Hashtags atau tagar (#) adalah simbol yang sering digunakan oleh para pengguna Twitter. Biasanya, tagar dipakai untuk mengategorikan pembicaraan yang sedang berlangsung di timeline. Penggunaan hashtags yang efektif bisa jadi salah satu cara jitu marketing bisnis online.
Penggunaan hashtags bisa efektif bagi strategi pemasaran jika dilakukan dengan tepat
Situs resmi Twitter mendefinisikan hashtags sebagai “Simbol
# yang digunakan untuk menandai kata kunci tertentu atau topik tertentu
dalam sebuah topik. Hashtags dibuat oleh pengguna akun Twitter untuk
mengategorikan pesan yang ingin disampaikan”.
Rachel Sprung, Koordinator Departemen Marketing & Buzz di HubSpot, mengatakan, seseorang harus berhati-hati dalam menggunakan tagar untuk strategi marketing.
Alasannya, bisa jadi pebisnis atau perusahaan lain juga menggunakan
tagar yang sama. Rachel menyarankan hal-hal berikut ini untuk
menggunakan hashtags secara tepat dalam strategi marketing.
- Pilih Kata Kunci yang Unik Kata kunci yang unik membuat pembicaraan yang ingin dimunculkan tidak tertutupi oleh tweet-tweet lain yang menggunakan tagar serupa. Misalnya, sebuah bisnis kartu nama bernama Uyao membuat seminar online atau webinar mengenai memilih logo yang tepat untuk kartu nama. Daripada menggunakan tagar #webinar, tagar #UyLogo adalah tagar yang lebih unik. Sehingga ketika seseorang mengetik #UyLogo di kolom search, pembicaraan yang tampil hanya pembicaraan mengenai webinar Uyao. Bukan webinar-webinar lainnya.
- Mudah Diingat Ribuan hashtags telah dibuat di Twitter. Sebaiknya, sebuah hashtags yang akan digunakan adalah kata kunci yang sederhana, mudah dieja, dan mudah diingat. Tujuannya, agar para pengguna akun Twitter yang ingin nge-tweet dengan menggunakan tagar tersebut tidak merasa kesulitan.
- Gunakan Hashtags di Media Sosial Lain Penggunaan hashtags di berbagai media sosial akan membantu seseorang lebih mengingat tagar tersebut. Seseorang bisa menggunakan tagar yang sama seperti di Twitter di dalam media sosial lain. Misalnya, di Facebook, Google+, dan juga LinkedIn.
- Search Sebelum Menggunakan Hashtags Hal terburuk dalam menggunakan hashtags di Twitter adalah ketika menemukan hashtags yang sama tapi untuk pembicaraan yang berbeda. Ini bisa terjadi karena tidak ada riset yang dilakukan sebelumnya.
Fungsi beda daripada yang lain bisa ditonjolkan di sini. Caranya, dengan memilih kata kunci yang unik dan spesifik.
Salah satu penggunaan tagar yang mudah diingat adalah tagar milik salah satu program stasiun televisi ABC, “Dancing With The Stars”. Setiap program tersebut ditayangkan, Twitter ABC selalu menampilkan tagar #DWTS. Tagar ini termasuk tagar yang unik, mudah dieja, dan hanya berisi lima karakter. Sehingga, tidak terlalu banyak menghabiskan karakter dalam satu kali tweet.
Jika sebuah hashtags benar-benar unik dan menarik perhatian orang, hashtags tersebut mungkin akan mudah menempel di otak seseorang. Namun, jika tak terlalu unik, pengulangan kata kunci tagar di berbagai media sosial bisa sangat membantu menciptakan awareness terhadap produk bisnis online.
Misalnya, seorang pebisnis sepatu online bernama Que Shoes sedang mengadakan kuis tahunan. Setiap tweet yang dihasilkan, pebisnis tersebut menggunakan tagar #GetQue. Tagar tersebut kemudian digunakan juga pada setiap posting-an di Facebook, share di LinkedIn, dan juga updates di Google+. Dengan begitu, pelanggan maupun calon pelanggan akan mudah menyadari bahwa #GetQue adalah kuis milik Que Shoes.
Selalu lakukan riset kecil-kecilan sebelum menggunakan sebuah tagar. Lihatlah, apakah ada orang lain yang menggunakan kata kunci yang sama. Hindari juga menggunakan kata kunci bernada negatif agar hashtags tak disalahgunakan oleh pengguna akun Twitter yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar