Menjadi
pebisnis dan menjalani bisnis tentunya memerlukan berbagai cara dan
usaha, agar bisnis tersebut tetap bertahan dan tidah gulung tikar.
Salah
satu salah satu caranya adalah mengetahui atau melihat tren bisnis yang
sedang terjadi. Dalam dunia usaha, tren yang sedang berlangsung di
pasar bisa juga diibaratkan sebagai arah mata angin kemana bisnis kita
harus dijalankan. Jika gagal melihat tren, besar kemungkinan produk kita
akan gagal diterima oleh pasar.
Selain
itu tren juga mempunyai pengaruh yang luas tidak hanya pebisnis yang
baru merintis usaha namun hingga yang telah mempunyai usaha besar. Bagi
pengusaha pemula pengamatan tren bisnis dapat menjadi tolak ukur apa,
bagaimana dan kapan produk kita bisa dipasarkan. Sedangkan bagi pebisnis
besar, pembacaan tren yang tepat dapat membantu bisnis terus berkembang
dan tetap dibutuhkan konsumen.
Namun
permasalahannya, memantau tren yang sedang booming di masyarakat
terkadang bukan perkara yang mudah. Berikut ini beberapa tips sederhana
bagaimana kita mengenali tren bisnis yang sedang berlangsung.
1. Mendengarkan Pelanggan
Pembeli
adalah raja. Istilah tersebut nampaknya akan terus dipertahankan dalam
dunia bisnis. Demikian juga jika kita ingin mengetahui tren yang sedang
terjadi, kenapa tidak kita tanyakan pada sang “raja”?
Dengan
meluangkan waktu berbicara dan mendengarkan konsumen kita dapat
memperoleh berbagai keuntungan dalam satu waktu. Sebagai contoh, pada
dasarnya yang harus kita pahami adalah setiap konsumen kita unik. Mereka
mempunyai cara berfikir sendiri-sendiri serta keinginan yang
berbeda-beda. Namun tidak jika mereka telah terimbas dampak tren.
Para
konsumen tidak akan mulai satu suara dan memilih produk atau jasa yang
memang sedang banyak dibincangkan saat itu. Dengan mendengarkan konsumen
kita bisa “mencuri” informasi sebanyak-banyaknya tentang apa yang
mereka sukai. Dan diakhir tindakan, kita bisa menyimpulkan arah tren
yang sedang digemari oleh para konsumen tersebut.
Mendengarkan
konsumen tentu saja tidak hanya mendengar masukan namun juga keluhan
tentang sebuah produk. Namun apakah keluhan bisa membantu kita
mengetahui arah tren? Nah, justru ini rahasianya. Dengan mendengarkan
keluhan kita bisa menyimpulkan kebalikan dari arah tren atau bisa
disebuat dengan anti-tren. Konsep ini memang tidak terlalu popular namun
jika dapat mengusai pembacaan anti-tren setidaknya produk kita
nantinya akan terhindar dari resiko penolakan konsumen.
2. Memanfaatkan Media Informasi
Tips
berikutnya adalah selalu terhubung dengan media informasi. Saat ini
aruh informasi dan komunikasi telah berkembang sebegitu canggihnya.
Tidak hanya media cetak, elektronik hingga media online bisa menjadi
tambang informasi berharga bagi para pebisnis. Namun yang perlu
diperhatikan dalam memanfaatkan media informasi adalah kita harus pintar
memilah informasi mana yang benar-benar mengandung petunjuk tren dan
mana yang hanya informasi tren palsu.
Oleh
karena itu sebagai contoh ketika mendapati sebuah artikel tentang “Arah
Tren Produk Di 2015” kita tidak bisa langsung menjadikannya rujukan
utama dalam menyusun strategi usaha kita. Langkah berikutnya adalah
mencari informasi tambahan untuk memperkuat ulasan yang telah kita baca
tersebut. Media sosial menjadi sarana yang paling tepat untuk
mendapatkannya. Lewat komentar atau percakapan konsumen, kita bisa
mengutip dan memperkuat tren mana yang benar-benar akan berlangsung
nantinya.
3. Kumpulkan Semua Data dan Simpulkan
Langkah
terakhir dari tips ini adalah dengan membuat kesimpulan dari semua data
yang telah kita peroleh. Umumnya tahap ini adalah momok bagi pengusaha
pemula. Pasalnya karena keinginan yang terlampau besar untuk langsung
terjun, akhirnya tidak meluangkan waktu yang cukup untuk menyimpulkan
arah tren. Referensi yang sudah kita dapatkan bisa dicatat kemudian
membandingkan satu sama lain. Dari situ tren sesungguhnya akan mulai
terbaca. Semakin kompleks referensi yang kita dapatkan, hasilnya pun
akan semakin baik.(vaa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar