Senin, 27 Mei 2013

Belajar Inovasi Dari Amazon, Starbucks dan USPS

Bagaimana perusahaan terkenal bisa tetap berada di urutan atas? ‘Inovasi’ adalah jawabannya. Selain mengakusisi perusahaan kecil yang inovatif, umumnya perusahaan dengan merek ternama juga mengalokasikan tenaga yang besar untuk riset dan pengembangan. Mereka terus menguji ide-ide baru di setiap elemen bisnis, dari strategi pemasaran hingga ke produk.
Nah, berikut ide-ide inovasi yang bisa kita pelajari dari Starbucks, Amazon dan USPS.
Starbucks
Untuk menarik dan memudahkan konsumennya, Starbucks membuka portable store di akhir 2011 di area Seattle dengan menggunakan kontainer bekas yang diperbarui dan dimodifikasi. Portable store ini seperti halnya truk makanan, tapi menawarkan nuansa dan tampilan yang berbeda dengan bentuk bangunan terdiri dari tumpukan kontainer yang telah dimodifikasi.
Dibukanya gerai ini, memudahkan pelanggan di area tertentu mengakses Starbucks. Di saat yang sama gerai Starbucks ini membuat pernyataan tentang komitmennya terhadap lingkungan. Pada eksterior gerai terpampang moto perusahaan: “regenerate, reuse, recycle, renew, reclaim.”
Amazon
Agar tetap diminati konsumennya, Amazon menguji ide inovasinya berupa metode pengantaran order “Amazon Locker” di tahun 2012. Amazon locker merupakan sistem self-service berbasis PIN.
Amazon menempatkan loker barang pesanan di dekat toko serba ada yang buka 24 jam, misalnya 7 Eleven, dan pelanggan dapat mengambil barang pesanan mereka di loker tersebut dengan menggunakan PIN. Cara ini memudahkan pelanggan ketika mereka sedang tidak ada di rumah dan tentu memangkas ongkos kirim.
USPS ( The U.S. Postal Service )
Terinspirasi dari ide Amazon, USPS pun mengikuti metode pengiriman self-service berbasis PIN dengan meluncurkan “gopost” loker di tahun 2012. Loker ini ditempatkan di luar kantor pos di area Virginia. Loker gopost memungkinkan para pelanggannya menerima barang bernilai tinggi, misalnya telepon pintar, dengan cara yang aman kapan pun.
Inovasi tidak harus selalu berupa elemen pelayanan seperti ketiga contoh di atas. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengusaha untuk selalu mempertimbangkan setiap elemen di bisnisnya dalam berinovasi. Tentunya akan sangat menyenangkan jika ide-ide inovasi dapat diterima oleh pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar