Diperkenalkan
pertama kali oleh CEO Ragan.com, Mark Ragan, jurnalisme merek menjadi
strategi yang kian populer dalam setahun terakhir. Gayanya yang lebih
halus (tidak seperti pada iklan), membuat jurnalisme merek lebih mudah
diterima oleh masyarakat yang mulai berpikir bahwa iklan dibuat untuk
menjual produk.
Hal itu kemudian membuat para pebisnis berlomba-lomba untuk menerapkan jurnalisme merek dalam kampanye mereka. Tapi bagaimana membangun jurnalisme merek yang baik selain membuat cerita bertutur dengan gaya jurnalistik?
Tom Foremski, penulis Silicon Valley Watcher mencoba memberi petunjuk untuk Anda yang ingin membangun jurnalisme merek.
1. Jangan menunda terlalu lama
Menurut Foremski, banyak perusahaan yang terlalu lama merenung, sehingga niat membangun jurnalisme merek pun kerap tertunda. “Well, berpikirlah lebih cepat, karena Anda juga memerlukan strategi agar tidak tersesat dalam kebisingan,” ucap Foremski.
Mungkin sekarang memang sedang memasuki masa transisi, di mana jurnalisme merek baru muncul di tengah – tengah strategi branding. Tapi Foremski juga menambahkan, “Sepuluh tahun dari sekarang, kita akan melihat ini meledak.” Tiap industri akan memiliki pemain yang dominan, jadi buatlah jurnalisme merek Anda sekarang juga.
2. Lakukan pendekatan
Sama halnya dengan beriklan, Anda perlu melakukan pendekatan terhadap khalayak. Namun jika dalam iklan konvensional Anda menggunakan gaya yang lugas, jurnalisme merek melakukannya dengan gaya yang halus. Anda perlu menyusun sebuah cerita menarik yang bisa menggugah perhatian khalayak.
3. Beri kebebasan
Membangun jurnalisme merek sama halnya dengan membangun sebuah industri media dalam internal perusahaan Anda. Kendati demikian, tidak lantas berarti Anda menyetir gaya dan tulisan apa saja yang dimuat. Anda harus ingat, media itu sangat dekat dengan khalayak. Jadi penting untuk memberi kebebasan para pengelola jurnalisme merek Anda.
“Perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan media, tapi mereka harus benar-benar mendukung perusahaan media untuk mandiri dan menjadi bagian penting dari masyarakat,” jelas Foremski.
Selain ketiga hal di atas, yang perlu Anda perhatikan dalam membangun jurnalisme merek adalah tidak mengaburkan merek, justru Anda harus menegaskannya, namun tetap dengan gaya yang halus.
“American Express – salah satu perusahaan yang mengembangkan jurnalisme merek – tidak meminta Anda untuk membeli kartu platinum American Express. Mereka hanya memberikan informasi yang berguna tentang bagaimana cara membangun bisnis UKM yang baik,” tutup Foremski seperti yang dikutip dalam laman Ragan.
Baca juga: “Tips Membangun Jurnalisme Merek“
Sumber: Ragan | Foto: Brian Solis
Hal itu kemudian membuat para pebisnis berlomba-lomba untuk menerapkan jurnalisme merek dalam kampanye mereka. Tapi bagaimana membangun jurnalisme merek yang baik selain membuat cerita bertutur dengan gaya jurnalistik?
Tom Foremski, penulis Silicon Valley Watcher mencoba memberi petunjuk untuk Anda yang ingin membangun jurnalisme merek.
1. Jangan menunda terlalu lama
Menurut Foremski, banyak perusahaan yang terlalu lama merenung, sehingga niat membangun jurnalisme merek pun kerap tertunda. “Well, berpikirlah lebih cepat, karena Anda juga memerlukan strategi agar tidak tersesat dalam kebisingan,” ucap Foremski.
Mungkin sekarang memang sedang memasuki masa transisi, di mana jurnalisme merek baru muncul di tengah – tengah strategi branding. Tapi Foremski juga menambahkan, “Sepuluh tahun dari sekarang, kita akan melihat ini meledak.” Tiap industri akan memiliki pemain yang dominan, jadi buatlah jurnalisme merek Anda sekarang juga.
2. Lakukan pendekatan
Sama halnya dengan beriklan, Anda perlu melakukan pendekatan terhadap khalayak. Namun jika dalam iklan konvensional Anda menggunakan gaya yang lugas, jurnalisme merek melakukannya dengan gaya yang halus. Anda perlu menyusun sebuah cerita menarik yang bisa menggugah perhatian khalayak.
3. Beri kebebasan
Membangun jurnalisme merek sama halnya dengan membangun sebuah industri media dalam internal perusahaan Anda. Kendati demikian, tidak lantas berarti Anda menyetir gaya dan tulisan apa saja yang dimuat. Anda harus ingat, media itu sangat dekat dengan khalayak. Jadi penting untuk memberi kebebasan para pengelola jurnalisme merek Anda.
“Perusahaan berusaha untuk menjadi perusahaan media, tapi mereka harus benar-benar mendukung perusahaan media untuk mandiri dan menjadi bagian penting dari masyarakat,” jelas Foremski.
Selain ketiga hal di atas, yang perlu Anda perhatikan dalam membangun jurnalisme merek adalah tidak mengaburkan merek, justru Anda harus menegaskannya, namun tetap dengan gaya yang halus.
“American Express – salah satu perusahaan yang mengembangkan jurnalisme merek – tidak meminta Anda untuk membeli kartu platinum American Express. Mereka hanya memberikan informasi yang berguna tentang bagaimana cara membangun bisnis UKM yang baik,” tutup Foremski seperti yang dikutip dalam laman Ragan.
Baca juga: “Tips Membangun Jurnalisme Merek“
Sumber: Ragan | Foto: Brian Solis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar