JAKARTA - Mantan supir truk ini sekarang menjadi
miliarder baru di China. Wong Choihing telah menjadi miliarder karena
saham pengembang pusat perdagangan di China, yakni Hydoo International
Holding Ltd naik lebih dari 70 persen.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, saham yang dimiliki oleh Wong dan keluarganya bernilai lebih dari USD1,1 miliar. Mereka memiliki sekitar 60 persen dari perusahaan tersebut.
Walau begitu, nama pria berusia 61 tahun ini tidak pernah muncul di tiap peringkat kekayaan.
Wong, yang akrab disapa Laowu merupakan anak kelima di keluarganya, menjadi sopir truk sebelum ia menjadi seorang pengembang properti komersial pada tahun 1995. Keluarganya, yang terdiri dari sembilan bersaudara, membangun 19 pusat perdagangan di tujuh provinsi di China pada tahun 2010.
"Dia menciptakan sebuah model bisnis yang kuat dan inovatif 20 tahun yang lalu. Dia tinggal dengan itu dan terus menginvestasikan ulang hasil pendapatannya, dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan besar yang terjadi di perekonomian China selama ini," tutur Bankir dari China First Capital, Peter Fuhrman, yang juga merupakan investment banker Wong pada tahun 2010, seperti dikutip Selasa (18/2/2014).
Pusat perdagangan merupakan properti yang menjadi urat nadi utama dari bisnis dan berbagai macam produk yang ditawarkan, termasuk alat-alat listrik, bahan bangunan, furnitur, peralatan rumah tangga, alat elektronik dan pakaian .
Perusahaan tersebut telah mengembangkan delapan proyek pusat perdagangan di enam provinsi dan daerah otonom di China hingga 31 Juli 2013. Proyeknya sebagian besar berada dalam kawasan yang kurang berkembang, seperti Ganzhou di Provinsi Jiangxi dan Wuzhou di Guangxi Zhuang Autonomous Region.
Hydoo sendiri melakukan initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong pada tanggal 31 Oktober tahun lalu.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, saham yang dimiliki oleh Wong dan keluarganya bernilai lebih dari USD1,1 miliar. Mereka memiliki sekitar 60 persen dari perusahaan tersebut.
Walau begitu, nama pria berusia 61 tahun ini tidak pernah muncul di tiap peringkat kekayaan.
Wong, yang akrab disapa Laowu merupakan anak kelima di keluarganya, menjadi sopir truk sebelum ia menjadi seorang pengembang properti komersial pada tahun 1995. Keluarganya, yang terdiri dari sembilan bersaudara, membangun 19 pusat perdagangan di tujuh provinsi di China pada tahun 2010.
"Dia menciptakan sebuah model bisnis yang kuat dan inovatif 20 tahun yang lalu. Dia tinggal dengan itu dan terus menginvestasikan ulang hasil pendapatannya, dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan besar yang terjadi di perekonomian China selama ini," tutur Bankir dari China First Capital, Peter Fuhrman, yang juga merupakan investment banker Wong pada tahun 2010, seperti dikutip Selasa (18/2/2014).
Pusat perdagangan merupakan properti yang menjadi urat nadi utama dari bisnis dan berbagai macam produk yang ditawarkan, termasuk alat-alat listrik, bahan bangunan, furnitur, peralatan rumah tangga, alat elektronik dan pakaian .
Perusahaan tersebut telah mengembangkan delapan proyek pusat perdagangan di enam provinsi dan daerah otonom di China hingga 31 Juli 2013. Proyeknya sebagian besar berada dalam kawasan yang kurang berkembang, seperti Ganzhou di Provinsi Jiangxi dan Wuzhou di Guangxi Zhuang Autonomous Region.
Hydoo sendiri melakukan initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong pada tanggal 31 Oktober tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar