Sabtu, 15 Februari 2014

Tiga Strategi Pemasaran Inovatif dengan Internet dan Media Sosial

Nielsen menerbitkan sebuah daftar menarik tentang konsumen wanita hari ini. Konsumen perempuan tidak bisa dianggap remeh karena merekalah yang mengedalikan keuangan rumah tangga. Dan konsumen perempuan biasanya sangat sosial, dalam artian bahwa saat mereka puas dengan sebuah produk atau jasa, mereka akan memberitahukan teman-teman. Demikian pula saat mereka merasa tidak puas. Perempuan adalah makhluk yang lebih ekspresif dari pria sehingga mereka sering menjadi pengusung kampanye "word of mouth" yang efektif bagi sebuah brand.
1. Acara ESPN "NFL Regular Season" adalah program TV kabel utama di antara kelompok wanita usia 21-24 Amerika pada bulan November 2012.
Apa artinya ini? Tidak semua penonton acara TV bertema olahraga yang 'macho' seperti NFL adalah para pria penggila olahraga. Jadi jika Anda memiliki brand yang terkesan feminin untuk dipasang di sela-sela penayangan sebuah acara olahraga keras, jangan serta merta menghindari beriklan di sana. Anda perlu meneliti lebih lanjut karena fenomena seperti ini bisa juga terjadi.
2. Sebanyak 89% perempuan di negara berkembang memiliki ponsel. Di negara maju, angka itu naik sampai 95%.
Dengan makin banyaknya perempuan yang menggenggam ponsel di tangan mereka, Anda juga perlu memikirkan bagaimana menyesuaikan online presence dari brand Anda di perangkat-perangkat tersebut. Mudahkan mereka untuk menjangkau brand Anda hanya dalam beberapa langkah di gadget mereka.
3. Lebih banyak perempuan di Australia memiliki smartphone sendiri (67%) daripada di mana saja di dunia, diikuti oleh Korea Selatan (65%), Cina (57%) dan Italia (57%).
Jika Anda membidik konsumen di seluruh dunia, statistik ini perlu diperhatikan. Jadikan brand Anda lebih menarik dengan menggunakan mobile marketing strategy. Buat aplikasi smartphone untuk brand Anda, berikan kemudahan akses bagi pengguna smartphone, gunakan QR code sebagai alat pengganti kupon diskon, dan sebagainya.
4. Sebanyak 70 % perempuan yang disurvei di seluruh dunia telah memotong pengeluaran rumah tangga pada tahun lalu. Sasaran utama penghematan ini adalah pakaian, gas dan listrik, dan hiburan di luar rumah.
Bukan sesuatu yang aneh mengingat ekonomi dunia masih labil. Di Indonesia, perekonomian mungkin dapat dikatakan masih menyimpan banyak potensi tetapi belum dapat dikatakan tingkat kesejahteraan ekonomi sudah merata. Banyak kesenjangan masih terjadi.
5. Perempuan di AS bicara 28% lebih sering dan bertukar pesan pendek 14% lebih banyak dibanding pria pada ponsel mereka setiap bulan.
Konsumen perempuan dikenal lebih banyak bercakap-cakap, dan brand Anda harus menyesuaikan cara marketing dengan membuat mereka berinteraksi dengan brand Anda layaknya bercakap-cakap. Jangan terlalu kaku. Buat mereka santai dengan berinteraksi secara informal dan jika saatnya sudah tepat, mereka akan
membeli apa yang Anda tawarkan.
6. Secara global, perempuan 25% lebih mungkin dibandingkan pria mengandalkan teman atau keluarga untuk nasihat mengenai keuangan pribadi.
Kaum wanita lebih terbuka dalam beberapa hal terhadap orang lain dibandingkan kaum pria dan aspek finansial adalah salah satu hal yang paling dibicarakan. Dan di sini, mereka membicarakan keputusan untuk membeli atau tidak membeli produk/ jasa kita.
7. Perempuan di AS menghabiskan jauh lebih banyak waktu di media sosial daripada pria. Online, wanita menghabiskan 44% lebih banyak waktu di media sosial, dan via perangkat selular, naik hingga 39%.
Nah, jika brand Anda belum tampil dan aktif di jejaring sosial serta membuat konsumen wanita ini terlibat secara aktif di dalamnya, mungkin Anda harus memulainya dari sekarang juga atau Anda akan menyesal.
8. Meski perempuan sangat aktif di dunia online secara umum, hanya 10% yang sangat dipengaruhi oleh iklan Web dengan konten sosial.
Meski mereka terkenal sebagai makhluk yang suka belanja, konsumen wanita tidak semudah itu tergiur oleh tawaran. Mereka tidak ragu mengeluarkan usaha yang lebih hanya untuk memastikan harga yang mereka dapatkan adalah yang terendah, dan pada saat yang sama memastikan bahwa kualitas yang mereka dapatkan kurang lebih sama. Mereka adalah konsumen yang selektif.
9. Para wanita Afro-Amerika berusia 18-35 tahun 72% lebih mungkin dibandingkan rata-rata orang dewasa AS untuk mempublikasikan blog atau mengekspresikan preferensi mereka secara online melalui link atau "like" di Facebook.
10. Sebanyak 90% wanita di seluruh dunia percaya peran mereka berubah menjadi lebih baik. Di negara berkembang, perempuan bahkan lebih optimis. (nielsen/*Akhlis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar