Transisi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana
pola yang terjadi pada dunia marketing sekarang ini. Dimulai dari
perkembangan raksasa digital seperti apple, google, microsoft yang terus
berlomba-lomba melakukan inovasi pada produknya sampai dengan
perkembangan social media yang begitu pesat. Jika anda hidup di generasi
90an tentunya tidak asing dengan friendster, kemudian beralih ke
myspace dan dilanjutkan dengan facebook, twitter, dan google+. Tentunya
perkembangan tersebut sangat memudahkan kita para marketers untuk lebih
menekan cost dan jauh lebih mudah memasarkan produk kita. Tapi bagaimana
dengan customer? Tentu saja akan tidak nyambung apabila kita
menjalankan strategi digital marketing kepada customer yang masih belum
melek digital. Dan ini merupakan tantangan terbesar kita para netizen
untuk merubah mindset konvensional menjadi digital minded, bahkan
mungkin produk/brand yang kita kembangkan justru malah masuk ke market
yang masih konvensional. Lalu bagaimana solusinya?
Ada beberapa skenario yang sudah pasti terjadi bagi kita pelaku usaha yang menjual barang, ditinjau dari bentuk pasar dan harga;
Barang banyak & pembeli banyak, this might be
what people say about heaven on earth!, hehehehe, jelas aja, skenario
ini tentunya akan terjadi untuk kita yang memiliki produk yang merupakan
kebutuhan primer bagi masyarakat, dalam skenario ini kita tidak perlu
pusing lagi untuk memasarkan produk kita, toh yang nyari juga banyak,
asal stock dan kualitas terjaga tentunya tidak akan ada masalah yang
timbul.
Barang sedikit sedangkan pembelinya banyak,
peningkatan produksi tentunya akan memberikan revenue stream yang cukup
tinggi pula. Skenario ini biasanya terjadi apabila usaha yang anda
tekuni bergerak di kebutuhan sekunder ataupun tersier bagi kalangan
menengah keatas. Dikarenakan banyaknya pembeli, dapat dipastikan
ketertarikan konsumen terhadap produk sudah cukup tinggi. Tapi apabila
memang tujuan anda menjadikan produk anda “limited edition” maka solusi
yang diperlukan adalah pemasaran yang berkualitas sehingga dengan
pemasaran yang berkualitas akan menambah engagement dari customer anda
(loyal customer).
Barang sedikit dengan sedikit pembeli, Skenario ini
terjadi pada dua kasus, yang pertama dimana memang anda sedang mengalami
titik balik bawah pada usaha anda. Yang kedua, produk anda merupakan
produk dengan kualitas premium dengan pembeli yang premium. Apabila yang
terjadi pada anda adalah kasus yang kedua, maka hard selling merupakan
langkah buruk anda dalam melakukan pemasaran produk. Hal ini dikarenakan
kualitas produk yang premium dengan pembeli yang yang premium,
memerlukan strategi marketing yang premium pula.
Barang banyak tapi sedikit pembeli, sudah di cek
kualitas barangnya?, apa mungkin ada kesalahan pada bisnis plan nya?,
kalau memang kita yakin dengan kualitas dan juga bisnis plannya, berarti
ada dua kemungkinan yang terjadi disini, yang pertama adalah customer
yang anda tuju belum paham betul dengan produk , dan yang kedua strategi
marketing yang anda jalani sepertinya masih belum tepat.
Sale your product confidently, kita asumsikan sebelum memulai
bisnis/startup/usaha tentunya kita sudah melakukan market research. Dari
hasil market research tersebut tentunya kita sudah bisa mendapatkan
target pasar, strategi marketing dan juga sudah dapat menentukan omset
ataupun target penjualan. Jadi keyakinan adalah kunci dari
keberlangsungan usaha anda, tentunya diiringi dengan strategi yang
tepat.
Knows your customer, manusia berevolusi, tata cara marketing pun
terus berevolusi, penggunaan social media yang sudah menjadi gaya hidup
masyarakat sekarang tentu bisa menjadi prioritas utama kita dalam
merumuskan strategi marketing produk yang kita miliki. Peningkatan
kualitas juga akan menjamin perkembangan dari usaha anda.
Strategi utama yang perlu dilakukan pada 3 skenario diatas adalah
Inbound Marketing. Engagement pada customer adalah goal besar yang bisa
kita dapat dari inbound marketing sehingga meningkatkan loyal customer
dari produk kita, melalui efek viral yang dihasilkan dari inbound
marketing menjadikan produk ataupun usaha anda menjadi dikenal customer
konvensional. Soft selling merupakan proses yang dijalani oleh inbound
marketing, sehingga menjadikan inbound marketing sebagai strategi
marketing yang membuat produk kita terlihat tidak murahan.
In every level of sales need marketing strategies, inbound marketing
strategies makes your product engaged with your customer with the power
of content and social media. And thats the art of marketing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar