Lelaki dan perempuan sangatlah berbeda. Sehingga bisnis perlu memasarkan produk kepada mereka dengan cara yang berbeda pula.
Robert
Craven, pakar marketing percaya bahwa perusahaan yang tidak mengubah
pendekatan pemasaran mereka untuk perempuan akan tertinggal.
Perempuan
saat ini memegang keputusan-keputusan kunci. Sayangnya menurut Faith
Popcorn, ahli tren konsumen terkemuka Amerika mengatakan, kebanyakan
perusahaan berpikir bahwa mereka tidak memasarkan kepada perempuan –
yang membeli 80% produk.
Mereka tidak
berbicara dengan perempuan dan mereka tidak tahu bagaimana cara
berbicara dengan perempuan. Mereka benar-benar tidak menyadari bahwa
perempuan memiliki bahasa dan caranya sendiri.
Sedangkan
Martha Barletta, penulis Marketing To Women menuturkan bahwa perempuan
adalah pengambil keputusan utama untuk barang-barang konsumen di 85%
rumah tangga.
Barletta
menjelaskan bagaimana wanita mencapai keputusan pembelian dengan cara
yang berbeda dibanding laki-laki. Keduanya berkomunikasi dengan cara
yang berbeda dan mereka tidak membeli dengan alasan yang sama.
Barletta
menekankan bahwa perempuan hanya ingin transaksi langsung, perempuan
tertarik untuk membuat suatu hubungan. Ke manapun mereka pergi, mereka
selalu membuat koneksi, dan 91% wanita mengatakan iklan tidak mengerti
mereka.
Untungnya, terus meningkatnya daya beli konsumen perempuan telah mengubah cara bisnis, membuat dan memasarkan produk.
Konsumen
perempuan ingin tahu produk apa yang akan ditawarkan untuk mereka.
Bagaimana hal ini akan membantu mereka atau membuat hidup mereka lebih
mudah dan bagaimana perempuan mendapatkan informasi ini, mereka
melakukan banyak penelitian.
Perempuan
sebagai konsumen jelas bukan kelompok yang homogen yang berperilaku dan
bertindak dengan cara yang seragam. Bersikap menggurui, sombong atau
tidak tulus tidak akan membuat penjualan meningkat. Perempuan akan
senang dengan merek yang mengakui gaya hidup mereka.
Sangat penting untuk memikirkan setiap pembeli potensial perempuan sebagai individu dan fokus pada kebutuhan-kebutuhannya.
Satu
pelajaran yang kita dapat dari sini adalah iklan penjualan berbasis
tradisional akan kurang efektif dan cara-cara komunikasi seperti word-of-mouth dan viral marketing mungkin akan bekerja lebih baik.
Agar
selangkah lebih maju, sekarang saatnya untuk merancang produk (dan
kampanye pemasaran) yang benar-benar menarik bagi kebutuhan pembelian
dan kebiasaaan perempuan.
Perempuan
bukanlah ceruk pasar atau minoritas – merek memiliki uang, bagi banyak
perusahaan, perempuan sebagai pengambil keputusan dan konsumen memegang
peranan kunci untuk kesuksesan di masa depan.
Bisnis-bisnis
yang tidak mengubah pendekatan mereka. Lebih penting lagi, beberapa
pesaing akan mengambil pentingnya berkomunikasi secara efektif dengan
perempuan.
Jadi, apa
yang harus dilakukan? Perempuan sekarang memegang peranan penting
sehingga mereka harus dirayu. Jika mengabaikan mereka, bisnis Anda dalam
bahaya!
Editor: Wahid FZ
Sumber MarketingDonut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar