Setiap orang yang menjalani start-up
ingin membuat bisnisnya sukses, apapun definisi kesuksesan itu sendiri.
Ada yang mendefinisikan sukses berupa keuntungan finansial atau sekadar
mampu untuk terus bertahan.
Berikut rahasia sukses salah seorang Co-Founder Twitter, Evan Williams, dalam membangun Twitter sejak masih berupa start-up hingga kini menjadi perusahaan publik.
Rahasia besar. Umumnya Founder atau Co-Founder start-up dan pengusaha terlihat selalu mencari bisnis yang secara keseluruhan unik. Untungnya, ada cara lain yang memungkinkan kita untuk bisa mengambil alih sorotan dari pesaing dan dalam banyak kasus cara ini lebih mudah daripada menciptakan ide segar. Inilah rahasia Williams terkait kesuksesan Twitter. Gagasan Williams adalah ambil ide yang sudah ada, buatlah menjadi lebih baik dan lebih mudah digunakan.
Tidak ada inovasi, dong? Banyak ide dan inovasi besar yang menguasai internet pada akhirnya pada tahap tertentu sekarat karena tidak ada eksplorasi lebih lanjut dan tidak diberikan waktu untuk bekerja. Inovasi lain yang tidak berkembang secara kilat akan dibuang tak peduli seberapa besar potensinya. Masih ada banyak ruang untuk ide dan inovasi yang perlu dikembangkan lebih jauh – setidaknya lebih jauh daripada keadaannya sekarang.
Pendanaan. Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa Start-up tentu membutuhkan modal. Salah satu cara populer untuk mendapatkan dana adalah dengan bootstrapping atau menggunakan dana dari kocek sendiri. Memang cara itu tergolong ‘mahal’ karena cara ini ‘memaksa’ pengusaha untuk mencari cara paling efektif dan efisien untuk mengembangkan bisnisnya dalam kondisi finansial yang ketat. Selain bootstrapping, dana bisa juga didapat dengan mengajukan proposal bisnis ke situs crowdfunding, venture capital atau angel investor.
Growth hacking. Istilah growth hacking dipopulerkan oleh Sean Ellis dan relatif masih baru. Istilah ini merujuk pada upaya merekrut orang dalam rangka mengembangkan bisnis. Perekrutan bagi start-up biasanya tidak mudah. Hal ini karena Founder atau Co-Founder harus menemukan orang yang benar-benar tepat untuk menggantikan pekerjaannya, sehingga ia bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting. Biasanya sulitnya rekruitmen ini juga terkait dengan dana yang terbatas, sedangkan dibutuhkan pengganti dengan keterampilan tertentu.
Beberapa hal yang perlu diingat. Membangun start-up berbeda dengan menjalankan bisnis yang sudah mapan. Berikut beberapa hal yang perlu diingat:
Sumber: Sitepronews
Editor: Wachid Fz
Berikut rahasia sukses salah seorang Co-Founder Twitter, Evan Williams, dalam membangun Twitter sejak masih berupa start-up hingga kini menjadi perusahaan publik.
Rahasia besar. Umumnya Founder atau Co-Founder start-up dan pengusaha terlihat selalu mencari bisnis yang secara keseluruhan unik. Untungnya, ada cara lain yang memungkinkan kita untuk bisa mengambil alih sorotan dari pesaing dan dalam banyak kasus cara ini lebih mudah daripada menciptakan ide segar. Inilah rahasia Williams terkait kesuksesan Twitter. Gagasan Williams adalah ambil ide yang sudah ada, buatlah menjadi lebih baik dan lebih mudah digunakan.
Tidak ada inovasi, dong? Banyak ide dan inovasi besar yang menguasai internet pada akhirnya pada tahap tertentu sekarat karena tidak ada eksplorasi lebih lanjut dan tidak diberikan waktu untuk bekerja. Inovasi lain yang tidak berkembang secara kilat akan dibuang tak peduli seberapa besar potensinya. Masih ada banyak ruang untuk ide dan inovasi yang perlu dikembangkan lebih jauh – setidaknya lebih jauh daripada keadaannya sekarang.
Pendanaan. Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa Start-up tentu membutuhkan modal. Salah satu cara populer untuk mendapatkan dana adalah dengan bootstrapping atau menggunakan dana dari kocek sendiri. Memang cara itu tergolong ‘mahal’ karena cara ini ‘memaksa’ pengusaha untuk mencari cara paling efektif dan efisien untuk mengembangkan bisnisnya dalam kondisi finansial yang ketat. Selain bootstrapping, dana bisa juga didapat dengan mengajukan proposal bisnis ke situs crowdfunding, venture capital atau angel investor.
Growth hacking. Istilah growth hacking dipopulerkan oleh Sean Ellis dan relatif masih baru. Istilah ini merujuk pada upaya merekrut orang dalam rangka mengembangkan bisnis. Perekrutan bagi start-up biasanya tidak mudah. Hal ini karena Founder atau Co-Founder harus menemukan orang yang benar-benar tepat untuk menggantikan pekerjaannya, sehingga ia bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting. Biasanya sulitnya rekruitmen ini juga terkait dengan dana yang terbatas, sedangkan dibutuhkan pengganti dengan keterampilan tertentu.
Beberapa hal yang perlu diingat. Membangun start-up berbeda dengan menjalankan bisnis yang sudah mapan. Berikut beberapa hal yang perlu diingat:
- Be passionate www.eksabita.com
- Be flexible
- Be patient
- Sadar keterbatasan diri
- Hargai pelanggan
Sumber: Sitepronews
Editor: Wachid Fz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar