Philip Kotler lahir pada 27 Mei 1931 di Chicago. Kotler merupakan
S.C. Johnson & Son Distinguished Professor of Internasional
Marketing di Kellog School of Management, Northwestern University. Dia
menjadi salah satu pakar bidang marketing dunia. Tulisan-tulisan Kotler
telah memberi arah bagi marketing di seluruh dunia selama empat puluh
tahun terakhir. Penerima berbagai penghargaan dan gelar kehormayan dari
berbagai akademi di seluruh dunia ini memperoleh gelar MA dari
University of Chicago dan Ph. D dari MIT—keduanya dalam bidang ekonomi.
Sumbangsih Kotler bagi dunia marketing sangat besar. Bukunya telah
diterjemahkan ke dalam lebih dari dua puluh bahasa.
Sampai saat ini, Kotler telah banyak memberikan kontribusi yang
sangat signifikan di dunia marketing. Banyak buku yang telah ditulis dan
memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari textbook,
sampai buku-buku praktis telah banyak ditulis. Sehingga para akademisi
dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai pegangannya. Tidak
heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir yang berpengaruh di dunia
bisnis.
Sampai-sampai Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media
harian internasional bergengsi di dunia, sebagai ”Most Influential
Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates,
dan Peter Drucker.
Namun, ada cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses
perjalanan hidup Kotler hingga akhirnya menjadi guru marketing dunia.
Ternyata, sebelum menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom
yang cukup banyak menyumbangkan pemikirannya di jurnal-jurnal ekonomi.
Proses pendidikan yang ditekuninya pun selalu seputar ilmu ekonomi.
Gelar Masternya didapat dari University of Chicago, sedangkan gelar PhD
dari MIT. Keduanya dalam bidang ekonomi. Dengan maksud memperkuat daya
analisis ilmu ekonominya, Kolter kemudian melanjutkan studi
post-doctoral-nya di Harvard Universerty dalam bidang matematika dan di
University of Chicago dalam bidang ilmu pengetahuan perilaku (behaviour
science).
Kesuksesan Kotler sebagai ilmuwan memang tidak diragukan. Hal ini
terlihat dari berbagai peghargaan sebagai doktor kehormatan dari
berbagai universitas terkenal di dunia, diantaranya Stockholm
University, University of Zurich, Athens University of Economics and
Business, DePaul University, the Cracow School of Buisness and
Economics, Groupe H.E.C. di Paris, the University of Economics and
Buisness Adminsitration di Vienna.
Menariknya, guru marketing yang lahir 7 Agustus 1931 di Chicago,
Amerika, sering merasa kurang puas terhadap penjelasan-penjelasan yang
ada dalam ilmu ekonomi. Kotler merasa bahwa ilmu ekonomi terlalu
menyederhanakan pasar dalam konteks yang sebenarnya. Ilmu ekonomi banyak
fokus ke harga dalam kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Padahal
peran dari iklan, tenaga penjualan, dan saluran penjualan dalam
menciptakan permintaan sangatlah besar.
Akhirnya, Kotler pun berkesimpulan bahwa marketing adalah bagian
dari ekonomi dan mempercaya ilmu ekonomi untuk menghasilkan ilmu ekonomi
modern.
Perjalanan hidup Kotler yang menarik tidak hanya di bidang ilmu
saja, dari ekonomi ke marketing. Tetapi juga perjalanan panjangnya dalam
memberikan pemikiran-pemikiran barunya dari dunia akademis ke dalam
dunia praktis.
Selain menjadi guru besar ilmu marketing di Kellog School of
Managment, kotler juga banyak membantu perusahaan-perusahaan besar dunia
dalam lingkup strategi dan perencanaan marketing, marketing organisasi,
dan internasional marketing. IBM, General Electric, AT&T,
Honeywell, Bank of America dan Merck adalah beberapa perusahaan yang
pernah mendapatkan insprasi dari Kotler.
Perjalanan hidup lainnya yang cukup menarik adalah, ketertarikan
Kotler untuk berkontribusi lebih luas ke banyak negara di luar Amerika
dan Eropa, yaitu Asia. Hal ini dibuktikannya dengan banyak memberikan
seminar, pengajaran, dan menulis buku bersama dengan para akademisi dan
praktisi bisnis di Asia. Kotler juga banyak menganalisis kasus-kasus
perusahaan dan isdustri di Asia.
Misalnya saja buku “Rethinking Marketing” yang mencoba untuk
menawarkan pemikiran baru ilmu marketing. Buku ini ditulis bersama
ahli-ahli marketing Asia seperti Hooei Dan Huan, Sandra Liu, dan
Hermawan Kartajaya. Selain itu ada juga buku “Repositioning Asia” dan
“Attracting Investor” yang berusaha menganalisis kasus dan strategi
bisnis perusahaan-perusahaan di Asia.
Intensitas keterlibatan Kotler dalam pengembangan dunia marketing di
Asia memang tidak setengah-setengah. Hal ini dibuktikan Kotler dengan
mendirikan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing yang diresmikan pada
November 2005 lalu di kantor sekertariat ASEAN. Philip Kotler Center
yang bertempat di MarkPlus Institute of Marketing (MIM), Jakarta,
merupakan organisasi nirlaba yang sengaja didirikan bagi pengembangan
ilmu marketing di negara-negara ASEAN.
Melihat perjalanan hidup Kotler yang sarat kontribusi terhadap dunia
marketing, menyebabkan banyak institusi yang mempersiapkan diri untuk
memberikan penghargaan kepada Kotler pada saat berulang tahun. Seperti
misalnya Kellogg School of Mangement yang mengadakan acara Kotler’s Day
dengan tujuan mengundang seluruh kolega Kotler untuk memberi apresiasi
di hari ulang tahunnya.
Tidak ketinggalan, Philip Kotler Center yang bertempat di kampus MIM
Jakarta juga mengadakan Kotler’s Day dengan tema Revisiting Kotler’s
Influence to the Marketing World. Acara ini akan diisi beberapa praktisi
bisnis dan akademisi dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia
seperti Jacky Mussry dari MarkPlus&Co, Budhi Sugarda dari
Universitas Indonesia, Danie Prakosa dari Indonesian Business Links, dan
Y.W. Junardy dari Indonesian Marketing Association.
Alhasil, perjuangan dan perjalanan Philip Kotler baik sebagai
ilmuwan maupun praktisi bisnis yang banyak berkontribusi di dunia
marketing tidaklah sia-sia. Hal ini bisa terlihat dari sangat banyaknya
penghargaan dan apresiasi dari semua kalangan terhadap usaha Kotler
selama ini. Kotler pun berhasil menjadi salah satu pemikir yang cukup
berpengaruh di dunia bisnis, khususnya dunia marketing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar