Kamis, 02 Januari 2014

Dorong Jiwa Produktivitas dan Kewirausahaan, Zappos Mengubah Bisnisnya.

zappos.com
Sejak didirikan pada tahun 1999 lalu, Zappos kini telah tumbuh menjadi toko sepatu online terbesar di dunia. Tetapi, pada situsnya diumumkan bahwa mereka adalah perusahaan service yang kebetulan menjual sepatu.
Pada dasarnya tidak ada orang yang percaya  ada situs yang mengklaim dirinya memberikan jasa/pelayanan yang luar biasa, sampai ada pelanggan yang benar-benar mengalaminya sendiri.
Di Zappos, ternyata banyak pelanggan yang terpuaskan dan berbicara dengan sendirinya. Tidak hanya itu, Zappos juga sukses membuat seluruh karyawannya menjadi  duta merek.
Namun, baru-baru ini, perusahaan yang berbasis di layanan pelanggan ini mengumumkan telah membuat perubahan yang sangat ekstrim.
Quartz melaporkan, dalam rapat perusahaan Desember lalu, CEO Zappos, Tony Hsieh mengumumkan bahwa Zappos akan menjalani konversi utama menjadi sebuah Holacracy, sebuah sistem tanpa adanya jabatan dan manajer.
Holacracy merupakan sistem pemerintahan di mana pengambilan keputusannya disalurkan langsung antar kelompok karyawan bukan top manajemen. Para karyawan Zappos nantinya akan mengisi sekitar 400 kelompok yang mereka istilahkan “Cicles”. Nantinya, dalam lingkaran tersebut, para karyawan dapat mengambil beberapa peran sekaligus.
Salah satu tujuan dari peralihan ini adalah untuk memastikan bahwa Zappos tidak menjadi birokratis dan non-fungsional lagi, mengingat basis karyawan akan tumbuh lebih besar.
“Zappos berfokus pada nilai inti budaya mereka telah melakukan pekerjaannya dengan baik di sekitar batas-batas struktur perusahaan konvensional,” ujar Brian Robetson, Pendiri konsultan manajemen HolacracyOne sekaligus penasehat Hsieh.
Menurutnya, pemimpin yang sudah mengetahui batas-batas struktur konvensional adalah orang-orang yang tertarik dengan Holacracy.
Dengan jumlah karyawan yang mencapai 1.500 orang, sangat penting bagi Zappos untuk melakukan transisi ini sekarang juga sebelum kehilangan momentum dari budaya perusahaan yang berbasis di layanan pelanggan.
Sasaran lainnya yang ingin dicapai Zappos dari peralihan ini adalah untuk meningkatkan transparansi dan mendorong karyawannya agar lebih produktif dan meningkatkan jiwa kewirausahaan. Karena dalam Holacracy, karyawan tidak memiliki peran yang ditetapkan, mereka tidak dibatasi dengan syarat atau apapun.
Editor Wahid FZ | Gambar: Mullen.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar