Kamis, 05 Februari 2015

Tips Mengetahui Tren Bisnis yang Sedang Booming

Menjadi pebisnis dan menjalani bisnis tentunya memerlukan berbagai cara dan usaha, agar bisnis tersebut tetap bertahan dan tidah gulung tikar.
Salah satu salah satu caranya adalah mengetahui atau melihat tren bisnis yang sedang terjadi. Dalam dunia usaha, tren yang sedang berlangsung di pasar bisa juga diibaratkan sebagai arah mata angin kemana bisnis kita harus dijalankan. Jika gagal melihat tren, besar kemungkinan produk kita akan gagal diterima oleh pasar.
Selain itu tren juga mempunyai pengaruh yang luas tidak hanya pebisnis yang baru merintis usaha namun hingga yang telah mempunyai usaha besar. Bagi pengusaha pemula pengamatan tren bisnis dapat menjadi tolak ukur apa, bagaimana dan kapan produk kita bisa dipasarkan. Sedangkan bagi pebisnis besar, pembacaan tren yang tepat dapat membantu bisnis terus berkembang dan tetap dibutuhkan konsumen.
Namun permasalahannya, memantau tren yang sedang booming di masyarakat terkadang bukan perkara yang mudah. Berikut ini beberapa tips sederhana bagaimana kita mengenali tren bisnis yang sedang berlangsung.
1. Mendengarkan Pelanggan
Pembeli adalah raja. Istilah tersebut nampaknya akan terus dipertahankan dalam dunia bisnis. Demikian juga jika kita ingin mengetahui tren yang sedang terjadi, kenapa tidak kita tanyakan pada sang “raja”?
Dengan meluangkan waktu berbicara dan mendengarkan konsumen kita dapat memperoleh berbagai keuntungan dalam satu waktu. Sebagai contoh, pada dasarnya yang harus kita pahami adalah setiap konsumen kita unik. Mereka mempunyai cara berfikir sendiri-sendiri serta keinginan yang berbeda-beda. Namun tidak jika mereka telah terimbas dampak tren.
Para konsumen tidak akan mulai satu suara dan memilih produk atau jasa yang memang sedang banyak dibincangkan saat itu. Dengan mendengarkan konsumen kita bisa “mencuri” informasi sebanyak-banyaknya tentang apa yang mereka sukai. Dan diakhir tindakan, kita bisa menyimpulkan arah tren yang sedang digemari oleh para konsumen tersebut.
Mendengarkan konsumen tentu saja tidak hanya mendengar masukan namun juga keluhan tentang sebuah produk. Namun apakah keluhan bisa membantu kita mengetahui arah tren? Nah, justru ini rahasianya. Dengan mendengarkan keluhan kita bisa menyimpulkan kebalikan dari arah tren atau bisa disebuat dengan anti-tren. Konsep ini memang tidak terlalu popular namun jika dapat mengusai pembacaan anti-tren setidaknya produk kita nantinya  akan terhindar dari resiko penolakan konsumen.
2. Memanfaatkan Media Informasi
Tips berikutnya adalah selalu terhubung dengan media informasi. Saat ini aruh informasi dan komunikasi telah berkembang sebegitu canggihnya. Tidak hanya media cetak, elektronik hingga media online bisa menjadi tambang informasi berharga bagi para pebisnis. Namun yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media informasi adalah kita harus pintar memilah informasi mana yang benar-benar mengandung petunjuk tren dan mana yang hanya informasi tren palsu.
Oleh karena itu sebagai contoh ketika mendapati sebuah artikel tentang “Arah Tren Produk Di 2015” kita tidak bisa langsung menjadikannya rujukan utama dalam menyusun strategi usaha kita. Langkah berikutnya adalah mencari informasi tambahan untuk memperkuat ulasan yang telah kita baca tersebut. Media sosial menjadi sarana yang paling tepat untuk mendapatkannya. Lewat komentar atau percakapan konsumen, kita bisa mengutip dan memperkuat tren mana yang benar-benar akan berlangsung nantinya.
3. Kumpulkan Semua Data dan Simpulkan
Langkah terakhir dari tips ini adalah dengan membuat kesimpulan dari semua data yang telah kita peroleh. Umumnya tahap ini adalah momok bagi pengusaha pemula. Pasalnya karena keinginan yang terlampau besar untuk langsung terjun, akhirnya tidak meluangkan waktu yang cukup untuk menyimpulkan arah tren. Referensi yang sudah kita dapatkan bisa dicatat kemudian membandingkan satu sama lain. Dari situ tren sesungguhnya akan mulai terbaca. Semakin kompleks referensi yang kita dapatkan, hasilnya pun akan semakin baik.(vaa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar