Masalah pemasaran adalah masalah
kreativitas. Sepanjang sesuai norma, pola pemasaran yang unik,
inspiratif, dan kreatif selalu mendapat apresiasi dan berhasil baik.
Sering kali seorang marketer melakukan sesuatu yang janggal bahkan terkesan aneh. Tapi dampaknya bisa terlihat. Berikut ini lima di antara cara marketing yang aneh namun berhasil.
1. Gerilya
Bahan pelajaran ini datang dari Warner Bros yang menghebohkan. Produser film ini memasarkan film terbarunya Contagion yang
bercerita mengenai virus misterius. Karena temanya virus, perusahaan
meminta sejumlah ahli mikrobiologi dan immunologi untuk ikut
berpartisipasi.
Caranya, produser itu memasang billboard di beberapa tempat strategis di Toronto, Kanada, dengan tulisan judul film itu “Contagion“. Lalu di bawah billboard terdapat tulisan: In Theatres September 9. Namun tulisan “Contagion” baru akan muncul mengiringi perkembangan virus di dalam billboard yang dibuat khusus untuk tumbuhnya virus dengan suhu yang disesuaikan. Pada awalnya hanya terlihat billboard putih. Hari-hari berikutnya, sesuai perkembangan virus, tulisan makin jelas dan akhirnya benar-benar terbaca.
Cara ini menjadi perhatian publik yang penasaran dan menunggu-nunggu tulisan apa yang akan muncul dibillboard tersebut. Media massa pun ramai-ramai meliputnya hingga tulisan “Contagion” muncul sempurna. Tentu saja promosi film itu pun berhasil. “Ini cara gila,” kata John Laramie, CEO Adstruc, perusahaan iklan outdoor di New York.
2. Menggunakan Twitter
VW mengeluarkan mobil generasi baru
untuk remaja, Fox. Untuk promonya di Brazil, VW menyelenggarakan konser
musik yang diselenggarakan di Planeta Terra Festival. Ada banyak tiket
yang disediakan secara gratis bagi pengguna Twitter yang disembunyikan di berbagai penjuru kota Sao Paulo. VW juga menggunakan Google Map untuk menemukan tiket itu. Cara mendapatkannya, perbanyak nge-tweet. Makin banyak tweet-nya, makin cepat Google Map men-zoom di mana tiket itu berada. Maka selama empat hari, “Fox at Planeta Terra Festival” jadi trending di Twitter. Konser sukses, VW Fox pun meraih sasaran pasarnya.
3. Melibatkan Duta-Duta
Menyimpang dari cara beriklan yang
menggunakan artis-artis berbayaran mahal, perusahaan pakaian Lululemon
Athletica dari Vancouver, Kanada, menggunakan cara lebih murah. Sejak
awal berdirinya tahun 1998, perusahaan ini merekrut duta-duta
programnya, yaitu para atlet/instruktur olahraga lokal yang mau unjuk
diri di depan publik. Mereka tak dibayar namun diberi pakaian olahraga
lengkap produksi perusahaan itu senilai US$1.000 (sekitar Rp 9 jutaan).
Cara ini berhasil sehingga tahun ini perusahaan tersebut menargetkan
pendapatan US$ 1 miliar (sekitar Rp 9 triliun)!
4. Melibatkan Masyarakat
Mengubah kebiasaan masyarakat itu sulit. Karena itu ketika About.Me, media sosial yang dimiliki American On Line diluncurkan, pengelolanya harus bekerja keras. Namun ada cara yang unik. Perusahaan itu memasang billboard iklan besar di Time Square, New York, yang gambar tokohnya masih kosong. Siapa-siapa yang profilnya di About.Me paling banyak mendapat vote, gambarnya akan dipasang di billboardtersebut.
Ternyata banyak orang yang tertarik. Selain mereka “kampanye” di Twitter dan Facebook, ada juga yang membuat video di Youtube. Pengguna About.Me pun bertambah hingga lima kali lipat.
5. Solve Problem
Ketika Apple meluncurkan iPhone 4S, perusahaan itu menawarkan iklan yang unik. Yaitu menawarkan solusi kemudahan yang ditawarkan Siri, program di iPhone yang bekerja berdasarkan perintah suara. Siri bisa membuat perangkat itu mengirin email, membuat jadwal, search internet,
dan lain-lain cukup dengan cara si pemilik memberinya perintah dengan
suara. Iklan itu menggambarkan kemudahan yang dialami pengguna mulai
dari pemain bola hingga CEO berbagai perusahaan. Pendeknya, pesan iklan
itu adalah dengan iPhone 4S hidup bisa jadi lebih mudah.
Dan ternyata saat diluncurkan iPhone 4S meraih rekor penjualan tertinggi di hari-hari awal penjualannya.
Melakukan promosi yang manjur
sering kali memerlukan kreativitas yang tak biasa, unik, kadang malah
terasa gila. Nah, apa ide Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar