Mungkin keinginan Anda membangun mal baru sebatas impian. Usaha yang
Anda miliki saja baru berupa butik kecil. Namun poin-poin yang
diungkapkan Handaka Sentosa, CEO Senayan City, di bawah ini akan
memberikan Anda petunjuk dan arah dalam memegang kendali bisnis terutama
di bidang retail atau penjualan barang-barang. Apa saja?
1. Ide fresh, bukan sekadar ikut tren
Pintar-pintarlah mengikuti situasi pasar, dan jeli melihat yang diinginkan oleh pasar lokal. ''Ciptakan sesuatu yang baru dan fresh. Contohnya, dengan membuat suasana belanja yang berbeda,'' ungkap Handaka, yang mempelopori adanya midnight sale di Indonesia.
Melirik
cara peritel luar negeri? Boleh saja. Namun jika tidak sesuai dengan
keinginan pasar di dalam negeri, lama-kelamaan pasti akan hancur. Sebab
orang mencari sesuatu yang sedang tren di dalam negeri, yang belum tentu
diadopsi dari luar negeri.
2. Terapkan inovasi sesuai kondisi
Niat
ingin membuat sesuatu yang baru merupakan salah satu tanda kemajuan.
Tetapi lihat juga apakah konsep Anda bakal berhasil. Mengadakan
pertunjukan peragaan busana di pasar tradisional? Tentunya merupakan
sesuatu yang baru, tetapi tidak tepat sasaran.
''Saya pernah mencoba untuk memberikan kupon undian mobil (jenis pick up) untuk sebuah pasar terkelola di Jakarta,tapi ternyata inovasi ini salah,'' ujarnya mencontohkan.
3. Perhitungkan ketersediaan sarana penunjang
Ingin menggelar midnight shopping untuk butik Anda? Perhatikan ketersediaan angkutan seperti taksi. Kalau customer sudah
berbelanja banyak namun tidak ada kendaran, apa yang harus mereka
lakukan? Selain itu, apakah kondisi toilet yang disediakan sangat kotor
sehingga membuat mereka enggan menggunakannya?
4. Pelayanan ramah layaknya menjamu tamu
Pernah
berbelanja di suatu tempat, dan merasa Anda digiring untuk pulang
karena sudah waktunya toko tutup? Apa jadinya perasaan Anda saat
lampu-lampu mulai dimatikan secara bertahap? Apakah pelayanan jadi
kurang ramah untuk mengisyaratkan toko sudah tutup? Hal seperti ini
pasti membuat Anda tidak tenang, dan merasa diburu.
Sesekali Anda juga bisa memberikan rewards seperti minuman dan makanan ringan. Adakan juga program undian, misalnya saat menjelang Lebaran atau hari Natal.
5. Pilih merek ternama (sudah dikenal)
Memasukkan brand-brand
ternama untuk koleksi butik Anda memang baik. Namun jangan melupakan
riset produk. Belum tentu brand ternama di luar negeri akan disukai dan
bertahan di dalam negeri.
''Brand ternama tapi tidak favorit? It's a big no! Brand tidak dikenal dan harganya mahal? Ini lebih parah lagi,'' tegas Handaka.
Ada baiknya juga Anda melihat pangsa pasar. Mereka yang pernah lama tinggal di luar negeri biasanya tahu brand-brand apa yang mungkin akan sukses di dalam negeri.
6. Maintenance
Minta
pekerja untuk memberikan pelayanan yang ramah, jujur, dan penuh
senyuman. Jangan memburu pelanggan atau membuat mereka merasa diikuti
atau diawasi. Patuhi jam operasional, namun tetap fleksibel jika ada
pelanggan yang masih ingin berbelanja.
7. Desain interior
Pandangan
mata merupakan hal yang menentukan. Desain yang apik dan menarik akan
mengundang pengunjung untuk masuk. Jangan lupakan juga faktor kebersihan
dan kenyamanan. (*/Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar