www.marketing.co.id – Pernahkah Anda mendengar Growth Hacking? Kira-kira, makanan macam apaan tuh? Kalau Anda belum mengetahui Growth Hacking,
pernahkah Anda mendengar perusahaan-perusahaan Amerika era digital yang
tumbuh dengan kecepatan eksponensial seperti Dropbox, Linkedin, AirBnB,
termasuk yang sangat terkenal di Indonesia, yaitu Facebook dan Twitter?
Supaya Anda tahu, perusahaan-perusahaan yang saya sebut tadi adalah
para pelaku Growth Hacking.
Definisi Growth Hacking
Growth Hacking adalah teknik marketing yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan startup bidang teknologi dengan berbasis kreativitas, kemampuan berpikir analitis dan metrik-metrik sosial untuk menjual produk dan mendapatkan pemberitaan / publikasi (Holiday, Ryan (17 Desember 2012), Fast Company).
Manfaat Growth Hacking
Para pelaku Growth Hacking, yaitu para Growth Hackers adalah kumpulan individu dengan penguasaan level mahir mengenai teknik SEO (Search Engine Optimization), analisa situs, pemasaran konten dan A/B testing yang sudah digunakan secara umum.
Para growth hackers sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang masih di level awal dan memiliki keterbatasan anggaran. Karenanya mereka memiliki kepandaian menemukan alternatif-alternatif selain pemasaran tradisional yang menelan banyak anggaran, misalnya beriklan di media televisi atau media cetak.
Contoh hasil-hasil yang dapat diperoleh melalui growth hacking antara lain meningkatkan fans/ followers di jejaring sosial, menambah jumlah unduhan mobile application, meningkatkan jumlah pengunjung ke situs, dsb.
Contoh kasus praktik Growth Hacking yang sukses antara lain:
Satu hal pasti, metode ini telah menjadikan profesi Growth Hacker banyak dicari perusahaan digital termasuk yang sudah memiliki nama besar Google dan Microsoft. (Ridho Irawan – CMO eXo Digital Agency dan Andika Priyandana – Editor-in-Chief Marketing.co.id)
Definisi Growth Hacking
Growth Hacking adalah teknik marketing yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan startup bidang teknologi dengan berbasis kreativitas, kemampuan berpikir analitis dan metrik-metrik sosial untuk menjual produk dan mendapatkan pemberitaan / publikasi (Holiday, Ryan (17 Desember 2012), Fast Company).
Manfaat Growth Hacking
Para pelaku Growth Hacking, yaitu para Growth Hackers adalah kumpulan individu dengan penguasaan level mahir mengenai teknik SEO (Search Engine Optimization), analisa situs, pemasaran konten dan A/B testing yang sudah digunakan secara umum.
Para growth hackers sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang masih di level awal dan memiliki keterbatasan anggaran. Karenanya mereka memiliki kepandaian menemukan alternatif-alternatif selain pemasaran tradisional yang menelan banyak anggaran, misalnya beriklan di media televisi atau media cetak.
Contoh hasil-hasil yang dapat diperoleh melalui growth hacking antara lain meningkatkan fans/ followers di jejaring sosial, menambah jumlah unduhan mobile application, meningkatkan jumlah pengunjung ke situs, dsb.
Contoh kasus praktik Growth Hacking yang sukses antara lain:
- Hotmail.com. Awalnya adalah sebuah startup yang memberikan layanan email secara gratis. Hotmail menjadi populer karena memberikan catatan kaki pada setiap email yang dikirimkan ke penggunanya yang berbunyi : “Get your free email at Hotmail” beserta tautan yang ditujukan untuk mendaftar akun hotmail. Dalam waktu singkat Hotmail memperoleh pengguna sebanyak 12 juta pengguna, sehingga Microsoft mengakuisisinya pada tahun 1997 sebesar $400 juta.
- AirBnB. Adalah platform ecommerce khusus untuk kamar sewaan. Setiap pengguna yang menyewakan kamar dengan menggunakan jasa AirBnB, akan otomatis dipublikasikan pada Craiglist, sebuah layanan classified yang sangat populer di Amerika. Hal ini membuat kamar-kamar yang disewakan di AirBnB menjadi cepat laku dan orang yang ingin menyewakan kamarnya berbondong-bondong membuat akun di AirBnB.
Satu hal pasti, metode ini telah menjadikan profesi Growth Hacker banyak dicari perusahaan digital termasuk yang sudah memiliki nama besar Google dan Microsoft. (Ridho Irawan – CMO eXo Digital Agency dan Andika Priyandana – Editor-in-Chief Marketing.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar