah akan membuat tulisan Anda tidak dibaca.
2. Jangan menampilkan kontak yang sulit di hubungi
Di sana dijelaskan, bahwa sebagian besar wartawan (75%) akan menjadi sangat frustasi bila mereka tidak bisa menghubungi narasumbernya. Entah itu karena sering ganti nomor atau alamat email yang sulit dipahami, hingga proses birokrasi yang ruwet nan menjengkelkan.
3. Gunakan istilah umum
Mungkin Anda dan merek yang Anda wakilkan akan terkesan lebih intelek dan mahal jika Anda menggunakan bahasa – bahasa berat (istilah – istilah khusus di bidang bisnis Anda). Tapi Anda perlu tahu, bahwa tidak semua wartawan mengerti bahasa yang Anda gunakan, jadi bila ingin terkesan intelek, gunakanlah istilah umum saja.
4. Angle cerita yang menarik
Seluruh wartawan (100%) mengatakan bahwa penting untuk mengambil angle yang menarik pada siaran pers yang akan Anda sebarkan. Pasalnya, bila angle ceritanya membosankan, wartawan pun akan bosan dan mungkin tidak akan membuat tulisan mengenai siaran pers Anda.
5. Jangan pelit dalam mengirimkan bentuk visual
Jika dirasa sangat penting dan perlu, maka Anda wajib memasukkan gambar atau video berkenaan dengan berita yang Anda kirimkan. Jangan pelit – pelit, maksimalkan ukuran dengan resolusi yang tinggi agar wartawan mudah melihat/mempublish gambarnya (karena tidak pecah). Ingat, resolusi yang telalu besar masih bisa dikecilkan, tapi bila terlalu kecil, maka sudah tidak bisa lagi untuk dibesarkan.
Ini adalah kesempatan untuk Anda, apakah Anda ingin menjalin hubungan dengan wartawan dengan cara yang baik, atau sebaliknya, yakni dengan cara yang buruk? Pikirkan masak – masak.
Sumber: Ragan | Infografik: Ragan & Foto: Paul Stallard Files
Meski begitu, menjalin hubungan dengan wartawan ternyata tak semudah membalik telapak tangan, banyak wartawan yang membuat PR jengkel dengan berondongan pertanyaannya, terutama mereka yang ingin meminta konfirmasi mengenai hal – hal buruk yang menimpa perusahaan tersebut.
Namun kembali lagi ke awal, karena saling membutuhkan, tentu saja salah satunya tidak akan bisa bekerja tanpa keberadaan yang lain. Jadi, menjalin hubungan dengan wartawan adalah langkah yang disarankan.
Ragan memposting sebuah infografik besutan Precious Communications dan My News Desk yang dapat membantu Anda dalam menjalin hubungan dengan wartawan, membuat cerita yang bagus, bahkan beberapa hal yang dapat membuat para wartawan marah. Beberapa diantara yang perlu Anda terapkan jika ingin menjalin hubungan dengan wartawan adalah,
1. Jangan mengirim siaran pers yang panjang
Meski berita yang Anda berikan kepada mereka akan menjadi informasi yang sangat menarik, namun menuliskannya dalam bentuk yang panjang malah akan membuat tulisan Anda tidak dibaca.
2. Jangan menampilkan kontak yang sulit di hubungi
Di sana dijelaskan, bahwa sebagian besar wartawan (75%) akan menjadi sangat frustasi bila mereka tidak bisa menghubungi narasumbernya. Entah itu karena sering ganti nomor atau alamat email yang sulit dipahami, hingga proses birokrasi yang ruwet nan menjengkelkan.
3. Gunakan istilah umum
Mungkin Anda dan merek yang Anda wakilkan akan terkesan lebih intelek dan mahal jika Anda menggunakan bahasa – bahasa berat (istilah – istilah khusus di bidang bisnis Anda). Tapi Anda perlu tahu, bahwa tidak semua wartawan mengerti bahasa yang Anda gunakan, jadi bila ingin terkesan intelek, gunakanlah istilah umum saja.
4. Angle cerita yang menarik
Seluruh wartawan (100%) mengatakan bahwa penting untuk mengambil angle yang menarik pada siaran pers yang akan Anda sebarkan. Pasalnya, bila angle ceritanya membosankan, wartawan pun akan bosan dan mungkin tidak akan membuat tulisan mengenai siaran pers Anda.
5. Jangan pelit dalam mengirimkan bentuk visual
Jika dirasa sangat penting dan perlu, maka Anda wajib memasukkan gambar atau video berkenaan dengan berita yang Anda kirimkan. Jangan pelit – pelit, maksimalkan ukuran dengan resolusi yang tinggi agar wartawan mudah melihat/mempublish gambarnya (karena tidak pecah). Ingat, resolusi yang telalu besar masih bisa dikecilkan, tapi bila terlalu kecil, maka sudah tidak bisa lagi untuk dibesarkan.
Ini adalah kesempatan untuk Anda, apakah Anda ingin menjalin hubungan dengan wartawan dengan cara yang baik, atau sebaliknya, yakni dengan cara yang buruk? Pikirkan masak – masak.
Sumber: Ragan | Infografik: Ragan & Foto: Paul Stallard Files
Tidak ada komentar:
Posting Komentar