Minggu, 26 Mei 2013

Evolusi Dunia Marketing (part 1)

Transisi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pola yang terjadi pada dunia marketing sekarang ini. Dimulai dari perkembangan raksasa digital seperti apple, google, microsoft yang terus berlomba-lomba melakukan inovasi pada produknya sampai dengan perkembangan social media yang begitu pesat. Jika anda hidup di generasi 90an tentunya tidak asing dengan friendster, kemudian beralih ke myspace dan dilanjutkan dengan facebook, twitter, dan google+. Tentunya perkembangan tersebut sangat memudahkan kita para marketers untuk lebih menekan cost dan jauh lebih mudah memasarkan produk kita. Tapi bagaimana dengan customer? Tentu saja akan tidak nyambung apabila kita menjalankan strategi digital marketing kepada customer yang masih belum melek digital. Dan ini merupakan tantangan terbesar kita para netizen untuk merubah mindset konvensional menjadi digital minded, bahkan mungkin produk/brand yang kita kembangkan justru malah masuk ke market yang masih konvensional. Lalu bagaimana solusinya?
Ada beberapa skenario yang sudah pasti terjadi bagi kita pelaku usaha yang menjual barang, ditinjau dari bentuk pasar dan harga;
Barang banyak & pembeli banyak, this might be what people say about heaven on earth!, hehehehe, jelas aja, skenario ini tentunya akan terjadi untuk kita yang memiliki produk yang merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, dalam skenario ini kita tidak perlu pusing lagi untuk memasarkan produk kita, toh yang nyari juga banyak, asal stock dan kualitas terjaga tentunya tidak akan ada masalah yang timbul.
Barang sedikit sedangkan pembelinya banyak, peningkatan produksi tentunya akan memberikan revenue stream yang cukup tinggi pula. Skenario ini biasanya terjadi apabila usaha yang anda tekuni bergerak di kebutuhan sekunder ataupun tersier bagi kalangan menengah keatas. Dikarenakan banyaknya pembeli, dapat dipastikan ketertarikan konsumen terhadap produk sudah cukup tinggi. Tapi apabila memang tujuan anda menjadikan produk anda “limited edition” maka solusi yang diperlukan adalah pemasaran yang berkualitas sehingga dengan pemasaran yang berkualitas akan menambah engagement  dari customer anda (loyal customer).
Barang sedikit dengan sedikit pembeli, Skenario ini terjadi pada dua kasus, yang pertama dimana memang anda sedang mengalami titik balik bawah pada usaha anda. Yang kedua, produk anda merupakan produk dengan kualitas premium dengan pembeli yang premium. Apabila yang terjadi pada anda adalah kasus yang kedua, maka hard selling merupakan langkah buruk anda dalam melakukan pemasaran produk. Hal ini dikarenakan kualitas produk yang premium dengan pembeli yang yang premium, memerlukan strategi marketing yang premium pula.
Barang banyak tapi sedikit pembeli, sudah di cek kualitas barangnya?, apa mungkin ada kesalahan pada bisnis plan nya?, kalau memang kita yakin dengan kualitas dan juga bisnis plannya, berarti ada dua kemungkinan yang terjadi disini, yang pertama adalah customer yang anda tuju belum paham betul dengan produk , dan yang kedua strategi marketing yang anda jalani sepertinya masih belum tepat.
Sale your product confidently, kita asumsikan sebelum memulai bisnis/startup/usaha tentunya kita sudah melakukan market research. Dari hasil market research tersebut tentunya kita sudah bisa mendapatkan target pasar, strategi marketing dan juga sudah dapat menentukan omset ataupun target penjualan. Jadi keyakinan adalah kunci dari keberlangsungan usaha anda, tentunya diiringi dengan strategi yang tepat.
Knows your customer, manusia berevolusi, tata cara marketing pun terus berevolusi, penggunaan social media yang sudah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang tentu bisa menjadi prioritas utama kita dalam merumuskan strategi marketing produk yang kita miliki. Peningkatan kualitas juga akan menjamin perkembangan dari usaha anda.
Strategi utama yang perlu dilakukan pada 3 skenario diatas adalah Inbound Marketing. Engagement pada customer adalah goal besar yang bisa kita dapat dari inbound marketing sehingga meningkatkan loyal customer dari produk kita, melalui efek viral yang dihasilkan dari inbound marketing menjadikan produk ataupun usaha anda menjadi dikenal customer konvensional. Soft selling merupakan proses yang dijalani oleh inbound marketing, sehingga menjadikan inbound marketing sebagai strategi marketing yang membuat produk kita terlihat tidak murahan.
In every level of sales need marketing strategies, inbound marketing strategies makes your product engaged with your customer with the power of content and social media. And thats the art of marketing :)
art_of_marketing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar