Minggu, 13 April 2014

Remaja Lebih Suka Instagram Daripada Facebook

Instagram (2)Seiring dengan makin jamaknya iklan di media sosial, riset marketing menjadi makin penting untuk mengetahui demografi target pasar. Terutama jika bisnis menargetkan remaja sebagai konsumennya. Pemasar tentu ingin tahu di media sosial mana remaja eksis.
Hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Piper Jaffray, perusahaan layanan investasi bank dan manajemen aset, menunjukkan bahwa Instagram ternyata lebih populer daripada Facebook dan Twitter di kalangan remaja. Dalam studi tersebut sebanyak 7,500 orang remaja diminta pendapatnya tentang jejaring sosial mana – Facebook, Twitter, dan Instagram – yang paling penting bagi mereka.
Hasilnya, Instagram menduduki peringkat teratas dari dua jejaring sosial lainnya. Adapun Facebook dan Twitter masih digunakan oleh remaja untuk sekadar melihat-lihat dan menyapa teman. Di penghujung tahun 2013, Twitter berhasil mengalahkan Facebook dan Instagram sebagai jejaring sosial paling penting bagi remaja. Di tahun 2012, Facebook menjadi jawara.
Dalam satu tahun aplikasi jejaring sosial ini membuat rekor pemakaian di kalangan remaja tertinggi mengalahkan Facebook sebesar 7%. Tahun lalu persentase pemakaian Facebook oleh remaja sekitar 34%, dan tahun ini turun menjadi 23%. Twitter juga mengalami penurunan dari 30% menjadi 27%.
Instagram merupakan jejaring sosial photo-sharing di mana pengguna bisa mengunggah foto dan video serta memasang filter yang membuat tampilan foto menarik layaknya gambar Polaroid. Jejaring sosial ini diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan dirilis pada 2010.
Tak lama setelah peluncuran, aplikasi berbasis di San Fransisco ini memperoleh 100 juta pengguna aktif. Puncak kepopulerannya terjadi pada tahun 2013 di mana pertumbuhan Instagram lebih cepat daripada kombinasi Facebook, Twitter, YouTube, Google+, Pinterest, dan Tumblr.
Kepopulerannya membuat Facebook tertarik mengakuisisi dengan harga US$100 juta. Selain Instagram dianggap sebuah ancaman yang harus ‘diamankan’, CEO Facebook, Mark Zuckerberg melihat potensi Instagram yang bisa menghasilkan banyak uang.
Tak sedikit pengguna setia Instagram yang memprotes akuisisi tersebut dan mengancam tak akan menggunakan Instagram lagi. Mereka tak ingin platform favorit mereka dibanjiri iklan oleh Facebook. Meskipun sudah ada iklan di Instagram, tapi terbukti pengguna setianya tak kemana-mana malah meningkat, setidaknya para pengguna usia remaja.
(Sumber: berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar