Marketing.co.id - Kawan Lama Group terjun ke bisnis
ritel bubble tea dengan menggawangi brand Chatime. Meski belum lama
berdiri, antusiasme konsumennya sudah membeludak. Seperti apa resep
strateginya?
Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan pola hidup yang
sehat mulai bisa terlihat. Apalagi di kota besar seperti Jakarta.
Tidak hanya prioritas untuk menyelipkan jadwal berolahraga dalam
aktivitas, pola makan dan minum yang sehat pun tak luput dari perhatian
masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai meninggalkan
kebiasaan mengonsumsi makanan nirnutrisi (junk food), dan lebih memilih sayur-sayuran atau buah.
Demikian halnya dengan minuman. Cairan berupa soft drink yang
dulu digilai kaum urban kini mulai digantikan dengan minuman sehat,
yakni teh— seperti kita tahu, salah satu manfaat dasar teh adalah mampu
menurunkan berat badan dan meningkatkan memori juga kemampuan bekerja.
Pertimbangannya tentu saja bukan lagi karena rasa, melainkan karena
sejuta dampak buruk bagi tubuh yang dibawa oleh minuman bersoda.
Sementara teh di sini bukan merupakan teh biasa, melainkan sajian teh
yang diracik dengan beraneka varian rasa dan bahan pelengkap lainnya
sehingga menjadikannya nikmat sekaligus sehat. Minuman teh jenis ini
dikategorikan dalam bubble tea. Belakangan hal ini menjadi tren dan tentu saja membuka pasar baru yang menarik.
Perusahaan yang bergerak di bisnis ritel, Kawan Lama Group pun tidak ketinggalan ambil bagian dalam niche market ini dengan menggaet brand bubble tea asal Taiwan, “Chatime”.
Brand Chatime berada di bawah naungan unit bisnis Kawan Lama Group dengan nama PT Food Beverage Indonesia sekaligus menjadi sister company dari gerai Ace Hardware dan Toys Kingdom.
Chatime untuk pertama kalinya hadir di Indonesia pada Februari 2010 dengan mengambil lokasi di Alam Sutera.
“Konsep dari Chatime adalah ‘Good tea good time’ dimana
minuman kami sesuai dengan cita rasa yang digemari mulai dari anak-anak,
remaja, hingga dewasa. Untuk minuman kami, bisa dengan metode take away atau dine in,” papar Department Head Marketing Communications Kawan Lama Retail Teresa Wibowo.
Kawan Lama Group boleh dibilang merupakan pemain baru dalam bisnis bubble tea. Jauh sebelumnya, cukup banyak brand dan jenis yang nyaris sama menggeluti usaha ini. Bahkan, tak jarang bubble tea dijajakan
bersamaan dengan aneka minuman lainnya di dalam satu gerai. Namun,
diyakini Teresa, apa yang ditawarkan Chatime kepada konsumen adalah hal
revolusioner ketimbang jenis bubble tea yang telah lebih dulu hadir.
“Ini merupakan sebuah generasi minuman teh baru. Kami menjadi pionir untuk teh dengan konsep yang disesuaikan (customized) untuk keinginan customer. Bagi Chatime, konsistensi rasa merupakan hal yang terpenting,” tegasnya.
Soal varian rasa, Chatime memang kaya dengan belasan menu yang dikelompokkan dalam delapan kategori, yaitu mellow milk tea, smoothie, oriental pop tea, chatime special mix, energetic healthy juice, qq jelly, fresh tea, dan coffee. Beragam menu minuman tersebut dibanderol mulai dari Rp15.000 hingga Rp27.000, dengan ukuran 500 ml dan 700 ml.
Salah satu faktor itulah yang menjadi diferensiasi produk Chatime dibanding bubble tea lainnya. Selain itu, bahan baku yang diimpor langsung dari Taiwan menjadikan cita rasa Chatime sangat khas.
“Chatime sangat fresh, karena teh kami di-brewed (seduh)
setiap empat jam sekali sehingga terjamin mutu dan kualitasnya. Sirup
yang kami gunakan juga menggunakan ekstrak buah asli. Dan yang
terpenting bagi yang mengutamakan kesehatan, Anda bisa memilih sendiri
takaran gula (sugar) dan es batu (ice) sesuai dengan selera Anda,” terang Teresa.
Ternyata respons yang diperoleh sejak awal keberadaan Chatime sangat
mengagumkan. Meski secara lokasi gerainya terbilang tidak terlalu luas,
Chatime tetap mampu membuat antrean pembeli sampai mengular.
Teresa mengungkapkan, sejauh ini lokasi Chatime dipilih berdekatan
dengan Ace Hardware. Sebisa mungkin di mana ada gerai Ace Hardware, di
situ pula ada Chatime.
Pada akhir tahun 2011, Chatime telah memiliki sembilan gerai. Jumlah
tersebut naik tiga kali lipat sampai September 2012, yakni 28 gerai yang
tersebar di 11 kota.
Tidak hanya tersedia di gerai bentuk fisik, bubble tea Chatime pun tersedia di armada AirAsia untuk rute penerbangan Jakarta-Bali sejak awal September 2012.
Soal strategi promosi, Teresa mengaku tidak jor-joran, namun tetap memanfaatkan partner company, yakni konsumen dari Ace Hardware.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu, yakni ada kejutan gratis satu cup reguler Chatime pearl milk tea ataupun passion fruit green tea
untuk konsumen Ace Hardware di Bintaro, Gandaria City, Living World
Alam Sutera, Mal Pondok Indah 1, Central Park, yang melakukan transaksi
minimal Rp500.000, setiap Senin dari pukul 16.00 sampai pukul 18.00.
Tujuannya jelas, selain bermaksud menjaga loyalitas pelanggan Ace
Hardware Indonesia, ini sekaligus mempromosikan Chatime. Hasilnya? Tentu
saja Chatime laris manis diserbu pembeli, awareness-nya pun semakin bergaung di benak konsumen.
Lantas, apa yang menjadi target dari Teresa perihal Chatime? Untuk
jangka panjang, Chatime akan membuka gerai di kota-kota lainnya seperti
Depok, Jakarta, Semarang, Surabaya, Bogor, Bekasi, Medan, Tangerang,
Bali, Pontianak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar